MANIS nya AROMA GARAM Dari kunjungan washing plan ke Koperasi Pugar Ronggolawe Makmur Tuban

Tuban Jawa Timur, 30 Januari 2024. Koordinator Pertanian, Syamsul Hidayat, S.Pt., bersama Koordinator Perindustrian dan Perdagangan, M. Ironi, dan Sub Koordinator Industri Istyqomah, mengikuti kegiatan kunjungan lapangan pemurnian garam (washing plant) yg diinisi oleh Direktorat Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut pada Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana progres dari intervensi yg dilakukan KKP pada Koperasi Pugar Ronggolawe Makmur Tuban tahun 2022 sekaligus mengedukasi provinsi NTB dan Jawa Barat dalam mengelola industri garam.

Dijelaskan zaki dari Direktorat Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP RI, Intervensi KKP RI diluas lahan sekitar 5.000 m2 milik Koperasi Pugar Ronggolawe Makmur ini berupa mesin pabrik komplit antara lain washing, sentrifugal, crasher, oven, ayak, packaging, pelatihan untuk meningkatkan SDM pengelola hingga menghubungkan dengan investor serta pasar dari garam yang dihasilkan.

Koperasi yang kepemilikan lahannya adalah milik anggota ini dikelola dengan konsep zero waste serta melibatkan petani garam bahkan tengkulak menjadi kunci keberhasilan koperasi ini, sehingga produk yang dihasilkan mulai dari Garam Halus Cufi Non Oven, Garam Halus Non Yorium, Garam Yodium, Minyak Garam dan bahkan limbah garam (blotong) bernilai ekonomis. Produksi garam sebagai main produck yang dihasilkan dari koperasi ini sebanyak 375 hingga 500 ton per bulan dengan keuntungan bersih minimal 90 jt per bulan, terang syaful.

Dalam perjalanannya, koperasi ini membutuhkan pengelola yang militan dan mau fight dibisnis garam. Karena diawal bisnis ini menurut pak syaiful, pasti mengalami kerugian baik dari sisi anggaran maupun pengorbanan tenaga. Selain itu, karena hulu dari kegiatan ini pasar, maka pengelola harus dapat membuka dan mencari sebanyak2nya pasar baik garam grosok maupun olahannya, dengan pelibatan pengepul/pedagang garam yang secara alamiah lebih mengetahui panges pasar garam. Tentunya yang tidak kalah penting dari semua proses yang harus dilakukan adalah menanamkan mindset kepada pengelola bahwa bantuan pemerintah bukanlah warisan, akan tetapi amanah yang harus diemban karena disitulah nasib petambak garam dipertaruhkan pungkas syaiful.