Serunya Belajar Sambil Bermain ala Rinjani Geopark Youth Forum dalam kegiatan EDUCAMP 2021

Setelah melalui tahapan seleksi administrasi dan seleksi wawancara,  sejumlah 73 orang peserta  dari 220 pendaftar Rinjani Geopark Youth Forum dinyatakan berhak mengikuti tahapan berikutnya yaitu mengikuti kegiatan EDUCAMP sebanyak empat  seri. EDUCAMP Series adalah pembekalan yang dikemas dalam bentuk kemah bersama di alam terbuka di empat lokasi yang berada dalam kawasan Geopark Rinjani Lombok.  Peserta dibagi dalam 7 kelompok dan masing-masing kelompok mendapatkan seorang mentor yang berasal dari para Manager Dewan Pelaksana Rinjani Lombok UGGp yang bertugas membimbing kelompoknya selama mengikuti EDUCAMP Series. Setiap kelompok diwajibkan menyusun sebuah usulan project dalam bentuk proposal berisikan tentang ide kreatif apa yang bisa dikembangkan di Geopark Rinjani Lombok. Semua Project Proposal nantinya akan dipresentasikan pada seri terakhir di Sembalun dihadapan para dewan juri yang telah ditunjuk.

EDUCAMP Seri 1         : Pantai Nipah.

Tema                               : Menelusuri Jejak Gunungapi Purba & Konservasi Penyu.

Waktu Pelaksanaan  : 9 – 10 Juni 2021.

Acara Educamp dimulai dari seri 1 di Pantai Nipah – KLU pada tanggal 9 – 10 Juni 2021. Tema untuk pantai Nipah adalah Menelusuri Jejak Jalur Gunung Api Purba Pesisir Barat Pulau Lombok. Para peserta diberikan pengalaman menarik mendengarkan batu-batuan berumur jutaan tahun bercerita ‘curhat’ tentang kisah masa lalunya melalui mulut geologist-geologist cantik Geopark Rinjani Lombok mbak Meli & Mbak Tiwi. Selain mendengarkan batu bebicara, peserta juga diberikan tambahan pengetahuan tentang kekayaan biodiversity pantai Nipah yaitu upaya konservasi Penyu yang dilakukan secara swadaya oleh warga yang tergabung dalam Turtle Conservation Community (TCC) Nipah. Peserta diajak ikut patroli intip penyu bertelur, melihat proses penangkaran telur penyu dan tukik di areal pantai Nipah.

Poin yang ditekankan dalam Educamp seri 1 di Pantai Nipah  adalah peserta memiliki pemahaman terkait Geopark Rinjani-Lombok khususnya Jalur Geowisata Jejak Gunungapi Purba Pesisir Barat Pulau Lombok, Peserta memiliki pemahaman  terkait siklus hidup penyu, peranan penting penyu dalam ekosistem dan Peserta dapat membantu mengampanyekan konservasi penyu dan promosi Jalur Geowisata Jejak Gunungapi Purba Pesisir Barat Pulau Lombok beserta keragamannya. Sebagai penutup, dihari kedua para peserta diajak berkunjung ke Taman Wisata Alam (TWA) Kerandangan yang dikelola oleh BKSDA NTB melihat potensi flora dan fauna yang juga menarik sebagai tujuan wisata edukasi.

EDUCAMP Seri 2                     : Taman Ulem-Ulem – Tetebatu.

Tema                                           :  Pengenalan Tentang Biodiversity & Ekowisata

Waktu Pelaksanaan              : 16  – 17 Juni 2021.

