DAYA SAING NTB MENGGELIAT

Mataram, 20/8/2019, bertempat di Ruang Rapat Samota, Bappeda Provinsi NTB berkesempatan menjadi fasilitator pertemuan antara Tim Peneliti Asia Competitiveness Institute, Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University Of Singapore (ACI-LKYSPP-NUS) dengan OPD dan NGO lingkup Provinsi NTB. Acara ini dilaksanakan dalam rangka survey tentang Daya Saing Provinsi-provinsi di Indonesia 2019 dengan agenda paparan draft hasil Penyusunan Profil Daya Saing Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Tampak hadir Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Dinas Perhubungan Provinsi NTB, Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTB, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Perwakilan Bank Indonesia, Bidang Ekonomi Bappeda Provinsi NTB dan Bidang Litbang Bappeda Provinsi NTB.

Peneliti ACI NUS yang berkunjung berjumlah 2 (dua) orang – S Shalini Sivakrishnan dan Dewi Jelina. Asia Competitives Institute (ACI) sendiri merupakan sebuah institusi riset yang berada di bawah naungan Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore (LKYSPP,NUS). Tim Peneliti ACI sejak tahun 2013 telah bekerja sama dengan Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian untuk melakukan penelitian terkait ranking dan daya saing usaha provinsi-provinsi di Indonesia.

Sebelum berlanjut ke pembahasan hasil penelitian, peneliti mengajak peserta rapat untuk menjadi responden analisis daya saing daerah sebagai data penelitiannya di tahun mendatang. Sampling dilakukan dengan system respons elektronik dimana setiap partisipan memasukkan jawaban menggunaka keypad atau clicker dengan skala pengukuran 1-9. Angka 1-3 untuk jawaban sangat tidak setuju, angka 4-6 untuk jawaban netral dan angka 7-9 untuk jawaban sangat setuju.

WhatsApp Image 2019-08-21 at 12.05.19

Mengawali paparannya Shalini menjelaskan tujuan diadakannya penelitian ini yaitu untuk mengikuti kondisi daya saing diseluruh Provinsi Indonesia dalam membantu merumuskan strategi pembangunan yang tepat, menyebarluaskan hasil penelitian kepada komunitas internasional dan nasional, serta meningkatkan kolaborasi dengan mitra strategis untuk meningkatkan daya saing Indonesia dan menggairahkan suasana persaingan yang sehat antar wilayah dan provinsi Asia, khususnya Indonesia.

Lebih lanjut Shalini, penelitian ini – ACI menggunakan metodologi Purposive sampling dengan pihak yang dianggap memahami permaslahan sebagai responden. Data yang digunakan melingkupi kualitas lingkungan hidup dan pembangunan infrastrukutr, stabilitas ekonomi makro, kondisi finansial, bisnis dan tenaga kerja serta pemerintah & institusi public. Adapun indikator yang digunakan mencakup 105 indikator yaitu kualitas lingkungan hidup, pendidikan dan stabilitas social, infrastruktur teknologi, infrastruktur fisik, kinerja produktivitas, fleksibiltas pasar dan tenaga kerja dll.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya saing provinsi NTB tahun ini tergolong gemilang, karena berhasil menaikkan ranking hingga 9 peringkat dari ranking 22 di tahun lalu menjadi ranking 19 di tahun 2019 ini. Namun secara item indikator, angka Stabilitas Ekonomi Makro Provinsi NTB menurun dari ranking 14 menjadi ranking 16 di tahun ini. Nilai skor untuk indikator ini, berada pada angka -0,241 poin, cukup mencengangkan jika DKI Jakarta yang mampu mencapai skor teringgi hingga 4,008 poin, ungkap Shalini dengan nada meyakinkan.

Meski mengalami penurunan pada angka Stabilitas Ekonomi Makro, beberapa indikator yang lain seperti Pemerintah dan Institusi Public naik dari ranking 19 ke ranking 6. Selain itu, kondisi finansial, bisnis dan tenaga kerja juga naik dari ranking 25 ke 23 serta Kualitas Hidup Pembangunan Infrastruktur naik dari ranking 23 ke ranking 19 di tahun ini, jelasnya.

Mengakhiri paparannya Shalini menyarankan kepada Pemerintah Provinsi NTB agar perlu melakukan perencanaan kebijakan yang menunjang produktivitas industry guna meningkatkan PDRB serta meningkatkan kualitas infrastruktur umum untuk menunjang kesejahteraan rakyat. (Sahar-Tisa)