Bappeda NTB bekerjasama dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi NTB dan Institute of Essential Service Reform (IESR) mengadakan rapat Sosialisasi Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap dihadiri seluruh perwakilan pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi NTB, PT.PLN, Perwakilan Perguruan Tinggi, dan Sekolah, beberapa Bank serta perwakilan Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) bertempat di ruang rapat Geopark, Jumat 12 November 2021.
Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan peran Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran ekonomi daerah serta melakukan konservasi energi melalui penghematan biaya penggunaan energi fosil
Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Ir. Muhammad Husni, M. Si., dalam sambutannya menyampaikan “energi terbarukan memang menjadi rencana kita baik nasional maupun daerah bahwa kita punya rencana di tahun 2025 kontribusinya minimal 23% baik itu di BBM, listrik dan lainnya”.
“Sejauh ini di NTB Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap sudah diterapkan di dua tempat, yaitu di Kantor Walikota Mataram dan di Universitas Teknologi Sumbawa selain PLTS Sengkol yang berkapasitas 7 MWp, PLTS Pringgabaya 7 MWp dan Selong 7 MWp” sambungnya.
Sedangkan Anthony selaku Wakil Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), mengungkapkan “berkaitan dengan teknologi maupun hal teknis maupun nonteknis di PLTS atap dan rencana kegiatan ini akan kami launching di seluruh Indonesia Jadi kami harap NTB salah satu yang terdepan sehingga kita bisa dorong agar bisa lebih progresif dalam penyediaan energi bersih di Indonesia”.
Dia juga menyebutkan, secara teknologi, solar cell panel PLTS mudah digunakan dan bersifat modular. Artinya, kata Anthony, “pengguna PLTS bisa menambahkan daya kilowatt-peak (kWp) dengan lebih mudah”.
#NTBGEMILANG
#NTBTangguhDanMantap
#NTBBersihDanMelayani
#NTBSehatDanCerdas
#NTBAsriDanLestari
#NTBSejahteraDanMandiri
#NTBAmanDanBerkah