Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menilai segala masukan, saran, kritik dan pengaduan masyarakat merupakan nasehat yang baik. Karena itu, Gubernur meminta seluruh jajaran pemerintahan untuk bersyukur.
“Saya sampaikan kepada teman-teman mulai Pak Wagub, Pak Sekda dan semua bahwa kita harus bersyukur, ada masyarakat yang menasehati kita dengan caranya,” ungkap Gubernur saat Rapat Koordinasi Dan Supervisi Pemberantasan Korupsi Terintegrasi, di Gedung Graha Bahakti Paraja (GBP), Kantor Gubernur, Selasa (09/05/2017).
Karenanya, Gubernur dua periode tersebut mengajak untuk bekerja dan melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Sehingga, diharapkan mudah-mudahan akan menjadi penyelenggara pemerintah daerah yang lebih baik.
Pimpinan KPK, Basaria Panjaitan mengungkapkan Gubernur NTB memiliki pemikiran yang maju bagi pemberantasan dan pencegahan korupsi. Pemikiran-pemikiran tersebut tercermin dari ide gubernur mencegah terjadinya korupsi, seperti perlunya pendekatan kultural untuk memberantas korupsi. Pemikiran untuk menguatkan pendekatan struktural juga perlu pendik klima servisi untuk mencegah dan memberantas korupsi. Hanya saya, pendekatan tersebut perlu disempurkan dengan pendekatan kultural.
“Beliau benar-benar menjadi panutan dan tauladan untuk seluruh masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Andai kata cara berpikir semua masyarakat yang ada di sini sama dengan Beliau, aman sudah negara kita,” ungkapnya saat itu.
Selain itu, Basaria menyampaikan Pemerintah NTB telah menerapkan e-planning dalam tata kelola pemerintahan. Hanya saja, pendik evden eve nakliyat e-government tersebut perlu diintegrasikan dengan e-budgeting. Hal ini dilakukan untuk memperkecil perluang terjadinya kecurangan dan penyimpangan dalam proses perencanaan dan penganggaran pembangunan.
“Nanti ini akan mempermudah pengawasan terhadap semua pelaksanaan yang ada di kabupaten/kota yang Bapak dan Ibu pimpin,” ungkapnya di hadapan seluruh Bupati/Walikota se-NTB dan kepala SKPD lingkup Pemprov. NTB yang hadir.
Terkait dengan program SPAK (Saya Perempuan Anti Korupsi), Basaria Panjaitan menjelaskan bahwa program tersebut merupakan pendik arac kiralama suatu langkah preventif untuk mencegah tindak pidana korupsi. Mengingat jumlah perempuan di indonesia lebih dari separo jumlah penduduk serta pendidikan anak-anak lebih banyak berlangsung di lingkungan perempuan, ujarnya.
– Sumber : http://birohumasprotokol.ntbprov.go.id/berita-1067-gubernur-nilai-kritik-masyarakat-sebagai-nasehat.html#sthash.TxgCvzyy.dpuf