Gelar Jumat Salam di Sembalun, Bappeda NTB Dorong Penyediaan Produk Lokal untuk Peningkatan Ekonomi

Bappeda Provinsi NTB kembali menggelar kegiatan Jumat Salam di awal Februari 2024. Kali ini kegiatan Jumat Salam berlangsung di Desa Sembalun, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Jumat, 2 Februari 2024.

Hadir dalam kegiatan Jumat Salam ini antara lain Sekretaris Bappeda NTB Dr.Mahjulan, dan Fungsional Perencana Ahli Muda Bappeda NTB Windi Sri Yulianti, ST. Hadir pula pimpinan OPD lain seperti Kepala Dinas PMPD dan Dukcapil Provinsi NTB, Dr. H. Ashari, Kabid PSPPL DLHK NTB, Firmansyah M.Si dan pihak terkait lainnya.

Sekretaris Bappeda NTB, Dr. Mahjulan mengatakan, tujuan program Jumat Salam ada tiga hal. Pertama mengeluarkan masyarakat dari kemiskinan, dengan harapan kemiskinan ekstrem nol persen, kedua pengentasan masalah stunting, serta yang ketiga yaitu bagaimana mengendalikan inflasi.

Selanjutnya, Jumat Salam juga untuk mencari pruduk-produk UMKM guna membantu datangnya aliran modal, sehingga masyarakat semangat dalam berusaha. Pelaku UMKM didorong menyediakan produk yang bersaing untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

“Salah satu usaha masyarakat lainnya yang terus didorong yaitu penginapan di Sembalun yang hampir penuh, sehingga hal ini membantu perekonomian pelaku usaha penginapan,” kata Mahjulan dalam kesempatan tersebut.

Ia menilai, Lombok Timur khususnya wilayah Sembalun adalah salah satu yang diunggulkan nasional, bahkan internasional karena terdapat Geopark Rinjani. Oeh karena itu, kepala desa, camat maupun masyarakat harus siap menyiapkan produk-produk unggulan serta penataan-penataan wilayah pariwisatanya agar semakin berkembang.

“Kita saat ini sedang menyiapkan RPJMD. Kami berharap kades-kades dan masyarakatnya dapat menyampaikan harapannya untuk NTB 20 tahun ke depan. Kami berharap kades, kadus Sembalun dapat menyampaikan masalah-masalah apa yang dihadapi. Nanti akan kami laporkan ke pimpinan, sehingga dapat dirumuskan solusinya bersama-sama, katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Sembalun Harmini mengatakan, permasalahan yang dihadapi Sembalun sampai saat ini yaitu masalah sampah. Untuk sementara Sembalun memiliki lokasi TPS khusus di desa ini. Pemerintah desa yang lain banyak yang ingin bergabung, namun belum ada kesepakatan bersama.
Harapannya, Pemprov NTB dapat menyelesaikan atau mencarikan solusi terkait masalah sampah ini. Kami memiliki tiga unit motor Kaisar, namun tidak mampu mengatasi masalah sampah. Kami membutuhkan fasilitas armada lagi. TPS masih belum maksimal karena terbentur alat-alat seperti alat pemilahan,” katanya.

Terkait dengan penertiban tata ruang wilayah, pihak Desa Sembalun berharap bisa dilakukan sosialisasi agar masyarakat tidak asal membangun. “Kami juga berharap ada bantuan pemberian bibit buah seperti alpukat atau kopi. Karena Sembalun memiliki kualitas tanah yang bagus yang dapat membantu perekonomian masyarakat, ujarnya.

Ia mengatakan, penduduk lokal lebih banyak yang menjadi buruh tani dan buruh kebun sehingga mereka berpotensi menjadi masyarakat miskin. Pihak Desa Sembalun berharap adanya program pemerintah yang bisa menghilangkan kemiskinan ekstrem di desa ini. Semoga ada solusi sehingga kami bisa menangani masyarakat yang masuk dalam miskin ekstrem dan dapat kita cegah, harapnya. Terkait dengan stunting, Harmini mengatakan pihaknya sudah berupaya untuk menekan angka stunting dengan memberikan dukungan dari desa dan pemerintah.

“Sementara terkait hal pariwisata halal kami di sini butuh bantuan terkait pembangunan masjid pasca gempa 2018 dan Covid-19,” katanya.