Rakor Penguatan Rencana Adaptasi Perubahan Iklim di NTB

        

SAHABAT BAPPEDA, Selasa 7 Juli 2020, Kepala BAPPEDA Prov. NTB Dr. Ir. H. Amry Rakhman, M.Si menghadiri rapat koordinasi Penguatan Rencana Adaptasi Perubahan Iklim NTB di ruang rapat pleno lantai 1 Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Apabila ditanya mengenai perubahan iklim, mungkin sebagian akan menjawab pernah mendengar namun tidak memahami maksudnya, tapi bila ditanya mengenai banjir atau kekeringan, sudah pasti semua memahaminya bahkan mungkin pernah mengalaminya. Dampak perubahan iklim sudah dirasakan oleh penduduk di Indonesia, tidak terkecuali di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Gugusan kepulauan nusantara membentang di ekuator, dengan garis pantai salah satu yang terpanjang di dunia, menjadikan Indonesia rentan terhadap perubahan iklim.

Dalam perubahan iklim di NTB ini dibagi menjadi empat (4) objek terdampak yaitu sebagai berikut ;

  1. Sosial                                                                                                                                                                    Kerentanan kesehatan masyarakat, pengangguran di sektor laut dan pertanian, kemiskinan, dan rasa tidak

aman

  1. Ekonomi

Ancaman produksi sektor laut dan pertanian, pendapatan pariwisata

  1. Sektoral

Kerentanan pertanian, Kerentanan pesisir dan laut, Kualitas kesehatan, dan Daya tarik pariwisata

berkurang

  1. Biodiversity

Kerusakan terumbu karang, kebakaran hutan, longsor, banjir,dan bencana alam lainya

 

Melihat hal diatas makan DPRD Prov. NTB fokus dalam penguatan kapasitas pemerintah daerah dalam adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana, penguatan praktek adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, serta pengembangan metode dan instrumen monitoring evaluasi adaptasi perubahan iklim.

 

 

#NTBTangguhDanMantap

#NTBBersihDanMelayani

#NTBSehatDanCerdas

#NTBAsriDanLestari

#NTBSejahteraDanMandiri

#NTBAmanDanBerkah