Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Provinsi NTB, Iskandar Zulkarnain, ST., M.Si., mendampingi Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., dalam kegiatan wawancara indonesia’s SDGs Awards 2022 yang diselenggarakan Kementerian PPN/Bappenas. Jumat 4 November 2022.
Sesi wawancara ini merupakan bagian dari roses penilaian SDGs Award. Dimana Provinsi NTB masuk sebagai salah satu dari 5 nominasi finalis untuk kategori ‘Pemerintah Daerah Provinsi’.
Lalu Gita Ariadi menyampaikan, dalam pencapaian SDGs, NTB telah mengarusutamakan paling tidak empat prinsip antara lain, keberdayaan dan partsipasi masyarakat, keberlanjutan dan kelestarian SDA dan Lingkungan, nilai tambah SDA dan lingkungan untuk kesejahteraan masyarakat, dan kolaborasi multipihak.
Menerjemahkan 4 Pilar Pembangunan TPB/SDGs, NTB melakukan banyak hal, seperti, meningkatkan jaminan kesehatan dan sosial bagi penduduk miskin melalui pemenuhan kebutuhan dasar, serta peningkatan kualitas SDM untuk mencapai pilar pertama pembangunan sosial. Mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif yang bertumpu pada pertanian, pariwisata dan industrialisasi, untuk mencapai pilar kedua, pembangunan ekonomi. Meningkatkan kualitas, daya dukung dan daya tampung lingkungan, pengelolaan persampahan serta penguatan infrastruktur dan mitigasi bencana untuk mencapai pilar ketiga pembangunan lingkungan. Meningkatkan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, untuk mencapai pilar keempat, pembangunan hukum dan tata kelola.
Dalam mencapainya, NTB telah melaksanakan banyak program pembangunan tentunya dengan kolaborasi bersama banyak pihak, Empat diantaranya adalah desa wisata, gawe gubuk, desa tangguh bencana (destana), dan pekarangan pangan lestari. Melalui desa wisata diharapkan terjadi transformasi ekonomi, memperluas lapangan kerja, dan mendorong industrialisasi. Di NTB, desa wisata mengalami peningkatan pesat, berawal dari 99 desa wisata di tahun 2019 2022 menjadi 457 Desa Wisata di tahun ini, 2022.
Sementara itu untuk gawe gubuk, best practices ini merupakan sistem layanan pemenuhan hak-hak dasar anak rentan yang melibatkan seluruh potensi sumber daya daerah dari tingkat kabupaten sampai tingkat desa. Selanjutnya untuk destana. Merupakan program membangun ketangguhan masyarakat melalui pengembangan desa/kelurahan tangguh bencana dengan fokus meningkatkan kesadaran serta kapasitas masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana agar memiliki kemampuan dalam mengantisipasi, menghindari, mengatasi dan mengadaptasi bahaya yang akan dihadapi. Serta merancang tindakan kolaboratif berdasarkan pengurangan risiko bencana. Di tahun 2019 terdapat 53 Destana di NTB dan mengalami peningkatan signifikan menjadi 223 Destana pada tahun 2022.
Terakhir dan tidak kalah menarik adalah Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Merupakan konsep lingkungan perumahan penduduk yang secara bersama-sama mengusahakan pekarangannya secara intensif untuk dimanfaatkan menjadi sumber pangan dan gizi keluarga secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek potensi sumberdaya alam dan kebutuhan gizi warga setempat. Kegiatan ini diarahkan untuk mendukung penanganan kemiskinan dan stunting. Dmana terdapat 91 Pekarangan Pangan Lestari pada tahun 2019 dan meningkat menjadi 154 Pekarangan Pangan Lestari pada Tahun 2022.
Sesi wawancara berakhir, selanjutnya tim juri akan melakukan penilaian. Maka kemudian semoga NTB berhasil mencapai yang terbaik dalam SDGs award ini. Seperti yang dulu pernah NTB capai di masa MDGs award.
#NTBGEMILANG
#NTBTangguhDanMantap
#NTBBersihDanMelayani
#NTBSehatDanCerdas
#NTBAsriDanLestari
#NTBSejahteraDanMandiri
#NTBAmanDanBerkah