Tingkat Pengangguran Terbuka Sebesar 3,86 Persen (Rilis : 2017-05-05)

Jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat pada Februari 2017 mencapai 2.520,67 ribu orang, bertambah sekitar 56,34 ribu orang jika dibandingkan dengan angkatan kerja Agustus 2016 yang berjumlah 2.464,33 ribu orang atau bertambah sekitar 138,05 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2016.
 
Jumlah penduduk yang bekerja di Nusa Tenggara Barat pada Februari 2017 mencapai 2.423,45 ribu orang, bertambah sekitar 56,14 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2016 yang berjumlah sekitar 2.367,31 ribu orang atau bertambah sekitar 128,01 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2016.
 
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Nusa Tenggara Barat pada Februari 2017 mencapai 3,86 persen, kondisi ini lebih rendah jika dibandingkan dengan TPT Agustus 2016 (3,94 persen).
 
Pada Februari 2017, sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Nusa Tenggara Barat adalah Sektor Pertanian yaitu sekitar 42,20 persen, diikuti oleh Sektor Perdagangan sekitar 21,79 persen, Sektor Jasa Sosial Kemasyarakatan dan Jasa Perorangan sekitar 16,05 persen, serta Sektor Industri sekitar 7,29 persen.
 
Berdasarkan jumlah jam kerja, pada Februari 2017, penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam keatas perminggu mencapai 1.477,52 ribu orang (60,97 persen). Sementara dalam setahun terakhir,  pekerja tidak penuh (jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu) berkurang sekitar 7,12 ribu orang.
 
Pada Februari 2017, penduduk bekerja  masih didominasi oleh penduduk yang berpendidikan SD kebawah yaitu sekitar 1.177,60 ribu orang (48,59 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sekitar 245,27 ribu orang mencakup 49,15 ribu orang (2,03 persen) berpendidikan Diploma dan 196,12 ribu orang (8,09 persen) berpendidikan Universitas.
 
Pada Februari 2017, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada penduduk dengan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 11,12 persen, disusul oleh TPT Universitas sebesar 6,99 persen, sedangkan TPT terendah terdapat pada penduduk dengan tingkat pendidikan SD kebawah yaitu sebesar 1,84 persen.