Geopark Rinjani melalui koperasi Syariah Lingkar Rinjani bekerja sama dengan ILO & Terasmitra Jakarta telah berhasil menyelesaikan pelatihan gratis pembuatan minyak VCO dan pelatihan pertanian permanen khusus tanaman kelor (Permaculture) sebanyak 5 gelombang untuk pelatihan VCO dan 8 gelombang pelatihan untuk permaculture. Kamis (26/08/2021) kemarin adalah hari terakhir pelaksanaan pelatihan gelombang terakhir. Dimulai 1 Juli 2021 silam, tidak kurang dari 2 bulan lamanya pelatihan ini dilaksanakan dengan melibatkan 130 orang peserta yang berasal dari berbagai latar belakang seperti para pemuda desa, kaum perempuan dan juga penyandang disabilitas di pulau Lombok.
“Kegiatan ini adalah bentuk tindak lanjut MoU yang telah dibuat antara Koperasi Syariah Lingkar Rinjani dengan Badan Pengelola Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark di awal tahun kemarin”, Kata M. Farid Zaini selaku General Manager. “Dari Geopark Rinjani kami mengutus dua orang manager untuk membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan ini yakni pak Ramli, Manager Pemasaran dan Pengembangan Ekonomi Kreatif serta ibu Meliawati, Manager Litbang & Kerjasama antar Lembaga”, Ungkap Farid.
Selain dari Geopark Rinjani Lombok, Para fasilitator utama untuk pelatihan ini berasal dari para akademisi dan para praktisi yang telah berpengalaman dibidangnya seperti pak Indriyatno Dosen Program Study Kehutanan di Universitas Mataram yang juga seorang perintis dan pendiri kebun permaculture Lombok, Dr. Ir. Satrijo Saloko, MP dosen Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram yang juga seorang peneliti minyak VCO, Pak Raden Sukowati, seorang local champion dibidang minyak VCO yang juga seorang produsen besar minyak VCO asal desa Sokong – Kabupaten Lombok Utara, Dr. Aliefman Hakim, M.Si yang ahli dibidang Kimia Bahan Alam dari FKIP Universitas Mataram serta ibu Sri Mulyani ketua Yayasan Lingkungan Tanpa Batas yang juga pelaku ekonomi kreatif terkemuka di Kota Mataram dengan beraneka produk yang dihasilkannya, mulai dari Minyak VCO, minyak essential oil (atsiri), Sabun organic, Aneka Kopi, Aneka makanan & minuman organic olahan.
“Untuk pelatihan VCO kita melakukannya di 3 tempat yaitu di Kantor Koperasi Syariah Lingkar Rinjani di jalan Skip no 10 Gatep – Ampenan Selatan sebanyak 2 gelombang (1-4 juli & 17-21 juli 2021), berikutnya dilaksanakan di Pusat pembuatan minyak VCO milik pak Raden Sukowati di Desa Sokong – Lombok Utara sebanyak 2 gelombang (7-10 Juli 2021) dan terakhir di Desa Korleko Kecamatan Labuan Haji – Lombok Timur sebanyak satu gelombang (17-20 Juli 2021),” Jelas Pak Indri ketua Koperasi Syariah Lingkar Rinjani selaku penanggung jawab pelatihan .
“Sedangkan pelatihan permaculture khusus tanaman kelor dilaksanakan sebanyak 8 gelombang bertempat di Kebun Permaculture Lombok di Gatep Ampenan sebanyak 3 gelombang (26-28 Juli & 10-12 Agustus 2021) di Desa Boyotan Proyek, Gumantar-Lombok Utara sebanyak 2 gelombang (29-31 Juli 2021), untuk kelompok penyandang disabilitas yang tergabung dalam Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) dilaksanakan di Desa Bengkel Kec. Labuapi Lombok Barat sebanyak satu gelombang (3-5 Agustus 2021) dan terakhir di Desa Karang Sidemen, Batukliang Utara Lombok Tengah sebanyak 2 gelombang (14-16 Agustus 2021) dengan melibatkan kelompok pemuda setempat,” lanjut pak Indri.
