Rapat Koordinasi Terkait Persiapan Revalidasi Status UNESCO Global Geopark (UGGp) Rinjani Lombok

Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Provinsi NTB, Iskandar Zulkarnain, ST., M.Si membuka rapat koordinasi terkait Persiapan Revalidasi Status UNESCO Global Geopark (UGGp) Rinjani Lombok dan Rencana Kerja Tahun 2022 Rinjani Lombok UGGp. Rapat digelar di Ruang Rapat Lakey Kantor Bappeda NTB, dan dihadiri berbagai perangkat daerah tingkat Provinsi, Kamis 20 Januari 2022.

Rapat koordinasi dilaksanakan, dalam rangka melihat dan mempersiapkan Geopark Rinjani menyambut masa revalidasi UGGp empat tahunan. Walaupun tertunda satu tahun karena pandemi, tahun ini Geopark Rinjani siap melakukan revalidasi pertamanya, sejak ditetapkan di tahun 2018. “Goal kami tahun ini mendapatkan Green Card untuk Rinjani” ujar Mohamad Farid Zaini, ST., MBA selaku General Manager (GM) Geopark Rinjani.

Sebelum spesifik membahas persiapan revalidasi, GM memaparkan terlebih dahulu, terkait capaian tahun 2021 dan rencana kerja tahun 2022. Mengusung semangat “Sinergi dan Kolaborasi untuk Peningkatan Ekonomi Hijau yang Berkelanjutan”.  Geopark rinjani mendukung dua strategi besar RPJMD NTB. Diversifikasi mata pencaharian dan pengelolaan SDA, dengan lokasi program yang makin meluas hingga ke Mataram, Narmada dan Lingsar. Merencanakan kegiatan yang jumlahnya lebih banyak dari jumlah minggu dalam satu tahun. Geopark Rinjani optimis 56 kegiatan akan tercapai dengan komposisi sumber daya Muda, Bersemangat, dan jejaring yang luas. Seluruh kegiatan diklasifikasikan dalam tiga konsentrasi; edukasi, ekonomi, dan konservasi. Misalnya untuk edukasi, Geopark Rinjani tahun ini fokus pada gerakan literasi perubahan iklim. Diperkirakan untuk merealisasikan semua kegiatan dibutuhkan anggaran 8 milyar lebih. “Kami harap bisa berkolaborasi dengan pemerintah daerah” ujar GM.

Rencana Geopark Rinjani Tahun 2022

Kolaborasi dibutuhkan, karena terdapat 15 program unggulan Pemerintah Daerah NTB yang bersinggungan dengan Geopark Rinjani. Sangat disayangkan, jika program ini berjalan parsial. Oleh karena itu, GM berpesan, sangat berharap pada Bappeda NTB untuk memfasilitasi proses menjait program yang saling terkait.

Kembali ke persiapan revalidasi. GM menyampaikan, diantara empat rekomendasi dari Unesco yang harus diselesaikan Geopark Rinjani, masih ada satu yang belum siap. Meningkatkan visibilitas dengan peningkatan tanda situs, penguatan branding logo geopark dan UGGp. “Untuk itu kami membutuhkan dukungan anggaran dari Pemerintah Daerah” ujar GM.

Setelah pemaparan selesai, proses diskusi berjalan aktif. Setiap perwakilan dinas yang diundang, menyampaikan dukungan dan apresiasinya pada Geopark Rinjani. Ditengah keterbatasan anggaran, begitu kreatif dan berkomitmen menyelesaikan rencana kerjanya. Bowo Susatyo, S.Sos., M.T Kepala Bidang Anggaran dari BPKAD berkata, “Kita harus bersyukur, ada lembaga yang membawa nama daerah ke dunia global”. Lalu berpesan  “Tolong Bappeda bisa melihat irisan program, nanti sifatnya supporting program. Kami akan cari kemungkinan realokasi. Karena revalidasi ini termasuk prioritas”. Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Samsudin,S.Hut,M.Si menutup masukan dengan pesan, Perlu ditingkatkan pola koordinasi, karena wilayah hutan yang akan menjadi lokasi kegiatan juga masuk ke dalam wilayah kerja DLHK NTB.

Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Provinsi NTB, Iskandar Zulkarnain, ST., M.Si kemudian menutup rapat dengan dua rencana tindak lanjut. Pertama, revalidasi ini wajib hukumnya kita biayai, oleh karena itu Bappeda NTB akan ada di dalam Perkada bulan Maret. Kedua, dalam waktu dekat, Bappeda akan memfasilitasi pertemuan untuk mensinergikan 56 kegiatan Geopark Rinjani dengan program unggulan di Provinsi NTB.

(Penulis: Maulida Illiyani)

#NTBGEMILANG
#NTBTangguhDanMantap
#NTBBersihDanMelayani
#NTBSehatDanCerdas
#NTBAsriDanLestari
#NTBSejahteraDanMandiri
#NTBAmanDanBerkah