Forum Penjaringan Masukan (FPM) Perumusan Kebijakan “Rinjani Destinasi Pendakian Berstandar Global”

Bappeda Provinsi NTB, mengadakan kegiatan Forum Penjaringan Masukan (FPM) Perumusan Kebijakan “Rinjani Destinasi Pendakian Berstandar Global”. Bertempat di Ruang Rapat Geopark Bappeda NTB, Selasa 22 Juli 2025.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Gubernur NTB Dr. Lalu Muhamad Iqbal, sebagai keynote speaker. Serta mengundang Rocky Gerung sebagai barasumber utama.

Gubernur Iqbal menyoroti pentingnya penerapan standar keselamatan dalam destinasi wisata petualangan, terutama di kawasan Gunung Rinjani. Ia menekankan bahwa keselamatan dan kesiapsiagaan menjadi syarat mutlak dalam mewujudkan destinasi berstandar global.

Ia menekankan pentingnya memiliki rencana kontinjensi yang jelas dalam penanganan bencana, tidak hanya di Rinjani, tetapi juga di kawasan wisata lain seperti Mandalika.

“Kita harus punya sistem evakuasi, jalur penyelamatan yang benar, serta pelatihan berkelanjutan seperti yang pernah dilakukan pelatihan vertikal rescue evakuasi yang berkelanjutan dan ini soal menciptakan kenangan baik bagi wisatawan, bahkan di saat darurat,” tambahnya.

Gubernur Iqbal juga mengingatkan agar kejadian-kejadian sebelumnya, seperti insiden yang menimpa wisatawan asal Brasil Juliana, dijadikan pelajaran penting untuk memperbaiki tata kelola menjadi lebih baik.

“Dari hal kecil, kita bisa memulai untuk menjadi lebih baik. Kita memang masih banyak kekurangan, tapi dari forum ini kita bisa menyusun langkah bersama menuju standar global,” tutupnya.

Dalam laporan sebelumnya, Kepala Bappeda NTB, Drs. H. Iswandi menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat arah kebijakan Gubernur NTB dalam menjadikan Rinjani sebagai destinasi wisata petualangan yang mampu menarik lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

“Semua pihak harus bisa berpartisipasi aktif dalam pengembangan destinasi wisata petualangan ini. Untuk itu, dibutuhkan pemahaman yang sama, bahwa pengelolaan Rinjani harus mengacu pada standar global,” ujarnya.

Forum ini juga menjadi wadah untuk menjaring masukan dari berbagai pihak guna merumuskan kebijakan terpadu dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat posisi NTB dalam peta pariwisata global.