Kepala Bappeda NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si., bersama Sekretaris dan para Kepala Bidang menghadiri pembukaan kegiatan Jumat Salam (Jumpai Masyarakat Selesaikan Aneka Persoalan Masyarakat). Dibuka langsung oleh Pj Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, kegiatan ini berlangsung di Wisata Melon Desa Kebun Ayu Lombok Barat. Jumat 27 Oktober 2023.
Pj. Gubernur yang akrab disapa Miq Gita menyampaikan dipilihnya tempat Desa Kebon Ayu sebagai lokasi launching gerakan Jumat Salam. “Terinspirasi dari lahirnya gerakan jumat bersih yang menasional. Spirit jumat bersih menginspirasi jumat salam,” ujarnya.
Merupakan gerakan untuk mencapai target-target dari RPD NTB 2024-2026 yang telah disusun Bappeda NTB bersama OPD lainnya. Menurut Miq Gita Jumat Salam akan berjalan sebagai gerakan. “Ibarat sebuah pohon, ketika batang bergerak, akar bergerak, ranting dan buah pun akan bergerak membawa NTB Maju Melaju,” tambahnya.
Akan membawa berbagai isu nasional yang kemudian juga menjadi misi utama daerah; pengetasan kemiskinan, penurunan stunting, dan pengendalian inflasi. PJ Gubernur sampaikan, OPD Provinsi bersama mitra pembangunan, instansi vertikal, dan BUMN maupun BUMD akan hadir langsung ke Desa. “Dengan sambangi desa, kita akan melihat segala capaian dan kesuksesan desa, juga kendala yang dihadapi. Untuk sama-sama kita sempurnakan” imbuhnya.
Tidak hanya berdialog langsung, PJ Gubernur juga arahkan kepada seluruh Kepala OPD untuk membawa mitra media baik cetak maupun online dalam setiap kegiatan Jumat Salam. Menurutnya hal ini penting untuk menghadapi massifnya informasi hoax yang tidak bertanggung jawab. Dengan hardirnya jurnalis langsung ke Desa, akan menghasilkan tulisan-tulisan ilmiah populer yang mendalam. “Ruang publik perlu diisi penuh dengan berita produktif, positif dan konstruktif, sehingga menanggulangi masifnya hoax ditengah momentum tahun politik besok,” ujarnya.
Menutup arahan, Miq Gita mengingatkan tentang pentingnya menjaga dan melestarikan kebudayaan serta khazanah kerajinan Wastra di NTB. “Kegiatan menenun, tak boleh punah, kendati diterpa era modernisasi,” harapnya.
Setelah pembukaan kegiatan Jumat Salam, Kepala Bappeda NTB bersama Sekretaris dan para Kepala Bidang melanjutkan kegiatan Jumat Salam ke Desa Suka Makmur masih di Kabupaten Lombok Barat. Bertemu dengan Kepala Desa Suka Makmur. Sebagai Desa yang menjadi perlintasan truk-truk sampah menuju TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Kebon Kongok. Menurutnya keberadaan TPA membawa kesejahteraan dari segi ekonomi, kesehatan, dan infrastruktur
Sudah ada sepuluh pekerja bulanan dari Desa Suka Makmur, satu-satunya masalah yang masih dihadapi saat ini adalah sempitnya akses jalan menuju TPA. Sering menimbulkan kecelakaan, Kepada Desa usulkan adanya pelebaran jalan. “Harapannya dengan hadirnya Program Jumat Salam oleh Pemerintah Provinsi NTB dapat membantu persoalan-persoalan yang dihadapi Desa Suka Makmur, terutama pada akses jalan menuju TPA,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Bappeda NTB harapkan berjalannya konsep ekonomi sirkuler di Desa Suka Makmur. Sampah bukan lagi jadi suatu masalah melainkan jadi berkah bagi masyarakat jika dikelola dengan baik. Menurutnya kedepan masyarakat akan diperkuat pendampingan untuk memilah sampah sehingga bisa dijual dan menghasilkan uang. Misalya pengelolaan sampah dari BUMDes. “Hal ini sangat bagus sehinggga menghasilkan pendapatan untuk desa,” ujarnya.
Mencontohkan, Doktor Iswandi ceritakan beberapa daerah yang sudah baik dalam pengelolaan sampah. Misalnya Surabaya yang mampu mengolah sampah menjadi energi listrik. Atau di dalam NTB, di Desa sekitar Kopang-Rarang yang telah mengolah sampah rongsokan. Sementara itu terkait dengan pelebaran akses jalan. “Pemerintah akan membantu mengkoordinasikan agar bisa dipantau dan terealisasikan sehingga akses menuju TPA bisa lebih bagus lagi, “ ujarnya.
Tidak hanya terkait pengelolaan sampah, aparatur Desa Suka Makmur juga aktif mengawal terkait stunting dan kemiskinan ekstrim. “Kami melakukan pendataan agar sasaran pembagian bantuan tepat sasaran, “ujar Kades
Menutup diskusi, Kades sampaikan harapannya terkait pengembangan pariwisata. Adanya potensi sungai besar dan perbukitan akan dipersiapkan sebagai tujuan wisata baru disana. “Sudah ada akses jalan dan penerangan, hanya masih memputuhkan proses. Kalau bisa TPA kita jadikan tempat wisata,” ujarnya inovatif.