Membuka kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kerjasama antara Provinsi NTB dan Provinsi Bali di Hotel Pullman Kuta. Kepala Bappeda Provinsi NTB, Dr.Iswandi, M.Si sampaikan bahwa musyawarah hari ini bertujuan untuk memperkuat kerjasama diantara Provinsi NTB dan Bali yang sebelumnya juga sudah tertuang di dalam dokumen Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang telah disepakati diakhir 2023 lalu. Pullman Hotel, 31 Juli 2024.
“Memuat kerjasama di urusan kelautan, pariwisata, koperasi, pertanian, industri, perdagangan, dan perhubungan. Maka pagi ini kita laksanakan musyawarah bersama untuk menentukan mana yang prioritas untuk lima tahun kedepan, “ujar Kepala Bappeda NTB, Rabu (31/).
Menurutnya, pariwisata menjadi salah satu sektor utama yang diharapkan dapat berkembang sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi. Hal ini juga selaras dengan arah kebijakan yang telah ditetapkan di dalam RPJPN 2025-2045. Menjadikan Bali Nusra sebagai Superhub Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusantara bertaraf Internasional
“Oleh karena itu dalam konteks ini, diharapkan pariwisata diantara Bali Nusra dapat terintegrasi” tambahnya.
Untuk mencapainya, menurut Doktor Iswandi ada banyak hal yang perlu dipersiapkan, salah satunya adalah mencari solusi dari kondisi mahalnya harga tiket pesawat keluar dan masuk Pulau Lombok.
“Mari kita dengarkan masukan dari para praktisi yang hadir, apa yang bisa dilakukan Pemerintah Daerah NTB untuk menurunkan harga tiket ini” pungkasnya menutup sambutan.
Melengkapi apa yang telah disampaikan Kepala Bappeda NTB, Direktur Regional II, Mohammad Roudo, ST, MPP, Ph.D dari Bappenas RI yang hadir langsung dalam kegiatan ini juga menjelaskan bahwa untuk mencapai arah pembangunan Bali Nusra yang tertuang di dalam RPJPN tersebut, RKP tahun 2025 yang telah disusun menyebutkan akan dibuatnya pengembangan paket perjalanan antara Bali dan NTB, juga penambahan rute penerbangan domestik dan internasional.
Tidak hanya pariwisata, menurutnya pengembangan sektor pangan juga jadi prioritas di NTB. Oleh karena itu Pemerintah di tahun 2025 akan mendukung penguatan kemandirian daerah berbasis perikanan perkebunan, peternakan,
Memiliki potensi besar di dalam pariwisata, Bali yang memiliki brand dan pasar wisman terbaik juga pintu masuk utama wisatawan mancanegara diharapkan dapat menjadi titik inlet dan outlet wisman menuju destinasi wisata disekitarnya seperti Banyuwangi, Gili Tramena, Labuan Bajo, dan Bromo-Tengger-Smeru)
“Oleh karena itu untuk mencapainya dibutuhakn ketuntasan pembangunan destinasi pariwisata, dalam hal atraksi, amenitas, aksesibilitas, infrastruktur, dan SDM” ujarnya.
Menutup paparannya, Doktor Roudo harapkan, Provinsi NTB dan Bali serius menjalin kerjasama dalam dua sektor. Pengembangan paket wisata terpadu untuk sektor pariwisata, dan penguatan rantai pasok pangan.
“Provinsi NTB yang memiliki beragam potensi komoditas unggulan di sektor pangan menjadi pemasok bagi Provinsi Bali sebagai pasarnya” pungkasnya.