Oleh:HalimiRahman,ST(StaffLitbangBappedaNTB)
MATARAM—Pada 16 Maret 2020 Bappeda Provinsi NTB menegadakan Rapat Industrialisasi Permesinan Motor Listrik Lingsar yang bertempat di Ruang Rapat Geopark Rinjani. Rapat dipimpin Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah dan dihadiri kepala/pejabat OPD lingkup Provinsi NTB. Gubernur mengatakan bahwa “Untuk maju, maka NTB butuh industrialisasi”. Pernyataan tersebut disampaikan dalam mengawali sambutannya di depan kepala/pejabat OPD di lingkupPemerintah Provinsi NTB.
Gubernur yang akrab disapa dengan Doktor Zul ini menyatakan optimismenya dengan industrialisasi yang dicanangkan di Provinsi NTB bisa membawa NTB lebih maju, lebih-lebih di NTB banyak SMK yang memberikan kontribusi positif dlam mengembangkan industrialisasi, lebih khusus SMKN 1 Lingsar yang mampu membuat motor listrik Lingsar. Ditandai dengan munculnya SMKN 1 Lingsar yang baru-baru ini mampu membuat motor listrik. Motor listrik tersebut sementara ini dibuat untuk digunakan sebagai alat pengangkut sampah. Namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan akan dikembangkan untuk fungsi yang lain.
Doktor Zul juga mengingatkan tentang industrialisasi yang dijalani harus sejalan dengan technological Capability. Sehingga seketika ada kerusakan pada peralatan yang ada, tidak harus menunggu teknisi dari luar untuk memperbaiki.
“Jangan sampai kita buat teknologi hebat-hebat namun ketika rusak kita harus memanggil ahlinya dari luar,” ungkapnya. Lebih dari itu bahwa kita harus membeli produk-produk lokal sehingga mampu mengakumulasi kemajuan teknologi yang dicapai.
Diharapkan dengan hadirnya motor listrik Lingsar ini maka semua komponen pemerintah provinsi bersama jajaran SMKN 1 Lingsar sedang menularkan suntikan semangat kepada anak-anak muda NTB untuk ikut dalam mengembangkan teknologi. Melalui kesempatan tersebut juga Doktor Zul mengingatkan bahwa kita jangan terpaku pada motor listrik, tapi pada upgrading human capacity.
Secara sederhana industrialisasi sebenarnya bisa dimulai dengan cara ATM. Yaitu Amati, Tiru, Modifikasi, sehingga masyarakat secara bersama-sama bisa memejukan teknologi di NTB. Melalui kesempatan itu juga Doktor Zul memberikan tantangan kepada seluruh undangan yang hadir. Saat pandemi Covid-19 merebak, yang diikuti dengan kelangkaan sabun cuci tangan. Seharusnya ada inovasi dari IKM yang ada untuk membuat sendiri. Kalaupun ada kekurangan bisa sambil jalan disempurnakan.
Rapat juga diisi dengan acara diskusi antara Gubernur NTB dengan para pimpinan OPD terkait juga dengan tim Motor Listrik SMKN 1 Lingsar. Diskusi dipandu langsung ketua Bappeda NTB, Ir. Wedha Magma Ardhi, MTP. Rapat yang berlangsung sangat dinamis tersebut menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :
- Motor Listrik LINGSAR dapat diproduksi secara swakelola oleh IKM melalui pola kerjasama dengan Dinas Perindustrian dan disupervisi oleh SMKN 1 Lingsar melalui proses inkubasi di STIP;
- Pemilihan dan penentuan IKM yang akan memproduksi Motor Listrik LINGSAR dilakukan oleh Dinas Perindustrian berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM;
- Dinas Perindustrian segera mengajukan revisi DPA berkoordinasi dengan Biro AP LPBJ dan BPKAD dalam hal menyusun format pembiayaan yang terdiri dari : pembiayaan upah, bahan dan alat;
- Sebagai kelengkapan pengajuan revisi DPA maka SMKN 1 Lingsar menyiapkan dokumen : gambar rencana, spesifikasi teknis dan rencana anggaran biaya yang menggambarkan pembiayaan upah, bahan dan alat;
- Dinas Perhubungan membantu SMKN 1 Lingsar dalam pengembangan Motor Listrik LINGSAR untuk memenuhi syarat laik jalan;
- SMKN 1 Lingsar membuat laporan dokumentasi hasil uji coba yang sudah dilakukan serta hasil kajian dokumen terkait pembuatan Motor Listrik LINGSAR;
- Inspektorat, BPKAD dan Biro AP LPBJ mengawal akuntabilitas pengembangan produksi dan proses pengadaan barang/jasa Motor Listrik LINGSAR.
Di akhir rapat, Gubernur NTB mengingatkan bahwa untuk maju, maka ekonomi NTB butuh industrialisasi, industrialisasi butuh kemampuan teknologi dengan melihat, mengamati, dan modifikasi. Kemajuan teknologi di industrialisasi akan maksimal pada dunia usaha. Dunia usaha tidak mungkin berdiri sendiri, karena itu harus ada inovasi teknologi. (Halim Litbang)