Dorong Pembangunan Rendah Karbon, Bappeda NTB bersama YRII Laksanakan Workshop AKSARA

Mataram- Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Iskandar Zulkarnain, S.Pt., M.Si sampaikan sambutan dalam workshop “Input, Update, Review, dan Pelaporan Aksi PRKBI Provinsi NTB Tahun 2025 melalui Aplikasi AKSARA”. Berlangsung atas dukungan oleh Yayasan Relief Islamic Indonesia, workshop yang berlangsung selama dua hari (5-6/8) ini diharapkan mampu mendorong peningkatan inputan aksi Pembangunan Rendah Karbon (PRK) NTB tahun 2024.

Merupakan singkatan dari Aplikasi Perencanaan dan Pemantauan Aksi Pembangunan Rendah Karbon, AKSARA yang diluncurkan oleh BAPPENAS di tahun 2019 ini, merupakan bagian dari komitmen serius Pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sekaligus meningkatkan resiliensi ancaman bencana iklim.

Menjadi platform perencanaan-pemantauan dan pelaporan dari berbagai aksi pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim, AKSARA disusun untuk memastikan tersedianya data dan informasi mitigasi perubahan iklim di Indonesia yang akurat dan partisipatif dari berbagai sektor, juga mengevaluasi sejauh mana pemerintah telah melakukan pembangunan yang rendah karbon dan berketahanan iklim.

Untuk itu, dalam sambutannya, Iskandar mengapresiasi dukungan intens dari YRII selama dua tahun ini belakangan dalam upaya meningkatkan inputan aplikasi AKSARA.

Tidak hanya di tingkat Provinsi, kedepan kita juga akan mendorong peningkatan inputan di seluruh Kabupaten/Kota” ujarnya.

Merupakan salah satu program unggulan Gubernur NTB, Miq Iqbal. PRK dan PBI terkait dengan Program Unggulan NTB Lestrai Berkelanjutan. Oleh karena itu, menurut Iskandar, selanjutnya secara paralel, Bappeda NTB tidak hanya akan melengkapi data dan meningkatkan isian dari aplikasi AKSARA, namun juga memastikan implementasi dari kebijakan PRK dan PBI hingga ke Kabupaten/Kota.

Selanjutnya, CEO YRII, Nanang S. Dirja sampaikan bahwa YRII berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan Pemerintah mencapaik pembangunan berkelanjutan. Tidak hanya dalam penginputan AKSARA, YRII di NTB juga berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB untuk mendorong isian dari aplikasi SRN PPI.

Khususnya AKSARA bersama Bappeda NTB, kolaborasi selama dua tahun ini telah membawa NTB keluar dari kurva berwarna merah menjadi hijau. Tidak hanya itu, menurutnya isian aksi pada aksara akan menjadi baseline dalam penyusunan skenario kebijakan untuk mencapai net zero emission NTB di tahun 2050 yang lebih cepat 10 tahun dari target nasional

“apakah cukup dengan Bisnis As usual, atau dibutuhkan skenario yang lebih ambisius” ujarnya

Selain aksara, YRII juga berkolaborasi dengan Bappeda NTB dalam menyusun dokumen PRKBI tahun 2025-2045, termasuk dengan pengadaan sitem dinamik. Digunakan sebagai alat bantu analisis dan proyeksi berbagai skenario pembangunan berbasis data dan variabel perubahan iklim, diharapkan dengan sistem dinamik ini perencanaan daerah bisa lebih responsif dan adaptif terhadap risiko iklim.

“Oleh karena itu, kami harapkan agar hal ini dapat direplikasi ke daerah lain, semoga Bappenas dapat terus melibatkan kami” imbuhnya.   

Menutup sesi sambutan dan arahan, Novia Mustikasari dari LCDI Bappenas RI sampaikan bahwa dukungan yang diberikan oleh YRII ini sejalan dengan arah pembangunan pemerintah di RPJPN yaitu mencapai pendapatan per kapita negara setara negara maju dan mencapai net zero emission.

Sementara itu jika dilihat berdasarkan arah kebijakan lima tahunan di RPJMN 2025-2029, PRK dan PBI mendukung tercapainya asta cita 2 dengan tiga prioritas; ekonomi hijau, kualitas lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati. Juga mendukung asta cita 8 yaitu tahan bencana dan perubahan iklim.

“Akan ada integrasi sistem, antara aksara, SRN, sign marta, CBT, dan NTB akan jadi pilot project”