Rapat Koordinasi Bersama BAZNAS dan Bank NTB, Harapkan Penurunan Kemiskinan Melalui Data Regsosek serta Program MAHYANI dan Bantuan Gerobak Produktif

Kepala Bappeda NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si., menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi Rumah Layak Huni (MAHYANI), Bantuan Gerobak Produktif dan Zakat Perusahaan Bank NTB Syariah Tahun 2024, yang diadakan BAZNAS NTB. Kegiatan bertempat di Hotel Prime Park Mataram, Kamis 18 Juli 2024.

Kepala Bappeda sampaikan bahwa Tahun 2024 secara nasional Pemerintah Indonesia menargetkan kemiskinan ekstrim menjadi nol. Kemiskinan di NTB saat ini 12,9% dan yang tergolong miskin ekstrim 2,64%, jika NTB bisa menuntaskan miskin ekstrim menjadi nol persen bisa memiliki angka kemiskinan dibawah 10% dan itu menjadi cita-cita NTB di Tahun 2024.

“Dalam 3 tahun terakhir kita di NTB sudah menginisiasi melalui Gerakan multipihak untuk mendorong semua pihak terlibat didalam pengentasan kemiskinan, dan BAZNAS menjadi salah satu pelopor gerakamn Masyarakat untuk mengentaskan kemiskinan”.

Saat ini Pemerintah Pusat sudah menginisiai Data Regsosek (Registrasi Sosial Ekonomi) untuk mengentaskan kemiskinan yang keakuratan datanya mencapai 95%, data ini sudah diserahkan ke Bappenas dan NTB sudah mendapatkan hak akses untuk memanfaatkan data regsosek, dan saat ini sedang kita dorong 10 Kabupatem/Kota di NTB untuk mendapatkan hak akses sampai dengan ke Tingkat Desa.

Regsosek merupakan basis data kesejahteraan penduduk yang merupakan bagian dari Reformasi Sistem Perlindungan Sosial untuk mewujudkan visi SATU DATA INDONESIA, yang berfungsi untuk membantu pemerintah melakukan berbagai program secara terintegrasi. Regsosek memiliki data yang komprehensif, mencakup aspek demografi, perumahan, kondisi disabilitas, kepemilikan aset, dan geospasial.

Pemerintah Provinsi NTB dalam dokumen perencanaan Pembangunan NTB saat ini memiliki target kemiskinan turun di bawah 10%, yang salah satu arah kebijakannya yaitu pemerataan pembangunan perkotaan dan perdesaan, pemberdayaan masyarakat, kesetaraan gender dengan memperhatikan penyandang disabilitas serta inklusi sosial. Untuk mencapai itu semua dibutuhkan peran Baznas melalui program Rumah Layak Huni (Mahyani).

Doktor Iswandi berharap kerjasama bersama Baznas melalui program Mahyani dengan menggunakan data Regsosek, yang memiliki berbagai program dimana salah satunya penurunan kemiskinan maupun kemiskinan ekstrim dapat dijalankan dengan lebih efektif dan tepat sasaran sehingga dapat mencapai target yang diharapkan di Provinsi NTB.