Ikhtiar Meningkatkan Ekspor NTB

Berdasarkan data statistik yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) nilai ekspor Provinsi NTB pada bulan November 2018 sebesar US$ 33.878.924 mengalami kenaikan sebesar 1.725,01 persen jika dibandingkan dengan nilai ekspor bulan Oktober 2018 yang bernilai  US$ 1.856.372. Kenaikan ini disebabkan adanya ekspor barang galian/tambang non migas yang bulan sebelumnya tidak ada ekspor. Jenis barang ekspor Provinsi NTB yang terbesar pada bulan November 2018 adalah barang galian/tambang non migas  senilai US$ 32.427.969 (95,72 persen); daging dan ikan olahan senilai US$ 477.707 (1,41 persen) , ikan dan udang sebesar US$ 408.488 (1,21 persen) dan perhiasan/permata senilai US$ 288.471 (0,85 persen). Nilai impor pada bulan November 2018 senilai US$ 11.408.821. Ini berarti impor mengalami penurunan sebesar 67,13 persen dibandingkan dengan impor bulan Oktober 2018 sebesar US$ 34.704.246. sebagian besar Impor berasal dari negara Amerika serikat (46,52 %), jepang (25,98%) dan singapura (12,34%). Jenis barang impor dengan nilai terbesar adalah mesin-mesin/pesawat mekanik (53,24%), karet dan barang dari karet (26,47%), kendaraan dan bagiannya (6,88%) serta benda-benda dari besi dan baja (4,35%).

 

Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang Pengembangan Ekspor Nasional pada Pemerintah Daerah Provinsi NTB telah dilaksanakan pada  tanggal 13 Februari 2019 di Ruang Rapat Bappeda Provinsi NTB yang menindaklanjuti hasil evaluasi BPKP NTB terkait Program Peningkatan Ekspor Nasional pada Pemerintah Daerah Provinsi NTB. Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi NTB, Sains Techno Industrial Park (STIP), pelaku UKM/Eksportir, BPKP NTB, BPS NTB, dan Stake Holder lainnya. Beberapa masukan untuk pengembangan ekspor khususnya di Provinsi NTB, kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku UKM/Eksportir  menjadi hal yang akan ditindak lanjuti oleh OPD teknis dan pemangku kepentingan lainnya.

Perwakilan Biro Perekonomian menyampaikan bahwa nilai ekspor NTB terbesar saat ini adalah dari sektor tambang, sehingga NTB harus melepaskan ketergantungannya dari sektor tersebut. Visi Misi Gubernur NTB 2018-2023 memberikan solusi bagi daerah untuk mendorong Pertumbuhan sektor Industri khususnya Industri Olahan dan Pemesinan serta Pariwisata yang dapat memberikan multiplayer effect kepada pertumbuhan ekonomi di NTB.

 

Dalam pengembangan ekspor khususnya di Provinsi NTB Dr. Basuki Prayitno menyampaikan beberapa hal penting yaitu : (1) Perlu adanya rencana aksi pengembangan ekspor Provinsi NTB; (2) Konsentrasi produk  yang berkesinambungan; (3) Mutu dan standarisasi yang sesuai kebutuhan pasar nasional dan internasional; (4) Efisiensi saluran pasokan; (5) Pengembangan kemitraan sejajar; (6) Market inteligen dengan memanfaatkan Mahasiswa NTB yang belajar di Luar Negeri; (7) Peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan magang; (8) Dukungan regulasi yang mendukung industrialisasi yang akan dibangun di NTB; (9) Perlunya Kawasan Produktif sebagai sentra unggulan produk ekspor.

 

Beberapa kendala dan permasalahan yang dihadapi selama ini disampaikan pula oleh beberapa perwakilan UKM/Eksportir diantaranya : terbatasnya ketersediaan bahan baku lokal untuk beberapa komoditi, kurangnya pembinaan dan pendampingan ke pelaku usaha, akses keuangan dan pembiayaan yang masih sulit, masih terdapat pelaku usaha yang undername karena belum memiliki Surat Keterangan Asal (SKA), Packaging yang masih kurang bagus, dan beberapa kendala lainnya.

foto1

Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi Bappeda Provinsi NTB, Nuryanti, SE., ME., menekankan pentingnya koordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan stake holder lainnya dalam mendukung peningkatan ekspor di NTB melalui penyediaan bahan baku yang cukup, pentingnya pemetaan potensi dan pasar,  regulasi yang mendukung, administrasi dan perijinan yang cepat dan mudah, pelatihan/pendampingan dan magang bagi UKM/IKM serta succes story sharing pengalaman antara UKM/IKM.

 

Focus Group Discussion (FGD) ini menghasilkan beberapa rekomendasi penting yaitu: Optimalisasi peran vital Sains Techno Industrial Park (STIP) untuk menyiapkan mesin-mesin peralatan/produksi bagi UKM/IKM, pembenahan rumah kemasan sebagai pusat branding/packing produk unggulan UKM/IKM, mendorong kesiapan OPD sektor hulu untuk menyiapkan bahan baku produksi, peran Dinas Perindustrian dan Dinas Koperasi dan UMKM dalam pelatihan/pendampingan serta sertifikasi produk, mendorong peran Dinas Perdagangan sebagai market inteligen dan marketing produk unggulan daerah NTB serta pentingnya menyusun regulasi yang mendukung kepada peningkatan ekspor daerah NTB.

 

 

Tim IPP Ekonomi