“Jumlah peserta sengaja kami batasi 10 orang saja tiap gelombang, karena alasan keamanan dimasa pandemi, “ terang Ramli dari Geopark Rinjani selaku penanggung jawab peserta pelatihan. Untuk menjaring peserta, Informasi pelatihan kami sebar melalui media sosial Instagram @inforinjani dan group-group WA, sehingga siapa saja bisa mengikutinya. Peserta diutamakan adalah perempuan, penduduk desa, pemuda usia 15-24 tahun, penyandang disabilitas dan kelompok rentan,” lanjutnya.
Berikut beberapa kesan peserta yang mengikuti pelatihan yang rata-rata puas dan berterima kasih atas kesempatan mengikuti pelatihan yang diadakan.
“Alhamdulillah ditengah mewabahnya virus dan situasi yang kurang kondusif ini,ada sebuah exit solution yang diberikan melalui Pelatihan Pembuatan VCO sebuah ikhtiar yang sangat membantu masyarkat terdampak dan pelatihan ini meluaskan pengalaman juga memperluas pergaulan dan disampaikan dan diajarkan oleh pengajar yang sangat mahir di bidangnya. Sebuah Kolaborasi silaturrahim yang menyenangkan. Pokoknya Top,” Komentar Fahrurrozi Ghaffar, salah seorang peserta pelatihan pembuatan minyak VCO yang juga seorang guide senior di pulau Lombok.
“Saya merasa berterima kasih telah diberi kesempatan mengikuti pelatihan ini. Saya belajar banyak hal terkait teknik pemanfaatan lahan menjadi lebih efektif dan efisien. Lebih menyadarkan diri terkait pentingnya menjaga sumber daya lokal, melalui pelatihan ini saya baru menyadari banyaknya peluang dari sumber daya yang tersedia di lingkungan sekitar saya, juga telah merubah cara berfikir saya tentang bagaimana pentingnya untuk kembali melakukan perbaikan lingkungan. Saya menemukan hal yang tidak pernah ditemukan sebelumnya terutama komoditas pertanian dan manfaatnya, Saya suka dengan cara pelatihan ini yang bukan hanya teori tapi juga langsung terjun ke lapangan. Terima Kasih banyak atas kesempatan yang telah diberikan,” Ungkap Nurul Aini peserta pelatihan Permaculture dari Desa Karang Sidemen.
“Sebelumnya saya mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada Geopark Rinjani yang telah menyempatkan waktunya untuk memberikan pelatihan di desa kami. Kami sangat bersyukur sekali telah berkesempatan bertemu dengan orang-orang hebat yang telah menggerakkan semangat kami untuk berkolaborasi, memberikan pelatihan dan lain sebagainya selama 3 hari dan di dalam 3 hari tersebut rasa kekeluargaan di dalam organisasi kami di desa sangat terkesan erat pak, terima kasih banyak pak,” Tambah Musaffah dari Desa Karang Sidemen.
Kegiatan ini merupakan bagian dari United Nations COVID-19 Response and Recovery Multi-Partner Trust Fund/COVID-19 MPTF. COVID-19 MPTF merupakan kerjasama empat badan PBB yaitu International Labour Organization (ILO), UN Development Programme (UNDP), Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS), UN Refugee Agency (UNHCR), dan Pemerintah Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi lokal untuk perempuan dan populasi rentan dan terutama untuk melindungi mata pencaharian mereka dari dampak kehancuran sosial ekonomi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 melalui pengembangan pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan dalam mengolah kelapa menjadi VCO (Virgin Coconut Oil) dan Minyak Kelapa dan juga peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang pertanian permanen khusus tanaman kelor.
“25 orang peserta pelatihan, 10 orang dari peserta pelatihan VCO dan 15 orang peserta pelatihan permaculture, selanjutnya diberikan kesempatan mengikuti pelatihan lanjutan selama 3 hari yang diadakan secara daring untuk memperdalam wawasan peserta dalam bidang kewirausahaan. Kegiatan lanjutan saat ini sudah memasuki tahapan akhir yaitu coaching kewirausahaan untuk setiap peserta untuk menindaklanjuti rancangan business plan yang telah peserta susun sebelumnya. Terima kasih disampaikan kepada seluruh pihak yang telah membuat pelatihan ini berjalan dengan baik dan lancar, terutama kepada pihak ILO Jakarta, Terasmitra Jakarta dan seluruh peserta pelatihan,” tutup pak Indriyatno (ram/RLGGp)