Kepala Bappeda Provinsi NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si., memimpin Rapat Persiapan Fasilitasi Pelayanan Program Mitra INOVASI (Inovasi Untuk Anak Sekolah Indonesia), yang merupakan Kerjasama Pemerintah Indonesia dan Australia yang akan dilaksanakan di Provinsi NTB. Kegiatan dihadiri oleh Sekretaris, Kepala Bidang, Pejabat Funsional Perencana lingkup Bappeda NTB, dan Tim Mitra INOVASI. Bertempat di ruang Rapat Lakey Bappeda NTB, Senin 9 Juli 2024.
Kepala Bappeda pada sambutannya menyampaikan kegiatan ini untuk berkolaborasi dan memastikan program-program kemitraan dari berbagai negara yang lokasinya di Provinsi NTB dapat membawa dampak terhadap berbagai indikator pembangunan yang sudah ditetapkan secara nasional maupun di tingkat provinsi. Diantaranya peningkatan kualitas Pendidikan, juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
“Saat ini Bappeda NTB sudah menginisiasi Unit Management Program Kemitraan (UMPK) untuk memfasilitasi berbagai program agar berjalan dengan baik, serta memantau capaian kinerja untuk menjadi bahan report dari pada pembangunan di NTB. Tugas UMPK juga untuk memberi respon cepat terhadap berbagai temuan, permasalahan, isu, yang terkait dengan dukungan untuk keberhasilan program-program kemitraan”, pungkas Doktor Iswandi.
Pada kesempatan yang sama, Jamal selaku Koordinator INOVASI menyampaikan antusias dan semangat terkait kerjasama yang akan dilaksanakan di Provinsi NTB ini. Program INOVASI ini berupaya mengidentifikasi dan mendukung perubahan dalam hal praktik pembelajaran, sistem, dan kebijakan pendidikan yang secara nyata mampu mempercepat peningkatan hasil belajar siswa di bidang literasi, numerasi dan keterampilan abad-21.
“Pendekatan yang dilakukan dari kegiatan ini yaitu mendukung penguatan ekosistem daerah melaui bantuan teknis, memperantai kemitraan yang kuat, melakukan uji coba/piloting berbagai inovasi, serta mengumpulkan dan berbagi pengetahuan”, lanjutnya.
Fokus utama Program INOVASI Fase 3 ini antaralain : 1) Kurikulum dan penilaian; 2) Praktik mengajar guru; 3) Kepemimpinan sekolah/madrasah; 4) Kesetaraan gender, dan; 5) Perubahan iklim.
Jamal berharap dari kerjasama ini pada Tahun 2031 para pemangku kepentingan nasional dan daerah dapat mengemban dan/atau menerapkan kebijakan dan system Pendidikan inklusif yang mendukung keterampilan dasar bagi semua siswa sekolah/madrasah, termasuk anak-anak penyandang disabilitas. Serta para guru dan pimpinan seklah/madrasah di daerah sasaran menunjukan praktik inklusif yang menghasilkan peningkatan keterampilan dasar bagi semua siswa, termasuk anak-anak penyandang disabilitas.