Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda NTB, H. Zulfikar Kurniadi, S.E., M.M., memimpin Rapat Konsolidasi Pelaksanaan Perogram Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB) yang tertuang Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional (RIPDN). Rapat dihadiri Tim Teknis P3TB, bertempat di ruang rapat Lakey Bappeda NTB. Senin 27 November 2023.
Zulfikar Kurniadi menyampaikan kegiatan ini dalam rangka mempersiapkan rencana kerja pelaksanaan dan persiapan evaluasi ITMP dan Pokja P3TB. Peranan POKJA daerah sangat penting dalam mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan berbagai kebutuhan pembangunan pariwisata daerah baik horizontal dengan pelaku pembangunan didaerah, maupun secara vertikal dengan tim pembangunan pariwisata di tingkat pusat.
Kelompok Kerja (POKJA) ini diharapkan dapat berkontribusi secara optimal dalam menyusun perencanaan pembangunan pariwisata daerah, diamana memiliki masterplan pariwisata yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum, Windi Sri Yulianti, ST., menambahkan Pendekatan perencanaan pembangunan THIS (Tematik, Holistik, Integratif, Spasial) menekankan pentingnya kerjasama antar berbagai pelaku pembangunan khususnya antara pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat, agar tercipta perencanaan pembangunan yang menyeluruh dan disepakati oleh seluruh pemangku pembangunan.
Dibutuhkan adanya jejaring lintas pelaku pembangunan serta wadah berkumpulnya para pelaku pembangunan tersebut untuk merumuskan sebuah kebijakan dan strategi pembangunan sesuai dengan tematik prioritas pengembangannya, khususnya dalam hal ini terkait dengan pariwisata sebagai penggerak ekonomi wilayah.
Pembentukan wadah tersebut akan menunjang integrasi peran swasta, akademisi dan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan pariwisata. Wadah yang akan disusun dapat memanfaatkan pokja atau forum yang sudah terbentuk sebelumnya.
Harapanya kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan pariwisata kedepan, menumbuhkan motivasi untuk perbaikan perencanaan pembangunan pariwisata, serta memperbaiki iklim bisnis daerah dengan melibatkan suara sektor swasta dalam pokja pembangunan.