Yuk Intip Serunya Kemah Edukatif Geopark Rinjani Bareng Generasi Z di Gili Kondo

Istilah jadul-nya Persami, Perkemahan Sabtu-Minggu. Yang diadakan oleh Dewan Pelaksana Rinjani Lombok UGGp bekerjasama dengan Wild Conservation Society (WCS) NTB ini bukanlah Persami biasa.”Ini Persami yang ada unsur edukasinya”, tutur Nabiya sang Ketua Panitia kegiatan ini.  “Kemah malam mingguan bareng puluhan anak muda dari berbagai penjuru di pulau Lombok bertajuk Geomarine Conservation Camp ini berlangsung selama dua hari dari tanggal 11-12 Juli 2021. Sengaja memilih tempat di Gili Kondo Kecamatan Sambelia – Lombok Timur karena Pulau perawan tak berpenghuni nan cantik berpasir putih  diujung timur pulau Lombok ini merupakan salah satu Geosite Rinjani Lombok UGGp  yang belum banyak di-ekspose”, Jelas Nabiya.

Aktivitas menarik yang bisa dilakukan di pulau yang bertetangga dengan gili Bidara, Gili Petagan dan Gili Kapal ini diantaranya adalah kegiatan under water seperti  snorkeling & diving. Sedangkan kegiatan diatas permukaan, dengan berperahu kita bisa mengunjungi Gili Kapal & Gili Petagan. Di Gili Petagan  mengunjungi hutan mangrove-nya yang cantik. Ada jalan setapak buatan dari bilah kayu & bambu yang menghubungkan gugusan hutan mangrove,  membuatnya terlihat cukup artistik dan  instagramable. Di Gili kondo sendiri bisa Jogging keliling pulau atau berjalan kaki. Pulaunya kecil jadi asyik dikelilingi dengan bertelanjang kaki.

Geomarine Conservation Camp 2021 dilaksanakan selama 2 hari, berangkat Sabtu, 10 Juli 2021 dan pulang hari Minggu, 12 Juli 2021. Setiap peserta datang sendiri-sendiri dari tempat asalnya. Mereka juga membekali diri  dengan kelengkapan camping seperti tenda, sleeping bag, matras dan perlengkapan masak. Panitia hanya menyediakan fasilitas konsumsi selama kegiatan dan juga fasilitas boat gratis selama kegiatan. Namanya juga anak muda, mereka enjoy-enjoy saja dan selalu bersemangat mengikuti semua rangkaian kegiatan yang disiapkan panitia.

Kegiatan ini  merupakan salah satu bentuk edukasi penyadartahuan tentang kawasan konservasi perairan daerah (KKPD) kepada generasi muda yang diinisiasi oleh Rinjani Lombok UGGp. Kegiatan ini mengangkat tema “Mangrove & The Underwater Conservation” yang diikuti oleh tidak kurang dari 30 orang kalangan anak muda se-pulau Lombok. Kegiatan ini  merupakan bentuk  upaya mendukung upaya pemulihan industri pariwisata dimasa Pandemi Covid-19. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari dan memberikan kesan yang cukup mendalam dan pemahaman baru seputar Konservasi.

Kegiatan ini dibuka oleh M. Tohri Habibi, S.STP., MH  selaku Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Dinas  Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Timur, kemudian dilanjutkan dengan penyadartahuan Kawasan Geopark oleh Rinjani Lombok UGGp. Sambutan juga datang dari  Perwakilan BKSDA NTB, dari WCS  disampaikan oleh Haerul Azmi selaku Official Community Development WCS-NTB, serta Pengenalan Potensi Desa Padak Goar oleh bapak Tarmizi, SH Selaku Kepala Desa.


Selain itu, Bapak Ir. H. Amiril Mukmin PD, MM selaku Kepala Cabang Dinas Kelautan Wilayah Pulau Lombok juga turut hadir memberikan pengenalan tentang kawasan konservasi, terutama kawasan konservasi Gili Sulat Lawang. Edukasi terkait pengelolaan sampah pesisir laut juga telah disampaikan oleh Gunawan dari LHK-NTB.

Dalam kesempatan ini juga, Bapak Gangga Widarma selaku perwakilan BKSDA NTB menyarankan ada tindak lanjut pasca kegiatan Geomarine Conservation Camp ini. “Kalau bisa, Temen-temen peserta juga bisa tergabung menjadi Duta Konservasi yang merupakan salah satu dari program BKSDA”,  harapnya yang disambut antusias oleh para peserta.

Sebelum tiba di Gili Kondo, peserta terlebih dahulu mengikuti pengenalan tentang mangrove sekaligus melakukan penanaman  bibit mangrove di Gili Petagan lalu bermalam di Gili Kondo seraya melaksanakan sharing session seputar Gili, Konservasi dan pariwisata yang difasilitasi oleh Pokmaswas Petrando.

Pengenalan alat selam dilaksanakan ke esokan harinya yang difasilitasi oleh Herman, Selaku Ketua KAPELA (Komunitas Penyelam Laut) NTB. Peserta juga dipandu untuk praktek langsung di beberapa spot selam yang berada di perairan antara Gili Petagan dan Gili Bidara. Selain itu, peserta juga dibekali tentang mitigasi bencana kawasan pesisir oleh Kusnadi, selaku ketua IAGI NTB sekaligus  pengenalan dan praktik teknik interpretasi geowisata.

“Bener-bener makasih banget sama temen – temen Geopark Rinjani, WCS NTB, Pokmaswas, IAGI NTB, BKSDA dll yang sudah memfasilitasi semuanya di Geomarine Conservation Camp ini” Kata Sevina Rahmi, salah seorang peserta mengungkapkan kesannya mengikuti kegiatan ini.

“Ini pengalaman pertama  ikut kegiatan seperti ini, ternyata banyak hal yang belum saya tau, terutama tentang konservasi dan indahnya alam bawah laut yang harus dijaga,” Ungkap Rara asal Kota Mataram  yang juga sebagai salah satu peserta Geomarine Conservation Camp.

“Semoga  kedepan, kegiatan-kegiatan seperti ini  terus diadakan, saya sangat terkesan terutama materi belajar menggunakan alat selam” kata Iwan, peserta yang berasal dari salah satu komunitas lokal.

Menjaga laut adalah pekerjaan yang cukup berat, karena wilayah cakupannya yang sangat luas serta cuaca yang sulit diprediksi. Dengan adanya program Geomarine Conservation Camp dapat menjadi awal untuk penyadartahuan kepada masyarakat terutama untuk generasi Z agar lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya khususnya kawasan perairan laut. “Laut adalah masa depan yang dititipkan oleh anak cucu” pesan inilah yang ingin ditorehkan kepada para peserta melalui kegiatan Geomarine Conservation Camp ini. Berusaha mengingatkan generasi muda untuk ikut peduli menjaga kelestarian perairan Gili Kondo dan sekitarnya, supaya bisa terus dinikmati dari generasi ke generasi. Salam Lestari!. (Nab/Ram-RLUGGp)