Jumat Salam Bappeda NTB: Iswandi Sampaikan Desa Tua Nanga, Kabupaten Sumbawa Barat Berpotensi Jadi Destinasi Wisata

Bappeda Provinsi NTB kembali melanjutkan agenda Jumat Salam sesuai dengan instruksi Pj Gubernur NTB Drs H.Lalu Gita Ariadi M.Si. Kali ini pelaksanaan Jumat Salam berlangsung di Desa Tua Nanga, Kecamatan Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) pada Sabtu (16/12) kemarin. Dalam kesempatan tersebut Kepala Bappeda NTB Dr. Ir.H Iswandi M.Si hadir secara langsung menemui masyarakat di desa tersebut. Ada banyak hal yang muncul dalam dialog yang digelar, mulai dari persoalan data stunting, kemiskinan, ekonomi, pertanian, peternakan, pariwisata maupun infrastruktur.

Kepala Desa Tua Nanga, Hamzah menjelaskan terkait dengan profil desanya. Di mana mayoritas penduduk desa bekerja sebagai petani jagung. Mereka berharap ada bibit jagung juga air sumur bor untuk pertanian dan konsumsi. “Karena kondisi titik sumur bor masih sedikit. Saat ini pakai Pamsimas. Kalau untuk modal bertani, masyarakat rata-rata mengambil uang bank dengan jaminan sertipikat untuk beli bibit jagung,” tutur Hamzah.

Terkait dengan kegiatan Posyandu, saat ini kegiatan Posyandu masih terus berjalan di setiap dusun. Para kader aktif melakukan tugasnya untuk mengintervensi kasus stunting. Desa dengan jumlah penduduk 466 KK yang tersebar di lima dusun ini juga memiliki masyarakat yang berstatus kurang gizi, sehingga mereka terus dipantau oleh petugas kesehatan.

Terkait dengan sampah, di desa ini terdapat mobil pengangkut sampah yang melakukan pengangkutan setiap hari Jumat. Sampah selanjutnya di bawa ke TPA di Taliwang. “Terkait dengan drainase banyak kerusakan, namun sudah ada bantuan dari Pemkab. Kalau masalah pembuangan air limbah, sejauh ini sudah bagus karena prosesnya cepat. Masyarakat juga sudah memiliki jamban, karena program dari Bupati,” tuturnya.

Sementara itu Kepala Bappeda NTB Dr. Ir.H Iswandi M.Si lebih banyak berbicara terkait dengan potensi pengembangan Desa Tua Nanga, apalagi lokasinya yang berada di dekat laut sehingga sangat cocok untuk pengembangan pariwisata. “Desa ini sangat mirip dengan desa di India. Desa India memanfaatkan pariwisatanya untuk berkembang,” kata Iswandi yang beberapa waktu lalu mengunjungi India.

Menurutnya, ketika bandara PT.Amman Mineral sudah ada, maka hal ini bisa meningkatkan pemasukan desa melalui pariwisata. Ditambah desa ini dekat dengan pantai sehingga potensi berkembangnya sangat besar. “Perlu menanam pohonpohon hijau di sepanjang jalan desa, agar menjadi hijau dan rindang. Kami juga berharap tetap menjaga kebersihan, sebab kedepannya desa ini bisa dijadikan resh area,” katanya.

Iswandi menilai, desadesa di KSB berpotensi untuk terus maju di tahun-tahun mendatang seiring dengan dibangunnya Smelter PT. Amman. Hadirnya Smelter akan menciptakan industri turunan yang bisa mensejahterakan masyarakat. “Kita niatkan untuk membangun pariwisata. Kita harus banyak bersukur, karena jika dibangun bandara di situ, ada investasi strategis. Sebab itulah yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dengan mamanfaatkan pariwisata.,” tutupnya.