Kepala Bappeda Provinsi NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si., membuka Rapat Koordinasi Manajemen Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Program Kerjasama Pemerintah RI – Unicef Tahun 2024, kegiatan dihadiri Kepala Perwakilan Unicef NTT-NTB serta perangkat daerah terkait lingkup Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota di NTB. Bertempat di Hotel Prime Park Mataram, Senin 30 September 2024.
Kepala Perwakilan Unicef NTT-NTB menyampaikan saat ini unicef berada pada tahap penetapan prioritas isu, lalu setelah itu bisa ditetapkan kembali provinsi-provinsi lokus dimana unicef akan bekerja untuk 5 tahun mendatang. Pada awal tahun kemarin unicef sudah melakukan refleski model tahun 2023 dan pada saat itu sudah dilakuan identifikasi, dan sudah ditetapkan 2 model bisnis yang terdiri dari dua strategi utama yaitu Pengaruh melalui saran kebijakan dan pengaruh melalui Tindakan. Dengan 2 pendekatan maka dianggap unicef mampu menyesuaikan program dengan kebutuhan daerah dengan provinsi.
Tahun ini unicef banyak ikut dalam diskusi dan ikut dalam proses penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan memastikan visi tersebut selaras dengan apa yang di dukung oleh unicef. Aspek seperti ruang fiscal dan kapasitas organisasi menjadi salah satu penentu untuk menilai kesiapan sumber daya dan struktur yang mendukung ekspansi. Lingkungan pembelajaran dan kebijakan sangat berpengaruh dalam keberhasilan program yang kami skalakan, khususnya di NTB.
Menutup sambutan Kepala Perwakilan Unicef NTT-NTB sampaikan OPD maupun mitra dapat menentukan praktik baik, terutama mampu mengidentifikasi praktik baik yang telah teruji secara lokal dan dengan pendekatan dukungan dan praktik lokal. Hasil praktik baik yang dapat memberikan masukan kepada pemerintah Indonesia, bangda, bappenas dan unicef indoensia dalam mendukung penyusunan rencana program untuk periode selanjutnya. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada bapak ibu yang telah memberikan masukan dan muatan positif dan arah yang jelas dalam rangka implementasi program-program unicef di NTB. Saya berharap dengan diskusi ini kita mendapatkan arah yang jelas, sehingga perbaikan progam bisa dilakukan. Wilayah fokus untuk rencana unicef 2026 – 2030.
Pada kesempatan yang sama Kepala Bappeda NTB sampaikan terimakasih kepada unicef yang telah terus menerus mendampingi Provinsi NTB dalam Pembangunan manusia yang berfokus tentang anak. Dalam prioritas pembangunan daerah dalam dokumen RPD 2024 – 2026, tujuh dari prioritas Pembangunan daerah itu salah satunya adalah Pembangunan manusia, kita masih menghadapi berbagai macam isu, yaitu Kesehatan, pendidikan, kemiskinan, keluarga dan gender, juga termasuk infrastruktur dan layanan dasar yang menjadi sebab permasalahan pembangunan di bidang Kesehatan.
Pada bidang Kesehatan, NTB masih tinggi angka prevalensi stunting, walaupun kinerja di lapangan masih terus meningkat yang dilihat dari data e-ppgbm tetapi angka nasional masih tinggi. Stunting objek nya adalah anak-anak, diikuti dengan persoalan kematian ibu, kematian bayi, ini yang menyasar pada kelompok anak-anak yang menjadi perhatian dari pada unicef, kami berharap unicef bisa terus membantu NTB untuk periode selanjutnya.
Tahun 2045 sumber daya manusia harus kompetitif yang salah satu indikatornya yaitu bebas dari persoalan stunting, dalam Pembangunan 20 tahun kedepan dari 2025 – 2045, Pembangunan manusia dalam NTB tetap menjadi prioritas yaitu Kesehatan, pendidikan yang berkualitas dan merata, perlindungan sosial dan adaptif, dari Kesehatan mulai dari kandungan, anak-anak, dengan adanya permendagri tentang posyandu sebagai lembaga ketahanan masyarakat (LKB) yang diberi tanggung jawab untuk mengawal spm di desa, isu tentang percepatan peningkatan kesehatan termasuk isu pendayagunaan itu akan menguat, karena keterbatasan sumber daya manusia dan fiskal di provinsi NTB terbatas sehingga dukungan dari unicef sangat dibutuhkan termasuk persoalan isu yang masih belum dapat dituntaskan.