Nungki Ika Yuniar, S.Sos Perencana Ahli Muda sekaligus Koordinator Pariwisata, Ekraf dan UMKM pada Bidang Perekonomian dan SDA melaksanakan “Monitoring Rencana Destinasi dan Konektivitas antara Kab. Lombok Timur dan Kab. Sumbawa Barat. 17 Januari 2024
Berlangsung di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), menurut Nungki monitoring konektivitas ini penting dilaksakan untuk menemukan solusi atas isu yang berkembang saat ini. Dimana pesatnya pertumbuhan pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang telah menarik perhatian sejumlah besar wisatawan dalam negeri dan luar negeri baru berfokus di pulau Lombok seperti di kawasan Gili Tramena, KEK Mandalika, Gunung rinjani dan Senggigi. Sehingga potensi destinasi wisata di Kabupaten lain belum dilirik oleh wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri.
Hal ini menurutnya dikarenakan rendahnya konektifitas menuju kawasan wisata diantaranya ke Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Sumbawa Barat di Selat Alas. “Oleh karena itu penting bagi BAPPEDA Provinsi Nusa Tenggara Barat melaksanakan monitoring rencana konektivitas rute destinasi pariwisata di wisata Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Sumbawa Barat melalui Pelabuhan Labuhan Haji dan Pelabuhan Lalar,” ujarnya.
Berdiskusi dengan beberapa pihak terkait diantaranya Dinas Pariwisata KSB, Dinas Perhubungan KSB, Syahbandar Benete, dan Syahbandar Labuan Lombok. Paling tidak tim Bappeda NTB mendapatkan empat hal penting dalam monev ini. “Melihat kesiapan KSB, khususnya dalam menata destinasi wisata di Labuan Lalar dan sekitarnya baik amenitas, aksebilitas dan atraksi, memetakan potensi wisata di Wilayah Sumbawa Barat, melihat kondisi dermaga labuan lalar yang direncanakan sebagai porth/gerbang kedatangan wisatawan dari Lotim, dan membahas keselamatan penyeberangan dan sandar kapal di Labuan Lalar,” terangnya.
Menutup perjalanan, Nungki sampaikan bahwa monitoring ini akan ditindaklanjuti dengan Forum Disscussion Group yang lebih intens dalam waktu dekat untuk merumuskan kebijakan dalam mempercepat konetivitas antara Lotim dan KSB.