Pada seri kedua ini, peserta educamp diajak belajar tentang kekayaan flora-fauna yang ada di Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Materi disampaikan oleh kak Fay, sapaan akrab untuk Kepala Resort Jeruk Manis M. Faisal. Celepuk Rinjani, hewan endemik Pulau Lombok yang juga sebagai mascot dari Geopark Rinjani Lombok adalah topik yang paling banyak menarik perhatian para peserta. Usai pemaparan dari TNGR, malam harinya para peserta antusias mengikuti kegiatan berburu melihat langsung penampakan Celepuk Rinjani yang memang habitatnya ada di hutan Ulem-Ulem tempat para peserta berkemah. Tidak sulit memancing Celepuk Rinjani Keluar. Cukup bermodalkan rekaman suara burung celepuk yang diputar menggunakan pengeras suara, tidak sampai 5 menit berdatanganlah burung-burung lucu itu mendekati para peserta yang menunggu dalam kegelapan bermodalkan lampu senter dan kamera. Krak..krek..krok.. terdengar suara kamera para peserta mengabadikan penampakan hewan endemic khas Rinjani itu. Burung yang berukuran sekepalan tangan orang dewasa itupun Nampak enjoy menjadi artis dadakan malam itu. Peserta EDUCAMP seri 2 pun bisa tidur nyenyak setelahnya.

Keesokan harinya para peserta diajak berkeliling melihat potensi wisata yang dimiliki desa Tetebatu seperti Air Terjun Sarang Walet ditemani para geologist yang membantu memberikan interpretasi dari aspek geologi kepada para peserta. Di Desa Kembang Kuning para peserta juga diajak mengunjungi local champion setempat.  Sharing session dari pak Musanif tentang pengembangan homestay dan pengalaman menjual proses pengolahan kopi lokal sebagai bagian dari daya Tarik wisata di desa kembang kuning dilakukan di areal MU Homestay – Desa Kembang Kuning.

EDUCAMP Seri 3                     : Tahura Nuraksa

Tema                                            : Pengenalan Jurnalistik Geowisata & Public Speaking.

Waktu Pelaksanaan               : 23 – 24 Juni 2021.

Seri ke-3 mengambil lokasi di Tahura Nuraksa yang dikelola oleh Dinas LHK NTB. Terletak di dusun Kumbi desa Pakuan Kecamatan Narmada. Tema seri ke-3 ini Peserta belajar tentang Jurnalistik Geowisata disampaikan oleh  Ahyar Rosidi wartawan sekaligus blogger & Content Creator senior pulau Lombok dan materi  tentang Public Speaking dibawakan oleh Meria Octaviana dosen Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran – Bandung yang kebetulan sedang melakukan riset S3 di Geopark Rinjani Lombok. Kedua ilmu itu penting buat peserta RGYF supaya mereka mampu bercerita secara lisan dan tulisan terkait dengan potensi geowisata yang ada di Geopark Rinjani Lombok. Pagi hari sebelum menuju Tahura Nuraksa, peserta diajak mengunjungi situs geologi penting yaitu Singkapan Samalas di Desa Tanak Beak – Lombok Tengah. Mereka melihat langsung bukti dahsyatnya gunung samalas dari masa kemasa berupa lapisan tanah bercampur arang kayu (charcoal) dan berbagai artefak berupa pecahan tembikar dari masa lalu yang masih banyak terserak disekitar situs bekas galian tambang galian C itu. Berkat ilmu geologi, lapisan tanah serupa kue lapis itu  bisa bercerita tentang  kisah dramatis letusan gunung Rinjani Tua (Samalas) dari masa ke masa. Sebelum pulang, seluruh peserta melakukan kunjungan ke obyek wisata andalan di Tahura Nuraksa yakni Air Terjun Segenter yang pengelolaanya dikerjasamakan dengan masyarakat sekitar yang tergabung dalam kelompok D’Forest binaan Tahura Nuraksa.

EDUCAMP 4                   : Sembalun.

Tema                                : Pengenalan Potensi Bencana Geologi & Mitigasi Bencana.

Waktu Pelaksanaan   : 30 Juni – 1 Juli 2021. 

