PROVINSI NTB telah menetapkan indikator kinerja pembangunan tahun 2012, untuk pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen dan Angka kemiskinan 16 persen. Sementara realisasi masing-masing -1,12 persen (dengan tambang) atau 5,72 persen (tanpa tambang) dan 18,02 persen. Angka pertumbuhan Ekonomi menunjukkan kumulatif nilai tambah yang disumbangkan sektor ekonomi dalam PDRB.
Pertumbuhan ekonomi yang berkembang secara terus menerus dan berasal dari semua sektor ekonomi akan menurunkan angka kemiskinan. Di lain pihak pertumbuhan ekonomi sesaat, belum pasti berpengaruh langsung pada penurunan kemiskinan. Sedangkan kemiskinan adalah ketidakmampuan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum makanan dan non makanan.
Struktur ekonomi Provinsi NTB Tahun 2012 yang tertuang dalam PDRB adalah:
No. |
Sektor/Lapangan Usaha |
Dengan Tambang |
Tanpa Tambang |
1. |
Pertanian |
25,65 |
30,68 |
2. |
Pertambangan & Penggalian |
18,59 |
2,62 |
3. |
Industri Pengolahan |
3,90 |
4,67 |
4. |
Listrik, Gas & Air Bersih |
0,51 |
0,61 |
5. |
Bangunan |
8,28 |
9,90 |
6. |
Perdagangan, Hotel & Restoran |
16,75 |
20,04 |
7. |
Pengangkutan & Komunikasi |
7,67 |
9,18 |
8. |
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan. |
5,83 |
6,97 |
9. |
Jasa-jasa |
12,82 |
15,34 |
Jumlah |
100,00 |
100,00 |
Ditinjau dari struktur ekonomi dalam PDRB, nilai tambah yang dihasilkan dari sektor pertambangan tidak secara langsung diterima oleh masyarakat NTB. Sehingga untuk bisa mengetahui dampak dari pertumbuhan ekonomi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengurangan angka kemiskinan di NTB ditempuh dengan menggunakan acuan data pertumbuhan ekonomi tanpa sektor pertambangan.
Dari tabel di atas dapat dicermati sektor yang berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi tanpa pertambangan adalah pertanian 30,68 persen, perdagangan 20,04 persen, bangunan 9,90 persen, dan pengangkutan 9,18 persen.
Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi guna pengurangan angka kemiskinan perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan faktor produksi yang secara langsung dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat. Bisa jadi pertumbuhan sektor pertanian, bangunan hotel dan lainnya tinggi namun jika pertumbuhan tersebut berasal dari kelompok usaha tertentu yang sangat padat modal maka pertumbuhan itu belum tentu dapat mengurangi angka kemiskinan.
Untuk itu upaya-upaya yang dilakukan adalah dengan pelaksanaan kegiatan yang akan memberikan pertumbuhan ekonomi secara langsung kepada masyarakat seperti:
- Perluasan dan pengembangan budidaya sapi, jagung, dan rumput laut serta agro industry berbasis PIJAR.
- Pemberdayaan masyarakat dalam ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi.
- meningkatkan UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) melalui program-program unggulan/terobosan yang telah ditetapkan dalam RPJMD.
Dengan upaya yang terus menerus dari seluruh aparat pemerintah Provinsi NTB dan didukung dengan peningkatan infrstruktur maka diyakini pertumbuhan ekonomi NTB akan mencapai target yang telah ditetapkan dan memberi dampak terhadap pengurangan kemiskinan.