MID-WAY WORKSHOP TECHNOLOGY CATALOGUE (TC) UNTUK PENGELOLAAN LIMBAH PADAT (SWM) DAN LIMBAH MENJADI ENERGI (WTE)

Kota Mataram, Lombok – Bidang Litbang BAPPEDA Provinsi NTB menyelenggarakan daring workshop yang bertemakan mid-way workshop technology catalogue (TC) Lintas Sektor untuk Pengelolaan Limbah Padat dan Limbah Menjadi Energi di Provinsi NTB, Rabu, 17 Maret 2021. Daring workshop ini merupakan workshop lanjutan yang sebelumnya dilaksanakan pada bulan Desember lalu yang merupakan Kerjasama antara pemerintah provinsi NTB dengan pemerintah Denmark. Daring workshop dihadiri oleh perwakilan dari Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, pemerintah daerah provinsi NTB terkait, pemerintah daerah provinsi Kepri terkait, beberapa CSR dan Pelaku Usaha/Lembaga Non Pemerintah terkait.

Pertemuan berlangsung dengan sangat baik di mana menghasilkan beberapa poin guna mewujudkan Technology Catalogue (TC) di Pulau Lombok dan Batam sebagai lokasi yang menjadi pilot project. Technology Catalogue (TC) merupakan laporan komprehensif yang mencakup deskripsi kuantitatif dan kualitatif berbagai teknologi untuk pembangkit dan konversi energi serta pengolahan limbah.

Tim Denmark yang terdiri dari Badan Perlindungan Lingkungan Hidup Denmark (DEPA) dan Badan Energi Denmark (DEA) bersama konsultan baik internasional maupun nasional telah melaksanakan pra-studi kelayakan terhadap kondisi eksisting di dua lokasi Lombok dan Batam. Berdasarkan hasil pra-studi, estimasi jumlah timbulan sampah perkotaan di Lombok untuk pembuangan akhir pada tahun 2025 adalah 752 ton per hari (setara dengan 31 ton per jam), dengan estimasi jumlah timbulan sampah di Lombok Barat 140 tph, Lombok Tengah 175 tph, Lombok Timur 221 tph, Lombok Utara 33 tph dan Kota Mataram 183 tph. Angka tersebut menunjukkan ketersedian bahan baku limbah di Lombok untuk selanjutnya dilakukan pengelolaan limbah menjadi energi.

Berdasarkan data yang diperoleh bahwasanya komposisi sampah perkotaan didominasi oleh sampah organik jumlahnya sekitar 60%. Sampah anorganik didominasi oleh sampah kertas dan plastik. Bahan baku limbah tidak hanya diperoleh dari sampah perkotaan melainkan dari pertanian, perkebunan dan peternakan. Menurut COWI Consultancy, Rice straw/Jerami menjadi potensi yang sangat besar untuk menjadi bahan baku dalam bauran energi di masa mendatang.

Pada daring, dipaparkan beberapa opsi teknologi-teknologi yang sekiranya sesuai untuk diaplikasikan di Lombok. COWI Consultancy, Konsultan Internasional dari Denmark menjelaskan bahwasanya sesuai dengan pra-studi kelayakan ada 5 opsi untuk teknologi dengan perubahan panas, seperti Insinerasi, Pirolisis, Gasifikasi, Plasma/Electric Arc Gasification dan Pencairan/Liquefaction. Terdapat 3 opsi teknologi dengan perubahan biologis, seperti Ekstraksi Gas TPA, Biogasifikasi dan Mechanical Biological Treatment (MBT), atau dengan pemanfaatan Biogas.

Teknologi-teknologi yang dideskripsikan pada katalog ini menangani sampah perkotaan memiliki rentang yang luas berhubungan dengan pengembangan teknologi; beberapa diantaranya sudah tergolong mature dan beberapa masih tergolong baru. Akan tetapi, penelitian dan pengembangan masih tetap berjalan untuk meningkatkan teknologi-teknologi tersebut. Beberapa teknologi mensyaratkan investasi besar seperti Insinerasi dan beberapa investasi lebih kecil seperti Ekstraksi gas TPA.

“Harapan kami TC dapat diwujudkan dengan sebaik mungkin seperti yang telah dilaksanakan di Denmark dimana TC digunakan sebagai elemen kunci untuk memasukkan data ke analisis.” Ungkap Kabid Litbang Bappeda NTB, Lalu Suryadi, SP., MM.

Perencanaan pengelolaan energi dan limbah jangka panjang sangat bergantung pada perkiraan terbaik terkait harga dan kinerja teknologi masa depan. Memiliki pemahaman yang baik tentang teknologi dalam hal harga dan kinerja adalah kunci untuk mengembangkan rencana induk strategis masa depan.