Jadi Narasumber Workshop Integrasi Layanan Primer Untuk Anak NTB, Kaban Harapkan Program Ini Dukung Capaian SDGs 3 & 6. 

Kepala Bappeda Provinsi NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si., menjadi narasumber dalam Workshop Kickoff Sosialisasi dan Koordinasi Program Integrasi Layanan Primer untuk Semua Anak di Provinsi NTB. Kegiatan yang diinisiasi oleh PKBI NTB dan UNICEF yang bekerjasama dengan Pemprov NTB ini dibuka langsung oleh Pj. Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., kegiatan bertempat di Hotel Lombok Raya. Selasa 27 Februari 2024.

Pj. Gubernur yang akrab disapa Miq Gite memberikan apresiasi dan terima kasih kepada PKBI NTB dan UNICEF karena telah berkolaborasi dengan Pemprov NTB dan akan terus mendukung berbagai kegiatan PKBI. Terkait tugas PKBI dalam kaitannya dengan STBM atau Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, dimana Provinsi NTB merupakan salah satu daerah yang sukses dalam STBM.

“Pada pelaksanaan tugas, yang menjadi objek PKBI dengan langkah sukses Pemprov NTB, yang dimana telah sukses meraih rekor muri STBM, dari perspektif STBM, jika sudah berhasil maka  berbagai penyakit masyarakat yang terkait dengan kondisi lingkungan dapat ditangani, semoga ini akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kita,” ungkapnya.

Menutup sambutan Miq Gite sampaikan Pemprov NTB saat ini sedang menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2025-2045 menyongsong Indonesia Emas dan NTB Emas. Keberadaan PKBI diharapkan dilakukan revitalisasi dan menjadi organisasi penting, yang juga berada dalam proses gerakan Indonesia emas. Mari kita lakukan revitalisasi peran dan dukungan PKBI dalam mengatasi permasalah kesehatan keluarga di NTB.

Direktur PKBI NTB, Ahmad Hidayat, S.Pd mengatakan bahwa PKBI NTB bersama dengan Unicef memiliki program untuk Program Integrasi Layanan Primer Khususnya sekitar kesehatan, air dan sanitasi di puskesmas. Upaya ini dilakukan untuk mendukung program pembangunan di Provinsi NTB agar NTB sektor kesehatannya tetap Maju Melaju.

“Kami akan fokus pada Peningkatan kapasitas puskesmas, khususnya tenaga kesehatan terkait dengan kemampuan atau keterampilan tenaga kesehatan dalam manajemen layanan esensial,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama Kepala Bappeda NTB sampaikan bahwa masalah kesehatan di NTB sangat perlu mendapat perhatian secara nasional karena kebijakannya juga sangat terkait dengan pembangunan manusia. Oleh karena itu diperlukan penyiapan langkah-langkah pembangunan kesehatan di NTB dengan melihat bagaimana capaian daerah dalam perspektif global.

Sesuai dengan topik yaitu capaian dan strategi percepatan SDGs tujuan ketiga “Kehidupan Sehat dan Sejahtera” di Provinsi NTB. Menurutnya program Kesehatan di NTB bisa mengacu pada rencana aksi pembangunan kesehataan yang ditetapkan dalam SDGs yang sudah mencakup kebijakan global dan nasional.

“Bahkan diantara 17 Goals SDGs, dimana dua diantaranya adalah mencapai “Kehidupan Sehat dan Sejahtera”, serta “Air Bersih dan Sanitasi” yang terkait dengan stakeholder bidang Kesehatan. Diharapkan semua kinerjanya dapat berkontribusi untuk tercapainya dua dari tujuh belas Goals SDGs tersebut,” ujarnya.

Khususnya pada goals kehidupan sehat dan sejahtera yang memiliki 31 indikator global dan pada goals air bersih dan sanitasi yang memiliki 10 indikator. Doktor Iswandi jelaskan bahwa hal ini masih perlu dijabarkan dalam penyiapan strategi dalam melaksanakan transformasi Kesehatan. “Saat ini capaian SDGs baru 52%, harapannya dengan adanya pertemuan ini dapat meningkatkan capaian SDGs lebih baik kedepannya”, pungkasnya di akhir paparan.