Kepala Bappeda NTB, Dr.Iswandi menyampaikan paparan terkait substansi dari RPD Provinsi NTB tahun 2024-2026 dalam kegiatan fasilitasi RPD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2024-2026. Ruang Rapat geopark, 14 April 2023.
Sama seperti Provinsi NTB, berdasarkan Inmendagri No.52 tahun 2022, Kabupaten Lombok Timur (selanjutnya disebut Lotim) yang Kepala Daerahnya berakhir pada tahun 2023, saat ini juga sedang menyusun RPD. Fasilitasi bersama Bappeda Provinsi NTB hari ini menjadi salah satu bagian dari prosesnya. Bertujuan untuk mensinergikan perencanaan dan target pembangunan antara Kabupaten dengan Provinsi. “RPD 2024-2026 disusun dengan memperhatikan keselarasan dengan RPJMN, RPJPD NTB, RPJPD Lotim” Ujar Kepala Bappeda Lotim.
Membuka penjelasan RPD, Kepala Bappeda Lotim menjelaskan hasil evaluasi capaian indikator kinerja daerah RPJMD Lotim tahun 2018-2023. Misalnya kemiskinan, ia menjelaskan berdasarkan data dari BPS Kabupaten Lombok Timur, persentase kemiskinan selama lima tahun ini terus mengalami penurunan. Sayangnya walaupun sudah mencapai 15,14% di tahun 2022, persentasenya masih lebih tinggi daripada Provinsi dan Nasional.
Sementara itu untuk pertumbuhan ekonomi, Lotim terus mengalami fluktuasi. Dengan didominasi kontribusi tiga sektor utama, pertanian, perdagangan besar eceran, dan konstruksi. Kepala Bappeda Lotim harapkan kedepannya, Lotim serius mengembangkan sektor pariwisata, walaupun sektor ini juga rentan,” ujarnya.
Capaian pembangunan lainnya, ia menjelaskan terkait IPM (Indeks Pembanunan Manusia). Walaupun terus mengalami kenaikan, namun IPM adalah indeks yang cukup berat dinaikkan. “Oleh karena itu, untuk target IPM kami tidak ingin muluk-muluk, bisa naik satu saja sudah bagus” ujarnya.
Selanjutnya terkait Indikator makro lainnya, menurutnya walaupun tingkat pengangguran terbuka di Lotim hampir sama kondisinya dengan di Provinsi. Mengalami fluktuasi karena bencana alam, non alam, serta perkembangan perekonomian baik nasional maupun internasional. Namun pada tahun 2021 dan 2022 di era new normal pasca pandemi covid-19 angka tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan yang sangat drastis yakni sebesar 2,79 pada tahun 2021 dan 1,51 pada Tahun 2022. “Untuk gini ratio, terus tunjukkan angka menurun, mudahan segera bisa mendekati 0” tambahnya.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut kemudian lahirlah paling tidak 14 isu strategis. Dimana untuk menyelesaikannya kemudian disusun empat 4 pilar pembangunan. Yaitu; 1) Pembangunan manusia berkualitas, sehat dan berdaya saing, 2) Pembangunan tata Kelola pemerintahan yang baik, 3) Pembangunan ekonomi inklusif, dan 4) Pembangunan lingkungan lestari dan tangguh bencana. “Inilah 4 pilar yang jadi pondasi kami, semoga banyak kesesuaiannya pak kaban,” ujarnya.
Untuk mencapai empat pilar tersebut, Lotim sudah tetapkan beberapa indikator untuk mengukurnya. Antara lain; IPM, Indeks reformasi birokrasi tematik, indeks desa membangun (IDM), pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, lanju inflasi, indeks infrastrukur wilayah, IKLH, dan IRBI. “Kita perlu samakan drap Langkah dengan semua OPD untuk mencapai target” imbuhnya.
Menutup paparannya, Kepala Bappeda Lotim sampaikan telah mengukur dengan realistis semua target pembangunan. “Target ditetapkan sudah sesuai dengan kemampuan kami, oleh karena itu semoga bisa terlaksana,” pungkasnya.