Mataram, 25 September 2019. Dinas Perdagangan mengadakan Koordinasi dan Sinkronisasi Peran Daerah dibidang Perdagangan Luar Negeri yang bertempat di Hotel Aston Inn. Kegiatan ini dihadiri oleh pelaku Ekspor atau Perdagangan Luar Negeri.
Dalam paparannya Kabid PP Ekonomi Bappeda Provinsi NTB Nuryanti, SE, ME mengatakan bahwa dalam Misi 5 yaitu NTB Sejahtera dan Mandiri. Target 2019 ini pasca Gempa pertumbuhan ekonomi NTB adalah 4.5-5.0%.
berbicara tentang Ekspor, saat ini Ekspor NTB masih didominasi oleh tambang, selain tambang masih sangat kecil. Ini PR kita bagaimana ekspor NTB kedepannya memiliki banyak warna, Tidak hanya didominasi oleh Tambang.
SKA Ekspor produk kita juga banyak yang masih menggunakan SKA daerah lain. Ini juga menjadi PR kita dan sedang kami tata.
Kami berharap Forum ini bisa memetakan potensi ekspor sehingga kedepannya bisa kita tingkatkan kualitas dan kuantitas ekspor NTB.
Selain Bappeda provinsi NTB, hadir juga dari Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Balai Karantina Dan Akedemisi.
Dalam sesi Diskusi, Hadi Sebagai pelaku Ekspor mengatakan Komoditas Rumput laut jangan sampai dilupakan sebagaimana Komoditas Ekspor, ia mengatakan bahwa ia saat ini mengekspor 20 Ton perbulan.
Saban, seorang pelaku Ekspor juga mengusulkan agar di Lombok Barat lahan kosong masih sangat luas untuk menanam jagung. Contohnya di Desa Langko Desa Lingsar seharusnya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan Ekspor. Ini perlu sosialisasi dari Dinas untuk menanam dilahan kosong itu.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Nuryanti, SE, ME mengatakan bahwa kedepannya produk unggulan Tambahan NTB yg berpotensi dikembangkan utk meningkatkan diservikasi barang ekspor tahun 2021 adalah rumput laut, gula aren dan ikan.