Mataram, 30 September 2019 bertempat di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi NTB telah diselenggarakan rapat dan diskusi dengan tema mewujudkan Mataram sebagai kota ramah pesepeda yang diselenggarakan oleh Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Provinsi NTB. Acara dihadiri oleh dinas terkait di provinsi NTB dan Kota Mataram seperti Dinas Perhubungan, Bappeda NTB, Dinas PUPR, Polda NTB, Dinas Perkim, Balai Pengelola Transportasi Darat wilayah XII Provinsi Bali dan NTB, Balai Pelaksana Jalan Nasional IX Mataram, Balai Pemeliharaan Jalan Pulau Lombok, Pol PP, Biro Hukum, Akademisi dari Universitas Mataram, Pengamat Transportasi, FLLAJ Kota Mataram dan Lombok Barat dan beberapa LSM dan wartawan.
Pemaparan berjudul Mewujudkan Kota Mataram Layak Pesepeda disampaikan oleh Hj. Suryani Eka Wijaya, Ph.D. selaku Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan di Bappeda NTB. Diawal paparannya Doktor Eka berbicara permasalahan yang melatarbelakangi ide tersebut yaitu semakin terbatasnya kapasitas jalan di Kota Mataram, meningkatnya jumlah kendaraan pribadi, kemacetan yang makin sering terjadi di jam sibuk pagi, siang dan sore hari yang dapat menyebabkan menurunnya kualitas udara di Kota Mataram sekaligus juga mengancam turunnya kualitas hidup masyarakat.
Program ini sejalan dengan visi misi NTB Gemilang yang dicanangkan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur NTB yaitu mewujudkan masyarakat NTB yang sehat dan cerdas melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pondasi daya saing daerah. Dalam Visi misi kota Mataram juga disebutkan visi tentang meningkatkan kelayakan hidup masyarakat melalui penanganan sarana dan prasarana perkotaan berbasis tata ruang dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Juga program ini berkesesuaian dengan program Sustainable Development Goals nomor 3 dan nomor 11 (good health & well being, Sustainable cities & communities).
Untuk mewujudkan hal tersebut, menurut Doktor Eka, Bappeda telah menyusun timeline kegiatan yang telah dimulai dilaksanakan sejak bulan Juli lalu, yaitu diawali dengan dilaksanakannya Book Launch & Seminar tentang Public Transportation, Cities and Sustainable Development Goals (SDGs) bertempat di Bappeda NTB. Pada bulan Agustus dan September lalu juga telah dilakukan beberapa kali diskusi untuk penyusunan konsep, ide dan identifikasi peluang dan tantangan. Selanjutnya selama bulan oktober ini telah diagendakan untuk mengadakan diskusi dengan melibatkan komunitas sepeda, penyusunan konsensus ramah pesepeda, survey minat bersepeda dan rencana peluncuran program ASN Bersepeda (Bike to Work).
Selanjutnya Doktor Eka menjelaskan tentang program edukasi tentang bersepeda ke sekolah-sekolah yang diawali dengan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, inventarisasi jumlah siswa bersepeda, mempermudah akses pelajar mendapatkan sepeda, dan memberikan rompi kepada anak sekolah yang menggunakan sepeda. Yang tak kalah pentingnya juga adalah tentang rencana membangun jalur sepeda yang cukup dan layak, uji coba jalur sepeda, menghubungkan area parkir sepeda dengan jalur angkutan umum, penyediaan tempat parkir sepeda, pengamanan jalur sepeda, insentif untuk para pengguna sepeda dan memperbanyak event-event bersepeda.
Dalam sesi diskusi para peserta banyak memberikan respon dan tanggapan terkait dengan program ini. Beberapa masukan dari peserta diantaranya disampaikan oleh Ketua Ikatan Motor Indonesia Pak Edo. Beliau menyampaikan “sangat mendukung program Mataram sebagai Kota Sepeda, salut dan sangat setuju dengan ide ini, karena efeknya akan sangat positif mendukung pembinaan atlit terutama dalam cabang olahraga bersepeda. Perlu segera dibuat regulasi untuk mendukung terwujudnya fasilitas dan sarana prasarana yang memadai. Harus dimulai dari para birokrasi sendiri, ini tantangan terberatnya”, Kata pak Edo. Tanggapan juga datang dari Pak Antonius Zaremba Ketua ORGANDA NTB yang mengusulkan perlunya desain jalur sepeda di sebelah kiri jalan dengan diberi pembatas untuk keamanan pesepeda. Ibu Ratna dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB menceritakan tentang pengalamannya yang sejak jaman TGB program ini telah dicanangkan dan sampai hari ini masih konsisten bersepeda ke kantor. “Mungkin hanya saya satu-satunya yang masih konsisten menjalankan program bersepeda ke kantor sampai hari ini, dan ini sudah berlangsung selama 7 tahun”, tuturnya. Lebih jauh, Ibu Ratna menyampaikan “Kota Mataram masih sangat nyaman untuk bersepeda. Selama 7 tahun bersepeda ke kantor setiap hari saya merasakan tubuh saya semakin hari semakin sehat, hidup lebih praktis dan hemat, suasana hati gembira terus, dan saya tidak pernah terlambat ke kantor”.
Pak Agus dari Dinas Perhubungan Kota Mataram mengungkapkan bahwa Kajian untuk Mataram Kota Sepeda sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2014. Hasilnya, berdasarkan lebar jalan telah didapatkan rute jalur sepeda untuk anak sekolah di kota Mataram. “Kendalanya masih banyaknya bahu jalan yang digunakan sebagai areal parkir”, Ungkapnya. Pak Iqbal dari Forum Lalu Lintas Jalan Raya meyampaikan pentingnya komitmen/political will dari Kepala Daerah untuk memberikan surat himbauan atau edaran untuk semua ASN untuk menggunakan sepeda ke kantor guna mendukung suksesnya program ini. Sedangkan pak Mudana dari Direktorat Lalu Lintas POLDA NTB juga menyampaikan dukungannya terhadap program ini untuk segera dilakukan. “Disepakati saja untuk memilih satu hari tertentu dalam satu minggu, misalnya setiap hari Jum’at semua menggunakan sepeda ke sekolah ataupun ke kantor”, Usulnya. (Ramli/BP-RLUGGp)