Konsistensi, adalah Kunci Keberhasilan Pembangunan

Studi Banding DPRD Kabupaten Sumba Timur.

Kepala Bappeda NTB Dr.Iswandi sampaikan sambutan dalam kunjungan studi banding DPRD Kabupaten Sumba Tengah Provinsi NTT. Berlangsung di Ruang Rapat Geopark Bappeda NTB, kunjungan ini bermaksud untuk pelajari bagaimana strategi pertumbuhan ekonomi NTB serta kebijakan daerah dalam dukung perkembangan KEK Mandalika. 27 Maret 2023

Pimpinan DPRD Kabupaten Sumba Tengah sampaikan bahwa Kabupatennya termasuk baru di Provinsi NTT. Merupakan hasil pemekaran di tahun 2007, Kabupaten Sumba Tengah merasa perlu untuk belajar banyak dari daerah yang sudah lebih tua dan maju. Khususnya terkait strategi pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan kawasan. Menurutnya, kehadiran KEK Mandalika di NTB yang mendunia juga berdampak baik bagi NTT. “Ini adalah investasi sangat berharga. Sehingga alasan penting bagi kami kesini untuk dapatkan informasi terkait pertumbuhan ekonomi di kawasan ini” ujarnya.

Sementara itu Ketua Komisi 2 dari DPRD Kabupaten Sumba Tengah juga sampaikan tentang adanya dua kawasan strategis di Sumba Tengah yang sudah ditetapkan sejak tahun 2020. Sayangnya hingga saat ini belum ada kegiatan pembangunan yang dilakukan di lokasi tersebut. Mengenang masa lalu, ia sampaikan bahwa 25 tahun yang lalu NTT dan NTB pernah bersama lakukan program pengembangan wilayah. Namun menurutnya NTT terlambat mereplikasi program tersebut. “Maka, dalam kunjungan ini tim berharap dapatkan informasi terkait seberapa jauh tahapan yang dilakukan Pemerintah Daerah di NTB untuk memacu percepatan pengembangan kawasan” ujarnya.

Merespon maksud dari DPRD Kabupaten Sumba Tengah, Kepala Bappeda NTB sampaikan perjalanan pengembangan pariwisata khususnya KEK Mandalika di NTB. Menurutnya, Pemerintah Daerah di NTB telah berikan perhatian pada pariwisata sejak tahun 90-han, dengan kawasan pertama ada di Senggigi Kabupaten Lombok Barat. “Keberhasilan Senggigi kemudian direplikasi ke kawasan Lombok Selatan, dimana KEK Mandalika sekarang berada” ujarnya.

Pengembangan kawasan pariwisata ke Lombok Selatan dilatarbelakangi oleh kondisi tanah yang kering sekaligus adanya jejeran pantai yang indah. “Oleh karena itu melihat situasi dan menangkap peluang, perlu ada strategi untuk capai pertumbuhan ekonomi di tempat tersebut” ujarnya. Salah satunya kemudian dengan dipercepatnya proses perpindahan Bandara.

Oleh karena itu, menurutnya salah satu cara percepatan pengembangan kawasan, yaitu dengan adanya pembangunan infrastruktur, terutama transportasi. Selain itu juga dibutuhkan dukungan kebijakan yang kuat dan konsisten antara daerah dengan pusat.

Terkait dukungan kebijakan, berdasarkan Peraturan Pemerintah No.13 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah  Nasional. Pemerintah telah menetapkan beberapa Kawasan Strategis Ekonomi, diantaranya 18 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang salah satunya adalah KEK Mandalika. Selain menjadi KEK, Mandalika juga ditetapkan sebagai salah satu dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Indonesia yang akan dijadikan “Bali Baru”.

“Sektor pariwisata di NTB memang dikembangkan untuk mendiversifikasi sumbangan berbagai sektor pada PDRB yang masih didominasi pertanian dan pertambangan” ujarnya. Hal ini tidak hanya untuk kepentingan di dalam daerah, pariwisata juga disebut sebagai sektor utama yang  mampu integrasikan regional Bali-Nusra. Kedepannya, Dr Iswandi harapkan agar ajang olahraga PON juga usaha untuk mendukung target NET Zero Emission Indonesia dapat integrasikan Bali-Nusra. “Semoga ini dapat kokohkan kita bersama untuk maju” imbuhnya.

Menutup sambutannya, Kepala Bappeda NTB sampaikan agar rekan-rekan di DPRD kabupaten Sumba Tengah selalu menjaga konsistensi dan kesabaran. “Karena pembangunan tidak bisa cepat terjadi” pungkasnya. (Id)