Oleh : Dr. Mahjulan, SP, MP
Saya membayangkan perencanaan itu seperti membangun sebuah rumah. Diawali dengan mendesign gambaran bentuk yang dituangkan dalam sebuah kertas atau pikiran, merancang kekokohannya hingga seni menata interior. Syukur-syukur mampu menyesuaikan dengan keadaan lingkungan alam sekitarnya. Tapi yang paling pokok adalah bagaimana sebuah rumah itu terbangun untuk tempat tinggal. Setelah gambar, anggaran tersedia dan segala perhitungan telah dilakukan maka aksi selanjutnya adalah memulai membangun yang diawali dengan menggali dasar sekaligus memasang dasarnya.
Muncul pertanyaan, butuh apa saja pada tahap pembuatan dasar, tentu jawabannya adalah butuh bahan berupa pasir, batu kali/gunung, semen, besi dengan ukuran yang dibutuhkan dan tukang. Setelah jadi dasarnya terus dilanjutkan dengan mencor tiang dan memasang batu bata (ada juga yang cor tiang dulu). Pada tahap ini sudah tidak lagi butuh batu kali, kecuali semen, pasir, tukang dan yang baru adalah batu bata, kusen pintu, jendela dan ventilasi serta pendukung lainnya seperti papan dan penyangga (dari bambu atau kayu usuk). Setelah batu bata disusun menjadi tembok, dilanjutkan dengan membuat atap. Pembuatan atap yang pokok dibutuhkan adalah kayu atau baja ringan, genteng/spandek/seng atau lainnya (pokoknya bahan atap) dan pendukung lainnya. Tentu di sini batu bata apalagi batu kali sudah tidak dibutuhkan lagi, kecuali sedikit semen dan pasir halus. Tahap berikutnya adalah finishing yakni plester tembok, plafon, mengecat dan membersihkan, pada tahap ini bahan yang dibutuhkan adalah gypsum/triplek, kayu usuk, cat dan lain-2 bahan pendukung. Kalau sebuah rumah sudah berdiri dan siap untuk digunakan, akan dilanjutkan dengan penataan interior, yang akhirnya ditempati. Pada setiap tahapan proses membangun tersebut, akan sangat efisien jika diperhitungkan dengan baik dan cermat, apakah yang menyangkut penyediaan bahan dan alat maupun urutan membuatnya. Jika kita mengadakan bahan dan alat diluar waktu yang dibutuhkan tentulah akan menjadi suatu kesia-siaan dan sebaliknya.
Ketika saat kuliah dan berkesempatan diajarkan mata kuliah perencanaan terintegrasi yang secara garis besar paling tidak ada empat pilar yang saat itu dikenalkan dengan nama 4 M dalam mengelola pembangunan terintegrasi yakni Man (Manusia), Money (Anggaran), Metode (Cara) dan Manajerial (Pengelola), insya Allah detailnya dibahas pada kesempatan yang lain. Dan yang terkait dengan aksinya paling ada 3 pilar yang perlu dipahami yakni Input, Proses dan Output. Dalam setiap pilar ada banyak perspektif yang diajukan, namun dalam kaitannya dengan pengetahuan dasar perencanaan, akan diarahkan pada formula 5W-1H, yang insya Allah akan dibahas pada kesempatan lain.
Kalau dipilah dengan dasar bingkai pilar pembangunan terintegrasi atas ibrah membangun rumah dapatlah dikelompokkan sebagai berikut :
- Man-nya adalah Pemilik rumah, Tukang dan Pemasok Material.
- Money adalah anggaran, perlu pertimbangan yang matang tentang kuantitasnya, karena akan berkorelasi dengan kualitas bahan, pengerjaan, dan output yang dihasilkan.
- Metode adalah bagaimana caranya kita mengerjakan, apakah cara konvensional dengan sistem harian ataukah borong yang kemungkinan juga akan melibatkan peralatan modern.
- Managerial adalah bagaimana seni mengatur mulai dari penyediaan material, pengerjaan bangunan hingga mendiami rumah tersebut
Apabila dioperasionalkan dalam rel Input-Proses-Output, dapatlah dipetakan sebagai berikut :
- Input, terkait dengan modal yang digunakan
- Proses terkait dengan pengerjaannya
- Output terkait dengan bangunan rumah yang sudah jadi
Ditinjau dari sisi periodisasi bahwa tahapan membangun rumah diatas apabila dikonversi kedalam waktu, akan didapat 5 periode Waktu yakni Tahap pembangunan dasar dianalogikan Tahun Pertama, Tahap Membangun Tembok dianalogikan Tahun Kedua, Tahap Membangun Atap dianalogikan Tahun Ketiga, Tahap Finishing dan Pembersihan serta Penataan Interior dianalogikan Tahun keempat dan Tahap Menempati/Menikmati dianalogikan Tahun kelima, sepertinya ini hampir sama dengan periode RPJMD dan Renstra Pemerintahan
Apabila ditinjau dari aspek fungsi dapat dikelompokkan sebagai berikut :
- Penyediaan material berupa batu kali, batu bata, semen, pasir, bambu, kayu, bahan atap, tukang serta bahan, alat, dan jasa pendukung lainnya sebagai unit dasar pembangunan rumah disadur sebagai aksi ruang kerja Rincian Belanja
- Pembangunan Dasar, Tembok, Atap, Finishing, Interior dan Pembersihan disadur sebagai aksi ruang kerja Kegiatan
- Bangunan rumah yang siap ditempati disadur sebagai aksi ruang kerja Program, maka
- Komplek perumahan yang indah dan asri sebagai konsekuensi aksi ruang kerja benefit/Impact dalam menjawab Visi & Misi.
Sumber gambar Ilustrasi : http://kmsgroups.com/tahapan-pembangunan-rumah-dari-awal/