Transformasi Jadi Strategi Ekonomi NTB Paska Pandemi

NTB Kepala Bappeda NTB, Dr.Iswandi menjadi narasumber dalam seminar tentang “Strategi Pemerintah Daerah dalam Pemulihan Ekonomi Lokal Paska Berakhirnya Relaksasi Kebijakan Ekonomi Nasional”. Diinisiasi Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), kegiatan ini berlangsung di Hotel Lombok Raya pada 30 Mei 2023.

Menyampaikan terkait kebijakan pemerintah daerah dalam mendukung pemulihan ekonomi daerah. Kepala Bappeda jelaskan bagaimana NTB keluar dari krisis bencana yang terjadi bertubi-tubi. Lakukan kebijakan dan pemulihan secara bersamaan. “NTB mampu bangkit dari pandemi” ujarnya.

“Nusa Tenggara Barat yang terdiri dari dua pulau. Keduanya punya karakteristik berbeda” Ujar Kepala Bappeda NTB selanjutnya. Menurutnya, dengan situasi dimana seluruh kawasan di Pulau Lombok masuk kategori rawan bencana, maka Pulau Lombok dikonsep sebagai eco city dan resilient island. Sementara itu Sumbawa yang lebih dekat dengan NTT, dibangun dengan kosep sustainable economic zone. “Semuanya berbasis lingkungan” ujarnya.

“Dengan total populasi 5,4 juta jiwa, 70% nya tinggal di Lombok, oleh karena itu bagaimana konsep pemerataan pembangunan atau ekonomi yang sebaiknya NTB lakukan?” Ujar Kepala Bappeda NTB.

Kedepannya yang menjadi fokus utama pembangunan ekonomi NTB, menurut Kepala Bappeda adalah melakukan transformasi. “Bagaiamana pertumbuhan NTB bergerak dari tambang menjadi didominasi non tambang, agar bisa tingkatkan kesejahteraan masyarakat yang lebih merata”, ujarnya.

Dengan leading sektor industry pengolahan, menurutnya saat ini NTB telah lakukan beberapa kebijakan untuk mendukungnya, bela beli produk lokal, dan memacu inovasi untuk mendukung industrialisasi. “Alhamdulillah pada quartal pertama tahun 2023, sektor non tambang sudah mengungguli sektor tambang”, imbuhnya.

“Salah satu kebijakan menarik ketika pandemic adalah bantuan sembako dalam JPS Gemilang bersumber dari produk umkm lokal” kisahnya.  Selain itu ia juga sampaikan, dua kebijakan penting yang juga dilakukan saat pandemic adalah pengendalian inflasi daerah, dan kebijakan fiskal daerah berupa refocusing anggaran APBD.

“Ditengah masa pandemi, bagaimana KEK menjadi tujuan pariwisata internasional. Alhamdulillah sudah ada MotoGP dan MXGP. Terus tingkatkan perbanyak event, siapapun yang jadi gubernur, kebijakan yang sudah didukung nasional, akan terus dilanjutkan” Ujarnya.

Menutup paparannya, Kepala Bappeda NTB harapkan bagaimana ekosostem kepariwisataan yang sudah maju di Bali bisa menular hingga NTB dan NTT. “Ini sebagai usaha peningkatan kontribusi sektor di luar tambang, selain prioritas lainnya yaitu; Industri pengolahan, pertanian, dan perdagangan (expor non tambang),” pungkasnya. (Id)