Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul menjadi salah seorang panelis pada acara Seminar 4 tahun pelaksanaan program Hibah MCA- Indonesia, bertema “Mengawal Keberlanjutan Investasi Compact ” di Balai Kartini Jakarta, Kamis (27/04/2017). MCA-Indonesia adalah pelaksana Hibah Compact dari Millennium Challenge Corporation (MCC), yang mendukung Kemitraan Strategis Amerika Serikat dengan Indonesia.
MCA-Indonesia bertujuan mengurangi kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi dengan tiga proyek utama yakni: Kemakmuran Hijau , Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mengurangi Stanting, dan Modernisasi Pengadaan.Gubernur NTB diundang untuk memberikan testimoni karena NTB dinilai sebagai provinsi yg sukses mengimplementasikan 3 program Hibah MCA Indonesia (MCAI) sejak tahun 2014 .
Dalam paparannya Gubernur menekankan bahwa program hibah MCAI adalah contoh program hibah yang berhasil di daerah. Bagi NTB , program ini berhasil karena berkesesuaian dengan program prioritas pembangunan di bidang Kesehatan, lingkungan dan pelayanan publik serta reformasi birokrasi. Di samping itu, dalam implementasinya telah melalui proses diskusi yg panjang dengan pemerintah daerah dan para pemangku amanah lainnya.”Bagi daerah kami yang terpenting adalah memastikan bahwa seluruh program tersebut memenuhi kriteria percepatan, inovasi dan nilai tambah ( PIN ) dalam mewujudkan rencana pembangunan di daerah,” tandas Gubernur.
Terkait keberlanjutan program MCAI di Indonesia khususnya di NTB, Gubernur menyampaikan layak untuk dilanjutkan karena telah dirasakan manfaatnya oleh pemerintah daerah dan masyarakat. Keberlanjutan program MCAI diharapkan akan terus mengakselerasi, membuka ruang inovasi dan memberi nilai tambah. Dicontohkan oleh Gubernur, misalnya program kemakmuran hijau dengan kegiatan penyediaan energi bio gas, program penguatan kelembagaan masyarakat lingkar hutan, program pengelolaan hasil hutan bukan kayu (HHBK), rahabilitasi lahan dan perlindungan mata air di kawasan Gunung Rinjani.
Selain itu , program kesehatan dan perbaikan gizi berbasis masyarakat telah dirasakan manfaaatnya untuk mengatasi kurang gizi dan mencegah stanting pada anak-anak. Melalui program ini, MCAI juga meningkatkan keterampilan perempuan petani dan usaha ekonomi perempuan.
Ketika ditanyakan tentang dukungan dalam keberlanjutan program hibah MCAI Gubernur memastikan akan menyiapkan sejumlah regulasi berupa Perda dan Pergub dan menyiapkan anggaran yang cukup di pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota.
Acara diskusi panel tersebut dihadiri ratusan peserta terdiri dari penggiat LSM, kalangan perguruan tinggi, sejumlah pejabat kementrian dan lembaga. Acara tersebut dibuka Menteri Perencanaan Nasional/Kepala Bappenas Prof DR. Bambang Sumantri Brodjonegoro dan sambutan oleh Dubes Amerika untuk Indonesia, Joseph R. Donovan.
Kepala BAPPEDA Provinsi NTB , Ridwansyah yang mendampingi Gubernur ketika dimintai penjelasan menambahkan, 4 tahun implementasi hibah MCAI di NTB telah berkontribusi dalam memperkuat aspek perencanaan dan pencapaian indikator RPJMD misalnya pada indikator kemiskinan dan beberapa indikator kesehatan dan lingkungan. Selain itu, hibah MCAI melalui program Participatory Land Use Planning membantu NTB mengimplementasikan kebijakan satu peta (one map policy) dengan program NTB SATU PETA. Selain itu, hibah program modernisasi pengadaan (procurement modernization) melalui penguatan Unit Layanan Pengadaan ( ULP) berhasil mendorong efisiensi belanja pemerintah dan transparansi proses pengadaan barang dan jasa, bahkan sukses membawa NTB sebagai ULP percontohan nasional. Masih dalam program ini pula MCAI akan menjadikan NTB sebagi center of excelence sertifikasi energi terbarukan dengan mengajak perguruan tinggi dan 12 SMK di NTB.
Sumber : http://birohumasprotokol.ntbprov.go.id/berita-1026-ntb-mendukung-keberlanjutan-program-hibah-mcaindonesia.html