Seri pamungkas EDUCAMP berlokasi di Kaldera tua berumur sekitar 450.000 tahun bernama Sembalun. Peserta diajak meng-eksplore setiap sudut kaldera sembalun melalui permainan AMAZING RACE. Terdapat 9 pos yang harus dilalui oleh seluruh peserta yang terbagi dalam 7 kelompok. Setiap pos memiliki tema dan tantangan yang berbeda. Peserta secara tidak langsung belajar tentang geologi di Bukit Lawang, belajar tentang problematika mata air yang ada di Sembalun dengan mengunjungi salah satu sumber mata air di Sembalun Bumbung, Belajar tentang kisah sukses dan kreatifitas local champion bernama Ibu Syaeun yang berhasil mengembangkan produk andalan berupa Black Garlic yang kesohor itu. Belajar tentang kekayaan budaya yang dimiliki Sembalun dengan mengunjungi pos yang ditempatkan di rumah tokoh adat Sembalun Bumbung H. Purnipe. Mengenali potensi kerajinan tenun tradisional khas Sembalun, belajar tentang potensi bencana gunung api di Balai Vulkanologi Sembalun dan belajar tentang aktivitas pengelolaan pendakian gunung Rinjani dengan mengunjungi Resort Taman Nasional Gunung Rinjani di Sembalun sebagai pos terakhir yang harus dilalui seluruh peserta sebelum finish Kembali ke Pos Pusat Informasi Geopark Rinjani. Setiap pos yang dilalui panitia memberikan challenge kepada seluruh peserta untuk mempraktekkan kemampuan mereka dalam ilmu jurnalistik dan public speaking yang telah diajarkan sebelumnya di Seri EDUCAMP 3 di Tahura Nuraksa. Peserta diwajibkan memposting di akun Instagram mereka tentang point of interest dari pos-pos yang mereka lalui. Dibeberapa pos, challenge ke peserta berupa kewajiban peserta melakukan public speaking dengan melakukan sosialisasi ke warga yang ditemui tentang geopark. Untuk mengingatkan peserta tentang akar budaya mereka, di salah satu pos para peserta diberikan challenge berupa menghibur warga dengan menyanyikan salah satu lagu daerah Sasak dan direkam untuk kemudian di-share ke akun media sosial mereka.

Sehari sebelum acara puncak, setiap kelompok melakukan presentasi project proposal dan dilakukan penilaian untuk memilih usulan project proposal terbaik. Dewan juri terdiri dari M. Rudi Rochmansyah Ketua Komite Sembalun 7 Summit, Baiq Sri Mulya Ketua Komunitas SEMBALUNINA dan Meria Octaviana, Dosen Ilmu Komunikasi UNPAD Bandung. Penugasan ini dimaksudkan untuk menantang para peserta untuk mampu memotret dan mengenali problematika yang ada di Kawasan Geopark Rinjani Lombok untuk kemudian memberikan usulan solusi yang dituangkan dalam project proposal.

Ucapan terima kasih tak terhingga diucapkan kepada seluruh pihak dan stake holders yang telah membantu kesuksesan pelaksanaan rangkaian Rinjani Geopark Youth Forum EDUCAMP 2021  :

  • Sekda NTB Selaku Ketua Dewan Pengarah Rinjani Lombok UGGp.
  • Kepala Bappeda Provinsi NTB.
  • Kepala Dinas Pariwisata NTB.
  • Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga NTB.
  • Kepala Dinas LHK NTB.
  • Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani
  • Kepala BKSDA NTB.
  • Kepala Balai Tahura Nuraksa
  • Kepala KPH Rinjani Timur
  • Kepala TWA Kerandangan.
  • Ketua IAGI Pengda NTB
  • Kepala Pos Pemantauan Gunung Api – Sembalun.
  • Ketua Turtle Conservation Community (TCC) Nipah.
  • Ketua Komunitas D’Forest Dusun Kumbi.
  • Pokdarwis Desa Tetebatu – Kec. Sikur
  • Komite Sembalun 7 Summits.
  • Komunitas SEMBALUNINA.
  • Masyarakat Adat Desa Sembalun Bumbung

Selamat kepada seluruh peserta RGYF 2021 yang telah berhasil melalui tahapan seleksi yang panjang untuk menjadi Rinjani Geopark Youth Forum Ambassador. Setelah resmi dilantik, yang paling penting adalah kiprah nyatanya dalam membantu melestarikan warisan bumi dan mensejahterakan masyarakat di Geopark Rinjani Lombok sudah menunggu didepan mata.  (Ram-RLUGGp)