Penguatan Kelembagan Pokja AMPL dan Sanitasi Aman di NTB Dukungan UNICEF Bekerja Sama Dengan Mitra Samya

Berdasarkan RPJMN 2015-2019 pemerintah Indonesia berkomitmen mencapai target akses Universal pada tahun 2019. Target nasional yang biasa disebut dengan istilah 100-0-100 ini memiliki makna pemenuhan akses layanan air minum 100%, kawasan kumuh 0% dan akses layanan sanitasi 100%. Kebutuhan dasar ini merupakan tanggung jawab baik oleh pemerintah Provinsi maupun pemrinrah Kabupaten/ Kota. di Provinsi NTB. Dalam hal ini baik pemerintah Provinsi maupun pemerintah Kabupaten/Kota telah berupaya maksimal untuk meningkatkan pembangunan air bersih dan sanitasi baik melalui anggaran pemerintah daerah, dana hibah maupun dana dukungan lainnya di NTB untuk saat ini untuk capaian air bersih 91% dari target 90% dan untuk jamban keluarga 89,09% dari target 90%

Pada akhir tahun 2019 Unicef akan memberikan dukungan dan kerjasama kepada pemerintah daerah terkait  dengan program Water Sanitation and Hygiene (WASH)i di Provinsi NTB bekerjasama dengan Mitra Lokal yaitu Mitra Samya dimana dokumen kerjasama tersebut telah disyahkan pada tanggal 13 Januari 2020 dan akan berakhir pada 31 Oktober 2020. Ditemui kemarin Rabu 22 Januari 2020 diruang kerja Kepala Bidang PP Sosial Budaya Bappeda Provinsi NTB Drs.Lalu Hasbulwadi,M.Pd dan ditemani oleh Kasubbid Pendidikan dan Kesehatan Bappeda Provinsi NTB Taufiq Hari Suryanto, SKM, Direktur Mita Samya Husnuzzonni bersama I Gusti Bagus Aryama melakukan pertemuan dan diskusi  terkait dengan program dukungan tersebut.  Disampaikan Ada 16 ( enam belas ) program kegiatan yang akan dilaksanakan terkait dengan Lunching/sosialisi, Penyusunan Roadmap, advokasi, penguatan kapasitas, kampanye, Monitoring dan Evaluasi, dengan lokasi pilot project di Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Sumbawa Barat.  Kassubid Pendidikan dan Kesehatan Taufiq Hari Suryanto mengatakan untuk memaksimalan waktu, mengingat waktu deadline yang sangat sempit untuk segera menyusun dan melaksanakan jadwal yang sudah di rencanakan,  disampikan pula salah satu kendala dimana ada 4 orang  tenaga pendamping pokja AMPL di Kab. Lombok Barat, Lombok Utara, Sumbawa Barat dan Kota Mataram tahun 2019 yang mengundurkan diri tetapi yang akan segera dilakukan rekrutmen dalam waktu dekat ini.

Disampaikana oleh Kabid Sosial Budaya L. Hasbulwadi.M.Pd untuk segera dibuat time line yang ketat dan jelas mengingat padatnya kegiatan di Bidang Sosial Budaya, untuk melakukan mapping OPD  yang mana sebagai mitra kunci dan mitra  pendukung sangat diperlukan juga dalam hal ini dalam mendukung kinerja OPD mitra yang terkait dengan WASH dan target kinerja di RPJMD 2019-2023. Diperlukan pula akuntabilitas kegiatan dengan melakukan dokumentasi yang nantinya akan dikerjasamakan dengan PPID Bappeda Provinsi yang akan di aploud dalam Website Bappeda baik dalam bentuk berita, foto, video, Youtube  FB dan film dikumentasi  agar bisa terpublikasikan dengan baik dan dapat diketahui baik oleh masyarakat umum maupun pemerintah.  

Dari 7 (tujuh) agenda pokok yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini salah satunya adalah lokalatih advokasi fasilitator di kab/Kota, untuk diberikan sertifikat sebagai penghargaan dan tentunya harus bekerjasama dengan lembaga diklat (Bapelkes) ujar kabid Sosial Budaya. Untuk Launching/sosilaisasi program dengan OPD/mitra unicef rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 2020 di ruang rapat Bappeda Provinsi NTB. Diakhir pertemuan disampaikan oleh  kabid Sosial Budaya untuk menjadwalkan secara rutin diskusi/pertemuan-pertemuan seperti ini untuk lebih meningkatkan koordinasi terkait hal ini.