Bayi baru lahir (neonatus) merupakan kelompok yang paling berisiko untuk mengalami gangguan kesehatan dan bahkan kematian. Sebagian besar kematian bayi (bahkan lebih dari 67%) terjadi di usia neonatal (0-28 hari). Seringkali permasalahan kesehatan pada usia dini ini tidak terdeteksi sehingga berakibat pada keterlambatan penanganan secara adekuat.
Di era pandemi covid-19 ini, membawa bayi baru lahir ke sarana pelayanan kesehatan kurang direkomendasikan bila tidak dalam kondisi emergency. Kondisi ini menyebabkan terjadinya keterlambatan identifikasi masalah kesehatan pada bayi baru lahir. Pelibatan keluarga dalam memantau kesehatan bayi baru lahir secara mandiri di tingkat keluarga merupakan hal yang sangat penting. Pengembangan sistem pemantauan kesehatan bayi baru lahir berbasis keluarga memberikan kesempatan kepada keluarga untuk secara aktif memantau kondisi bayinya dalam waktu 24 jam tanpa harus membawa bayi tersebut ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Tujuannya agar terbangunnya Sistem Pemantauan Kesehatan Bayi Baru lahir berbasis keluarga dan rujukan berjenjang sejak dari tingkat keluarga sampai dengan tingkat faskes rujukan dalam rangka menurunkan angka kematian neonatal di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Adapun tujuan Khususnya antara lain:
- Terpantaunya kesehatan bayi baru lahir oleh keluarga
- Teridentifikasinya masalah kesehatan bayi baru lahir secara dini di tingkat keluarga
- Terlaksananya rujukan bayi baru lahir berrisiko secara tepat waktu
- Tertanganinya masalah kesehatan bayi baru lahir sesuai dengan kondisinya
Metoda dalam kegiatan ini meliputi :
- Workshop pengembangan sistem
- Sosialisasi sistem dan format tingkat kabupaten, puskesmas, desa
- Format pemantauan kesehatan bayi baru lahir
- Launcing implementasi sistem
- Pelatihan pengisian format pada ibu
- Implementasi di keluarga
- Monitoring dan evaluasi
Dukungan Sektor Terkait, antara lain:
- IDAI Provinsi NTB dan POGI Provinsi NTB memberikan dukungan ekspertis dalam pembuatan Format Pemantauan Kesehatan Bayi Baru Lahir Berbasis Keluarga
- Dinas Kesehatan Kabupaten memberikan dukungan sosialisasi tingkat kabupaten dan puskesmas, distribusi format serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan
- Pemda Kabupaten dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa memberikan support untuk mendorong peran desa serta alokasi APBDes untuk mendukung pelaksanaan sistem ini maupun launching implementasi sistem di tingkat kabupaten
- Tim Penggerak PKK Provinsi mendukung kegiatan sosialisasi dan pencanangan pelaksanaan sistem pemantauan Kesehatan Bayi Baru Lahir berbasis keluarga
- Tim Penggerak PKK Kabupaten mendukung pencetakan format maupun sosialisasi sistem pemantauan Kesehatan Bayi Baru Lahir berbasis keluarga
- Puskesmas mendukung pencetakan format, pelatihan kepada para ibu melalui kelas ibu dan konseling saat antenatal care serta monev pelaksanaan sistem
Hasil yang dapat dicapai yaitu:
- Sistem pemantauan kesehatan bayi baru lahir sangat bermanfaat bagi ibu-ibu bayi baru lahir untuk secara mandiri melakukan pemantauan kesehatan bayinya selama 24 jam tanpa harus membawa bayi ke sarana kesehatan jika tidak sangat perlu, untuk menghindari tertular Covid-19
- Tingkat Kepatuhan ibu-ibu untuk mengisi format pemantauan sangat tinggi
- Bidan desa merasa sangat terbantu sehingga dapat memperkuat pemeriksaan kesehatan neonatal, karena kunjungan neonatal hanya dilaksanakan dengan frekuensi 3 kali
#NTBGEMILANG
#NTBTangguhDanMantap
#NTBBersihDanMelayani
#NTBSehatDanCerdas
#NTBAsriDanLestari
#NTBSejahteraDanMandiri
#NTBAmanDanBerkah