Mataram – Rabu, 20 Maret 2018, Litbang Bappeda mengadakan rapat perdana terkait pengembangan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah (PUSPA IPTEKDA) Nusa Tenggara Barat bertempat di ruang rapat Geopark Rinjani. Rapat yang dihadiri oleh sejumlah stakeholder terkait berasal dari Perguruan Tinggi, Perusahaan Swasta dan BUMN, serta OPD-OPD lingkup Pemprov NTB ini merupakan salah satu upaya atau langkah awal Pemerintah Provinsi untuk segera merealisasikan terbentuknya PUSPA IPTEKDA di NTB. Dibuka oleh Kasubid Ekonomi Wilayah Litbang Bappeda, Saharudin, S.Sos, M.H Pemprov mengharapkan semua pemangku kepentingan dapat berperan aktif agar niatan untuk segera menghadirkan PUSPA IPTEKDA di tengah-tengah masyarakat dapat terwujud dan tidak menemui kendala yang berarti.
Memulai rapat, pimpinan yang berasal dari Dewan Riset Daerah (DRD) Dr. Mugni memaparkan materi terkait pengembangan PUSPA IPTEKDA yang lokasinya akan ditempatkan di Islamic Centre. Menurut Dr. Mugni latar belakang pendirian PUSPA IPTEKDA ini adalah sebagai sarana atau tempat untuk memamerkan hasil penelitian atau penemuan-penemuan terkini, terutama karya putra-putri daerah. Sehingga, Islamic Centre yang sekarang menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup banyak dikunjungi oleh wisatawan dari dalam maupun luar negeri ini, dapat dibranding menjadi ikon pusat keagaman dan keilmuan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Menambahkan apa yang disampaikan sebelumnya, pimpinan rapat lainnya yang juga berasal dari DRD, Dr. Ketut Puspadi, M.Sc, menjelaskan bahwa PUSPA IPTEKDA yang merupakan pusat promosi, edukasi, dan informasi ilmu pengetahuan diperuntukan bagi seluruh kalangan masyarakat. Berbagai zona yang terdapat di dalamnya dapat diisi oleh elemen-elemen dari pemenrintah daerah, para pengusaha, maupun masyarakat pada umumnya. Dengan demikian diharapkan akan tercipta kolaborasi atau kerjasama “Public, Private, People Partnership” yang akan memberikan warna tersendiri dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di daerah ini.
Selain pemaparan dari narasumber atau pimpinan rapat, pertemuan ini juga membuka ruang diskusi seluas-seluasnya untuk menampung berbagai masukan yang dapat digunakan untuk rencana pengembangan PUSPA IPTEKDA. Beberapa pendapat yang menjadi point diskusi antara lain disampaikan oleh Kabid Pembinaan Ketenagaan Dikbud Provinsi NTB, Dr. H. Aidy Furqan, mengenai differensiasi PUSPA IPTEKDA dengan pusat peragaan lainnya yang sudah lebih dulu ada. Hal ini perlu diperhatikan agar tidak terjadi duplikasi yang pada akhirnya hanya akan mengulang perkerjaan yang sudah pernah dilakukan dan tentu saja hasilnya tidak akan membawa nilai tambah bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi daerah. Kemudian, hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah, optimalisasi pemanfaatan perangkat IT untuk dipadukan dengan informasi yang ingin disampaikan atau diperagakan mengingat generasi milenial lebih tertarik dengan hal-hal yang berhubungan dengan perangkat IT modern dibandingkan dengan metode-metode konvensional.
Sumbangsih pemikiran lainnya, disampaikan oleh Sahri Yanti perwakilan dari Universitas Teknologi Sumbawa yang memberikan masukan terkait dengan peragaan informasi peta wilayah agar dapat disinergikan dengan potensi setiap desa yang ada di Nusa Tenggara Barat. Sahri Yanti, juga mengusulkan agar dilakukan inventarisir berbagai teknologi yang telah diciptakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di desa. Hal ini menjadi perhatian, karena diperkirakan banyak inovasi dilakukan oleh masyarakat desa untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari meskipun tingkat aplikasi teknologinya masih rendah.
Selain berbagai sumbangan pemikiran yang membangun, peserta forum rapat PUSPA IPTEKDA juga menyampaikan berbagai harapan seperti, cita-cita agar suatu saat nanti, Nusa Tenggara Barat dapat menjadi “kampung teknologi” yang menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tingkat nasional bahkan internasional. Sedangkan harapan lain, yang harus menjadi perhatian serius adalah mengenai outcome yang akan dihasilkan dari keberadaan PUSPA IPTEKDA sehingga membawa kemanfaatan seperti yang kita ikhtiarkan bersama.
Menutup diskusi dan rapat, Kabid Litbang, Retno Untari, S.Si, M.Kes, menekankan kembali bahwa salah satu tujuan utama didirikannya PUSPA IPTEKDA adalah untuk meningkatkan minat generasi penerus daerah terkait dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan adanya PUSPA IPTEKDA, masyarakat terutama para pelajar dan mahasiswa diharapkan dapat melihat proses belajar sebagai sebuah kegiatan yang menyenangkan dan bukan merupakan suatu beban.