PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI NUSA TENGGARA BARAT

I. Inflasi Nusa Tenggara Barat Bulan Maret 2016 Menurut Kelompok Komoditas

Tabel Inflasi I

Berdasarkan hasil pemantauan, perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan penurunan. Pada bulan Maret 2016 Nusa Tenggara Barat mengalami deflasi sebesar 0,06 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 123,45 pada bulan Februari 2016 menjadi 123,37 pada bulan Maret 2016. Dengan angka inflasi tersebut, maka laju inflasi Nusa Tenggara Barat tahun kalender (Maret 2016 – Desember 2015) mencapai 1,06 persen dan laju inflasi ’tahun ke tahun’ (Maret 2016 – Maret 2015) mencapai 4,33 persen.

Dari 82 kota yang menghitung IHK, tercatat 58 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi sebesar 1,18 persen diikuti oleh Kota Medan sebesar 0,88 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Singkawang, Tangerang, Malang dan Yogyakarta sebesar 0,02 persen diikuti Kota Banyuwangi sebesar 0,03 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,22 persen dan terkecil di Kota Mamuju sebesar 0,02 persen. Untuk wilayah Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram mengalami deflasi sebesar 0,05 persen dan Kota Bima mengalami deflasi sebesar 0,14 persen.

II.INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DAN LAJU INFLASI 82 KOTA DI INDONESIA                  BULAN MARET 2016

Tabel Inflasi II

INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DAN LAJU INFLASI 82 KOTA DI INDONESIA                       BULAN MARET 2016 (Lanjutan)

Tabel Inflasi III

Deflasi Nusa Tenggara Barat bulan Maret 2016 sebesar 0,06 persen terjadi karena adanya penurunan indeks pada Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar sebesar 0,36 persen; Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,23 persen dan Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 0,04 persen. Sedangkan kenaikan indeks terjadi pada  Kelompok Sandang sebesar 0,70 persen; Kelompok Kesehatan sebesar 0,55 persen; Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah raga sebesar 0,25 persen dan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,18 persen.

Laju inflasi Nusa Tenggara Barat tahun kalender (Maret 2016 – Desember 2015) sebesar 1,06 persen, dan laju inflasi “tahun ke tahun” (Maret 2016 – Maret 2015) sebesar  4,33 persen.

Sumber : BRS-BPS,  April 2016