Dukung Gerakan Pemerintah, YRII bersama Bappeda NTB Distribusikan Telur di Kecamatan Pringgabaya

Bappeda NTB bersama Yayasan Relief Islami Indonesia (YRII) laksanakan distribusi telur di Kecamatan Pringgabaya. Senin, 25 September 2023.

Merupakan organisasi non pemerintah yang berpusat di Jakarta, YRII telah inisiasi banyak program yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, salah satunya di Nusa Tenggara Barat. Bertujuan menciptakan situasi dimana masyarakat berdaya, terpenuhinya kewajiban sosial, dan kemampuan masyarakat bertindak untuk saling membantu. YRII Fokus pada delapan sektor, seperti; manajemen kebencanaan, peningkatan mata pencaharian, peningkatan gizi dan Kesehatan masyarakat, pemukinan, kesejahteraan anak yatim dan lain sebagainya.

Selain itu YRII juga berkomitmen mendukung program pembangunan Pemerintah yang sedang berjalan. Oleh karena itu, hari ini bersama Bappeda NTB YRII laksanakan kegiatan distribusi bantuan telur untuk mendukung Gerakan Bakti Stunting (GBS) yang diinisiasi oleh Kepala Daerah Provinsi NTB. Merupakan gerakan pemberian protein hewani dalam bentuk pemberian telur. Fokus kegiatan ini dilaksanakan di pulau Lombok, hal ini karena kasus stunting terbanyak ada di Pulau Lombok. Khususnya di Kecamatan Pringgabaya di Kabupaten Lombok Timur yang menurut data E-PPGBM merupakan kecamatan dengan prevalensi tertinggi yang kemudian menjadi lokus GBS dari Bappeda NTB.

Distribusikan bantuan telur, Dinas Kesehatan provinsi NTB dalam beberapa kesempatan sampaikan bahwa telur dipilih karena merupakan bahan makanan hewani yang mengandung protein (asam amino) yang lengkap. Mengandung lemak, mineral dan vitamin yang cukup. Selain itu telur juga merupakan makanan bergizi yang harganya letaif murah dan ketersediaannya mudah didapatkan juga mudah diolah.

Dalam pelaksanaannya, GBS tidak hanya memberikan telur pada anak stunting, namun juga pada target lain yang berkontribusi pada terjadinya stunting, antara lain; 1) Anak stunting itu sendiri, 2)Anak wasting, 3)Ibu hamil dengan KEK, dan 4) Ibu hamil dengan anemia. Dimana asupan gizi terutama protein hewani adalah salah satu dari banyak faktor penyebab terjadinya masalah tersebut.

Oleh karena itu, Harun Koordinator Area NTB sampaikan bahwa gerakan baik oleh pemerintah yang bertujuan untuk menurunkan angka stunting ini penting untuk didukung. Berdasarkan data yang diberikan oleh Bappeda NTB. Pada akhir Juli tahun ini masih terdapat 712 balita stunting, 96 balita wasting, 29 ibu hamil dengan anemia, dan 51 ibu hamil KEK di Kecamatan Pringgabaya. “Maka berdasarkan hitungan tersebut, YRII sumbangkan 400 tray atau 1200 butir telur. Jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan telur selama satu minggu di 15 Desa di Kecamatan Pringgabaya” pungkasnya.  

Dilaksanakan dengan pembagian berdasarkan data by name by address melalui masing-masing Pemerintah Desa. Harun sampaikan bahwa kegiatan bagi telur untuk kurangi stunting ini jadi pengalaman pertama bagi YRII. Hal ini karena biasanya YRII fokus pada pemenuhan kebutuhan pokok lengkap bagi anak yatim, seperti yang sudah biasa dilakukan di daerah Jerowaru. “Saya pikir ini bagus untuk islamic relief, dan akan jadi bagian yang dapat perhatian,” ujarnya menutup diskuasi siang itu.