Musrenbang 2014 dalam rangka penyusunan SKPD Provinsi NTB 2015 – yang di buka langsung oleh Gubernur NTB TGB HM Zainul Majdi yang bertempat di Hotel Lombok Raya, dalam penyampaiannya Gubernur NTB menegeskan ada enam isu strategis yang perlu di tuntaskan sehingga pada musrenbang kali ini enam isu startegis tersebut agar menjadi acuan dalam penyusunan program pemerintah provinsi dan kabupaten / kota kedepannya.
Enam isu strategis yang di maksud Gubernur NTB yaitu terkait Angka Kemiskinan, Daya Saing Produk Lokal, Tingkat Pengangguran, Kualitas Layanan Pendidikan dan Kesehatan, Tingkat Aksesibilitas dan Konektivitas yang mengacu pada tata ruang dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Pada tahun 2008, angka kemiskinan Prov. NTB mencapai 24,99% populasi. Lima tahun setelahnya berhasil di turunkan menjadi 17,25% dari total populasi. Namun hal itu masih jauh di atas rata-rata nasional yang kini pada kisaran 11% populasi. Menurut Gubernur, NTB dalam tiga tahun terakhir memang menjadi salah satu dari enam provinsi dengan penurunan angka kemiskinan tertinggi di Indonesia namun tetap masih berada di atas rata-rata nasional.
Untuk daya saing produk lokal, Gubernur menyampaikan , saat ini memang masih sangat lemah, termasuk daya saing produk yang di hasilkan dari program unggulan umraniye cilingir semacam PIJAR. Demikian halnya dengan pengangguran terbuka yang tahun depan di target mencapai 4,62% dari total populasi. Kendati unggul lantaran berada di bawah rata-rata nasional namun harus di tekan.
Gubernur dua periode ini juga mengingatkan soal konektivitas yang berbasis tataruang. Pembagunan infrastruktur sejauh ini rupanya masih terkesan mengabaikan tataruang.
Beberapa sector lainnya di antaranya pengelolaan lingkunagn hidup, Gubernur mengingatkan kalau NTB adalah provinsi yang terdiri atas pulau-pulau kecil sudah barang tentu daya dukung lingkunagn juga terbatas. Oleh karena perencanaan pembangunan harus benar-benar memastikan aspek lingkungan, tidak merusak ekosistem dan merusak alam.
Beliau mencontohkan, dari 18 daerah aliran sungai di NTB, tiga di antaranya kini sedang dalam kondisi krisis. Tiga DAS itu seluruhnya di pulau Lombok. “ Pembangunan yang mengabaikan lingkunagn, tidak akan membawa dampak berkelanjutan di masa dating” tandas Gubernur.
Secara khusus beliau juga mengingatkan pentingnya investasi jangka panjang sector pendidikan dan kesehatan.
Gubernur mengharapkan enam isu strategis menjadi focus dan menjadi acuan pembahasan RKPD 2015 dalam musrenbang, di haarap kan juga apa yang di lahirkan di musrenbang benar-benar menjadi kesepakatan bersama yang menuntut pula tanggung jawab bersama.
Sementara itu, Kepala Bappeda NTB H Chairul Mahsul menegaskan, seluruh kesepakatan yang di capai dalam musrenbang 2014 ini, akan di tindak lanjuti denagn penandatanganan nota kesepahaman antara Bappeda Provinsi dan Bappeda seluruh kabupaten/kota, khususnya terhadap program yang di laksanakan kabupaten/kota bersama-sama dengan Provinsi. “ ini agar sinergitas kian solid dan terintegrasi sesuai kebutuhan daerah” begitu tandasnya.