Kesehatan anak usia sekolah dan remaja saat ini menentukan derajat kesehatan generasi
bangsa di masa depan. Kita perlu mempersiapkan mereka menjadi sumber daya manusia
yang berkualitas, salah satunya melalui pendidikan kesehatan agar mereka mampu
menghindari diri dari permasalahan yang dapat berdampak buruk terhadap kesehatan
melalui perilaku hidup bersih dan sehat.
Permasalahan yang dihadapi oleh anak usia sekolah dan remaja cukup kompleks. Banyak penyakit serius akibat perilaku yang dimulai sejak masa remaja misalnya merokok, penyakit menular seksual, kurang gizi, kurang olahraga, dsb. Ketersediaan akan akses terhadap informasi yang baik dan akurat, serta pengetahuan untuk memenuhi keingintahuan anak usia sekolah dan remaja, akan memengaruhi keterampilan mereka dalam mengambil keputusan untuk berperilaku sehat.
Peraturan Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun
2018 tentang Rencana Aksi Nasional Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja
mengamanahkan strategi peningkatan pengetahuan dan keterampilan anak usia sekolah dan
remaja terhadap 8 (delapan) isu kesehatan remaja melalui kegiatan Usaha Kesehatan
Sekolah/Madrasah (UKS/M). Hal ini sejalan dengan Peraturan Bersama 4 (empat) Menteri
tahun 2014 tentang Pembinaan dan Pelaksanaan UKS/M yang mengamanahkan
pengembangan model sekolah sehat serta meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dan
pengembangan metode promosi kesehatan yang mendukung UKS/M.
Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu provinsi yang memiliki derajat kesehatan rendah, juga menghadapi permasalahan kesehatan dan gizi remaja. Masalah kesehatan reproduksi yang diakibatkan oleh tingkat atau usia pernikahan yang belum optimal, masih menjadi perhatian pemerintah. Kekerasan pada anak dan perempuan masih dijumpai pada keluarga-keluarga yang relative muda (remaja). Dampak pembangunan pariwisata di daerah ini juga berkontribusi terhadap berkembangnya penyakit menular seksual, termasuk HIV dan AIDS, yang tidak sedikit menimpa kaum remaja di provinsi ini. Anemia kekurangan gizi juga cukup endemis di kalangan remaja atau usia sekolah.
Menyikapi hal tersebut serta memperhatikan upaya terus-menerus pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), maka sejak tahun 2014 telah diluncurkan satu program unggulan, yaitu Program Generasi Emas Nusa Tenggara Barat atau GEN. Program GEN bertujuan untuk membentuk atau menciptakan generasi yang unggul, sehat, cerdas dan bertaqwa. Sasaran program GEN adalah siklus kehidupan, termasuk remaja di dalamnya. Pada tahun 2014 sd 2018 fokus program GEN adalah membangun sumber daya manusia pada Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan, yaitu mulai ibu hamil sampai dengan anak usia 2 tahun. Tahun 2019, focus program GEN digeser ke hulu yaitu kelompok usia remaja.
Karena itu, pada tahun 2019 akan dilaksanakan upaya yang sistematis untuk membina remaja yang ada di lembaga sekolah, melalui kegiatan Kelas Remaja. Kelas Remaja merupakan salah satu agenda dari Model sekolah Sehat, yang sedang dikembangkan di Nusa Tenggara Barat. Mengawali kegiatan, akan dilaksanakan Pelatihan Pelatih atau Training of Trainer (TOT) Kelas Remaja, yang kemudian diikuti dengan kegiatan pelatihan yang direncanakan tahun 2020. Berikut ini kerangka acuan TOT Kelas Remaja.
Tujuan :
- Memantau Kesiapan (SDM,Sarana Prasarana, anggaran, dan kebijakan) terkait pelaksanaan Kelas Remaja pada sekolah terpilih.
- Melakukan sosialisasi Model Sekolah Sehat dan Aksi bergizi.
Lokasi/Sasaran Sekolah/Waktu :
Lokasi :
1. Kota Mataram :
- – SMPN 8 Mataram
- – SMAN 4 Mataram
2. Lombok Barat :
- – SMPN 1 Labuapi
- – SMPN 1 Narmada
3. Lombok Tengah :
- – Ponpes Darul Hukumaini
- – SMPN 2 Praya
4. Lombok Timur :
- – SMPN 1 Pringgabaya
- – SMAN 1 Sakra Timur
5. Lombok Utara :
- – SMPN 3 Tanjung
- – MTS Sunan Kalijaga Tanjung
6. Sumbawa :
- – MTSN Empang
- – SMAN 3 Sumbawa
7. Kab. Sumbawa Barat :
- – SMAN 1 Seteluk
- – SMAN 1 Taliwang
8. Kab.Dompu :
- – SMPN 1 Dompu
- – SMPN 4 Dompu
9. Kab. Bima :
- – SMPN 1 Ngali
- – SMPN 1 Bolo
10. Kota Bima :
- – SMPN 1 Kota Bima
- – SMPN 3 Kota Bima
Instansi yang terlibat dalam Monitoring dan Evaluasi :
- Bappeda Provinsi NTB
- Dinas Kesehatan Provinsi NTB
- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Barat
- Tim Koordinasi Generasi Emas NTB
- Koordinator GEN Kab/Kota.
- NI (Nutrition International)
Hasil Monev :
- SMPN 1 Narmada adalah salah satu sekolah yang melaksanakan program Aksi Bergizi, sehingga secara umum siap untuk melaksanakan program Kelas Remaja dan Model sekolah sehat tahun 2020.
- Pelaksanaan Model Sekolah Sehat pada tahun 2020 akan dilaksanakan di 100 sekolah (SLTP dan SLTA) se-Nusa Tenggara Barat, atau 10 sekolah per kab/kota. Terlampir nama-nama sekolah yang akan dijadikan model sekolah sehat di Kabupaten Lombok Barat.
- Untuk menunjang pelaksanaan model sekolah sehat tahun depan, akan dibagikan Buku Rapor Kesehatanku untuk semua siswa. Buku rapor sebagian pengadaan dari provinsi dan sebagian dimintakan dari dana BOS yang ada di sekolah. Pihak sekolah dan Dikbud KABUPATEN LOMBOK BARAT minta ada regulasi atau surat dari provinsi untuk pemanfaatan dana BOS untuk mencetak buku tersebut.
- Di SMPN 1 Narmada, ada 1 orang Guru UKS yang bertugas mengelola kegiatan UKS dan Aksi Bergizi. Beliau pernah mengikuti pelatihan terkait UKS dan Aksi Bergizi. Ruang UKS cukup memadai dengan 8 Bed, tapi sarana penunjang belum lengkap. Sarana Kantin sekolah masih menempati ruyang di bawah tangga, terbuka dan cukup bersih.
- Pihak Sekolah dan Dikbud Lombok Barat siap untuk melaksanakan program Model Sekolah Sehat, Aksi Bergizi dan Kelas Remaja pada tahun 2020.
REKOMENDASI / SARAN :
- Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat perlu menyiapkan regulasi (edaran Gubernur, MoU, dll) untuk mendukung program Model Sekolah Sehat, khususnya dukungan pengadaan Buku Rapor Kesehatanku.
- Perlu ada surat ke Kabupaten / Kota untuk mendukung program Model Sekolah Sehat, antara lain dengan menerbitkan Peraturan Bupati / Walikota atau regulasi lainnya yang mendukung program Model sekolah Sehat / Aksi Bergizi.