Pada Senin (29/06) pagi, Bappeda NTB mendapatkan kunjungan spesial dari Bapak Gubernur NTB, Doktor Zulkieflimansyah. Kepala Bappeda NTB beserta seluruh pegawai menyambut hangat acara silaturahim yang bertempat di halaman depan kantor. Hadir pula dalam rombongan tersebut bapak Asisten II bidang ekonomi, Kepala Biro Organisasi, Kepala Biro Humas, Kasat Pol-PP dan beberapa pejabat lain.
Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Bappeda NTB, Dr. Ir. H. Amry Rakhman, MSi. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bappeda menyampaikan beberapa hal di antaranya adalah pelaksanaan tugas oleh seluruh pimpinan dan staff yang meliputi kegiatan eksternal dan internal. Juga terus memperhatikan penggunaan waktu dan tenaga secara intensif, megingat semakin tingginya ritme kerja Bappeda. Tak lupa juga memperhatikan kesehatan seluruh staf dengan rutin berolahraga.
Kesempatan tersebut juga digunakan oleh Kepala Bappeda NTB menyampaikan kegiatan selama dua bulan menjabat yaitu review Renstra dan Renja, LKPD dan perubahan APBD 2020. Setelah itu akan ada pertanggung jawaban APBD dan disusul dengan pengusulan APBD 2021 dan RPJMD 2019-2023. Berikutnya di bulan Agustus akan ada pengususlan Perda, salah satunya adalah pengusulan Perda RTRW 2040 dan di akhir tahun ditutup dengan Rakor dengan Bappeda kabupaten/kota se-NTB.
Sambutan Kepala Bappeda kemudian disambut baik oleh Gubernur NTB, Dr. Zullkielimansyah. Mengawali penyampaiannya, Doktor Dzul memohon maaf baik secara pribadi dan keluarga. Beliau juga menyampaikan bahwa kepala Biro Organisasi mengusulkan untuk Gubernur silaturahim ke semua OPD. Karena ada indikasi di beberapa OPD ada situasi yang kurang baik antara pimpinan dan staff. “Berdasarkan laporan, hampir semua tempat (OPD) bawahan mendoakan atasan yang gak-gak, serangan jantung, stroke. Dan doa bawahan yang merasa dizolimi bisa diijabah doanya”. kemudian beliau melanjutkan agar perlu adanya sikap saling memaafkan, sehingga ada hubungan santai tapi serius. Begitu juga bawahan harus memiliki sikap empati kepada atasan sehingga selalu bersikap husnuzzon kepada atasan. “Mungkin atasannya sering marah-marah di kantor karena di rumah dia mengalami penindasan atau ketidakharmonisan dalam rumah tangganya”.
Sudah menjadi kebiasan bagi Gubernur NTB untuk selalu menyisipkan cerita dalam setiap pertemuan. Kali ini ceritanya adalah tentang pasukan keamanan yang disebut dengan The Hungarian. Saat musim dingin dan salju turun, komandannya memerintahkan pasukan untuk berpatroli seperti biasa. Meski pasukan faham bahwa sepertinya akan datang badai salju. Tapi mereka tetap melaksanakan patroli yang diperintahkan. Hingga sore hari sang komandan menunggu para pasukannya belum ada yang kembali dari patroli. Hari berikutnya pun tidak ada yang kembali, hari kedua juga belum ada yang kembali. Hingga akhirnya pada hari ketiga, pasukan tersebut muncul dari balik bukit dan disambut sang komandan dengan penuh haru dan bahagia. Kemudian mereka diminta untuk bercerita apa yang terjadi selama tiga hari menghilang. Salah seorang dari mereka bercerita bahwa saat berpatroli, terjadi badai salju dan mereka semua berlindung dalam sebuah gua. Dan mereka terjebak di dalamnya karena salju yang tebal menutupi mulut gua. Sampai hari ketiga mereka terjebak, salah seorang dari pasukan tersebut menemukan sesuatu dalam kantongnya. Ternyata benda tersebut adalah lembaran berisi peta. Setelah berdiskusi akhirnya mereka menyusuri jalan yang tertera pada peta tersebut. Dan akhirnya mereka bisa menemukan jalan keluarnya.
Sang komandan penasaran dengan peta yang dimaksudkan oleh pasukan tersebut. Kemudian meminta untuk ditunjukkan oleh pasukannya. Betapa terkejutnya sang komandan melihat apa yang diberikan oleh pasukannya. Bahwa peta yang dimaksudkan tersebut bukan peta di Hungaria, tapi peta negara Spanyol.
Dari cerita tersebut, Bapak Gubernur NTB ingin melihat ada “energi positif” yang lahir dari Bappeda NTB ini. “Dalam situasi krisis, peta itu gak perlu benar, tapi energi yang ada bisa digunakan untuk membuat aksi” tegasnya di depan peserta yang hadir. Beliau menambahkan bahwa perlu ada kalimat sederhana yang bisa dipahami oleh semua orang sehingga mampu menjadi energi untuk bangkit.
Bappeda NTB juga diminta membuat RPJMD tidak perlu tebal-tebal tetapi berisi substansi yang praktis dan implementatif sehingga orang tertarik untuk membaca dan melaksanakannya. Selain itu, Bappeda NTB juga diminta untuk membuat visualisasi/animasi, yang berkaitan dengan perencanaan wilayah seperti KEK Mandalika, Samota, Smelter Aman Mineral, Global Hub, jembatan Selat Alas dan lain-lain. Sehingga orang yang datang ke Bappeda NTB bisa disuguhkan miniatur dan rencana pembangunan 5 tahun yang akan datang. Bapak Gubernur NTB juga meminta agar visualisasi tersebut dapat menjadi kado HUT Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tanggal 17 Desember yang akan datang.
Di akhir acara dilanjutkan dengan dialog antara Gubernur NTB dan Kepala Bidang Litbang Bappeda NTB, bapak L. Suryadi, S.P., M.M. Pada kesempatan tersebut Kabid Litbang menyampaikan informasi seputar penelitian yang selama ini dilaksanakan melalui Bappeda NTB. Juga menyampaikan keinginannya untuk perlu adanya tenaga fungsional perencana. Namun keinginan tersebut oleh Gubernur NTB mungkin belum akan terealisasi dalam waktu dekat.
Acara pun ditutup dengan menampilkan motor listrik hasil karya putra NTB asli. Bapak Gubernur NTB pun meminta semua pegawai di Bappeda NTB untuk menjajal motor listrik tersebut. Tak lupa juga kepala Litbang Bappeda NTB, Bapak Lalu Suryadi, S.P., M.M.