Sambut event Rinjani Geopark Sembalun 7 Summits, Tugu Gunung Anak Dara resmi terpasang

Tugu Sembalun 7 Summits berhasil didirikan di puncak Anak Dara pada hari Minggu, 18 Juli 2021. Pemasangan tugu dilakukan oleh Komite Sembalun 7 Summits berkolaborasi bersama KPH Rinjani Timur, Geopark Rinjani, Pengelola Bukit dan Perwakilan pendaki seluruh pulau Lombok. Ada 37 orang yang ikut terlibat dalam pendirian tugu tersebut. Pemasangan tugu ini merupakan bagian dari persiapan event Rinjani Geopark Sembalun 7 Summits yang akan diselenggarakan dari tanggal 25 – 28 Oktober 2021.

Kegiatan pendirian tugu ini dilepas oleh Bapak Martawi selaku camat sembalun. Dalam sambutannya beliau menyampaikan harapan kepada perwakilan pendaki agar tetap menjaga kelestarian alam, salah satunya kelestarian alam sembalun. Pukul 2 siang, tim memulai perjalanan menuju Gunung Anak Dara melalui jalur tanjakan cinta. Setiap pendaki dibekali dengan pasir yang telah tercampur semen masing-masing 1 kg. Selain itu, pendaki yg tidak mendapat jatah pasir akan dititipi air untuk membantu proses pengecoran di atas puncak Gunung Anak Dara.

Teman-teman akan mengenang diri sebagai bagian dari pendirian tugu ini kelak walaupun hanya sebagai pembawa pasir 1 kg” Kang Rudi, komite Sembalun 7 summits menyampaikan motivasi sebelum keberangkatan peserta. Kegiatan ini dilaksanakan mengikuti prosedur kesehatan covid-19. Sebelum keberangkatan, panitia melakukan pengecekan suhu setiap pendaki. Selain itu, satu hari sebelumnya panitia sudah mengingatkan agar membawa perlengkapan untuk diri sendiri, termasuk penggunaan satu tenda yang hanya dibolehkan untuk satu orang. Begitu pula untuk perlengkapan alat masak dan lainnya.

Selain bertujuan untuk mendirikan tugu, kegiatan ini juga melahirkan komunitas “Semeton Sembalun” batch 1. Pembentukan komunitas ini bertujuan untuk saling menginfluence dengan berbagai pendaki lain agar lebih menyadari kode etik pendakian. Komunitas ini juga membentuk kode etik pendakian yang lebih spesifik sesuai dengan keadaan dan kebutuhan setempat. Ke depannya diharapkan kode etik ini akan menjadi pegangan bagi para pendaki agar lebih aware dengan sesama pendaki serta terhadap kelestarian alam.

Moment ini juga dimanfaatkan untuk mengenalkan kawasan KPH Rinjani Timur, dan tentu saja pengenalan Geopark Rinjani Lombok. Fathul Rakhman, selaku salah satu Manager Geopark Rinjani menjelaskan tentang dasar dibentuknya Geopark termasuk penyadartahuan tentang UNESCO Global Geopark yang diberikan kepada Geopark Rinjani Lombok pada tahun 2018 lalu.

“Geopark Rinjani Lombok mendapat status Global Geopark dari UNESCO karena ternyata sisa letusan gunung Samalas (Rinjani Tua) menyisakan bentang geologi yang khas dan unik yang tidak ada di tempat lain.” Jelas Fathul. Setelah peresmian pendirian tugu serta pengucapan ikrar kode etik pendaki, tim turun melalui jalur tanjakan poligami. Harapan kedepannya, tim pendaki menjadi pioneer untuk memberikan contoh perilaku yg baik terhadap alam