Mataram- Bappeda Provinsi NTB melaksanakan Musrenbang Provinsi NTB Tahun 2025. Mengusung Tema yang selaras dengan visi RPJMD “Menjadi Provinsi Kepulauan Yang Makmur Mendunia” dilaksanakan dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025-2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi NTB Tahun 2026. Berlangsung selama tiga hari sejak tanggal 2 hingga 4 Juni, musrenbang ini dihadiri oleh berbagai stakeholder.
Membuka kegiatan (2/6), Kepala Bappeda Provinsi NTB, Dr. Ir. H.Iswandi, M.Si., sampaikan bahwa musrenbang ini adalah forum yang mempertemukan semua pihak untuk berfikir bersama bagaimana mencapai visi kolektif yang telah disepakati bersama antara Kepala Daerah, DPRD Provinsi dan Pemerintah Daerah. Yaitu “Menjadi Provinsi Kepulauan Yang Makmur Mendunia”.
“Sebab embangunan bukan hanya monopoli pemerintah, melainkan jadi tugas kita semua,” ujarnya.
Oleh karena itu, proses musrenbang dilaksanakan dengan lebih banyak diskusi intens melalui skema desk. Terbagi dalam tiga desk, yaitu; desk infrastruktur & kewilayahan, desk perekonomian & sumber daya alam, dan desk pemerintahan & pembangunan manusia.
Desk di hari pertama akan mendiskusikan 12 sub tema, antara lain; 1. Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi (KSP) dan Percepatan Pengembangan pada Kawasan Afirmasi; 2. Pembangunan Insfrastruktur untuk Ekosistem Pariwisata Terintegrasi; 3. Penguatan Ketahanan Pangan, Energi dan Air; 4.Penyiapan dan Pengembangan Sentra Produksi Unggulan dan sentra Hilirisasi/Industrialisasi; 5. Pengembangan Kawasan Perkotaan dan Perdesaan sebagai Pusat Pertumbuhan; 6. Target Indikator Makro Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota; 7. Pengembangan Komoditas Non Tambang serta Peningkatan Eksport dan Investasi; 8. Pemerataan dan Peningkatan Akses Kualitas dan Fasilitas Pelayanan Pendidikan Menengah dan Khusus; 9. Penguatan, Pencegahan dan Penurunan Stunting serta Perbaikan Gizi;10. Pemerataan dan Peningkatan Akses serta Fasilitas dan Kualitas Pelayanan Kesehatan; 11. Pengendalian dan Eliminasi Penyakit Menular dan Tidak Menular; 12. Penguatan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi.
Sementara itu, dihari kedua, desk akan fokus membahas 10 program unggulan sebagai game changer atau enabler untuk mencapai triple agenda dari NTB Makmur Mendunia. Pengentasan kemiskinan, dengan nol kemiskinan ekstrim dan tingkat kemiskinan hingga di bawah satu digit, penguatan ketahanan pangan melalui pembangunan ekosistem industri pertanian dan subsektornya. Dan menjadikan ntb destinasi pariwisata kelas dunia.
“bertransformasi dari destinasi super prioritas pariwisata menjadi destinasi pariwisata berstandar global, dengan ukuran sdgs,” tambahnya.
Menurutnya, jika hal tersebut tercapai juga sekaligus akan mendorong terwujudnya lima sasaran pembangunan di dalam RPJMD, yaitu; meningkatkan daya saing sumberdaya manusia, mewujudkan pendapatan per kapita menuju setara daerah maju, Kemiskinan menurun menuju kemiskinan ekstrem nol dan ketimpangan berkurang, Kepemimpinan pemerintahan daerah semakin efektif meningkatkan inovasi dan dayasaing daerah, Intensitas Bencana Lingkungan dan Emisi GRK menurun menuju Net Zero Emission (NZE).
Menutup arahan, Doktor Iswandi berharap pertemuan yang melibatkan banyak pihak ini mampu mendapatkan banyak masukan untuk memperkaya dokumen perencanaan baik RPJMD, RKPD, bahkan Renstra dari setiap Perangkat Daerah di Tingkat Provinsi.



