Si Peka Bu Siska Berdampak Baik, Lobar Siap-Siap Jadi Tempat Belajar

Menutup monitoring dihari pertama, tim lakukan hearing bersama Bupati Kabupaten Lombok Barat H.Fauzan Khalid. Membuka acara, Inti Wikanestri dari tim koordinasi strategis pengelolaan program Kerjasama pemerintah RI-UNICEF Bappenas RI sampaikan bahwa kerjasama telah masuki siklus ke-13. “Setiap lima tahun kita lakukan evaluasi, Provinsi dan Kabupaten mana saja yang bisa mendapatkan dukungan kerjasama ini karena ini bentuknya hibah jadi memang tidak semua lokus bisa diberikan,”.

Akan melihat program yang sudah berjalan, tim akan mereplikasi ke wilayah-wilayah lain jika memenuhi syarat. “Kami akan lihat betul terutama terkait kesehatan ibu dan anak, sebagai salah satu prioritas Presiden dan RPJMN di dua periode ini,” tambahnya.

Bahkan menurutnya, dalam draft dokumen RPJMN tahun 2025-2029 yang sedang disusun, kesehatan ibu dan anak menjadi salah satu prioritas sekaligus indikator di RPJP. Oleh karena itu dukungan yang diberikan oleh kerjasama ini menjadi bagian penting dalam mendongkrak percepatan pencapaian targetnya. “Lombok Barat menjadi inisiator yang tunjukkan tren positif melalu program SI PEKA BU SISKA. Paling tidak selama dua tahun ini tidak ada kematian ibu melahirkan di Desa Bengkel yang kami kunjungi,” pungkasnya.

“Teman-teman di Lombok Barat mungkin siap-siap nanti Pak jadi tempat pembelajaran”. Ujarnya menutup sambutan.

Sementara itu Suharyanto S.T., M.T, Kepala Sub Direktorat Pendidikan Ditjen Bina Bangda Kemendagri sampaikan selain Kesehatan ibu dan anak Lombok Barat juga sudah memiliki kekuatan untuk perlindungan anak. Hal ini diaminkan Bupati, yang juga sampaikan, selain ada KPAD dan Forum anak di tingkat Desa, Lobar juga miliki DPR khusus anak di Kabupaten.

Menurutnya, akan lakukan monitoring dua kali dalam satu tahun, tim ini akan mencari rekomendasi kedepan, mengemas praktik baik, dan berbagi peran. “Siapa berbuat apa” ujarnya menutup. (Id)