Dengan ditetapkannya PP 13 Tahun 2017 tentang Revisi RTRWN yang didalamnya antara lain memuat keberadaan Bandar Kayangan di Lombok Utara sebagai Kawasan Andalan Nasional, nampaknya mimpi-mimpi besar tentang Global Hub ini kian ada tanda-tanda menjadi nyata. Untuk mewujudkan mimpi menjadi nyata, tim inisiator bersama Pemprop NTB, Pemkab Lombok Utara dan stakeholders terkait kian tingkatkan konsolidasi guna percepatan perwujudan pembangunan Global Hub.
Sehubungan dengan hal tersebut, pada Kamis malam 11 Mei 2017 di Hotel Sheraton Senggigi telah diadakan pertemuan strategis terbatas pra Focus Group Discussion ( FGD ). Pertemuan ini dipimpin Wakil Gubernur NTB – Bapak H. Muh. Amin SH MSi, di hadiri perwakilan Kementerian / lembaga terkait seperti dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang / BPN, Kementerian PUPR, wakil Kemenko Bidang Kemaritiman, Kementerian Perhubungan dan lain lain. Pertemuan terbatas ini di hadiri pula oleh Anggota DPR RI dapil NTB – Bapak Kurtubi, Staf Ahli yang mewakili Bapak H. Fahri Hamzah dan DPD RI Perwakilan NTB – Bapak Prof. H Faroek Muhammad. Pertemuan ini menjadi istimewa karena di hadiri Kepala Perwakilan Organization for Economic Co-operation and Development ( OECD ) untuk Indonesia/ASEAN – Massimo Geloso Grosso PhD dan para Expert yang nanti akan mengawal Global Hub. Dari Pemprop NTB turut mendampingi Wakil Gubernur adalah Kepala Bappeda, Kepala Dinas Perhubungan dan Kepala DPM-PTSP NTB – Lalu Gita Ariadi.
Dr. Son Diamar yang ditugaskan khusus mengawal dan menginisiasi Global Hub ini melaporkan proses, progress dan langkah-langkah strategis yang perlu segera dilakukan bersama untuk percepatan Global Hub. Bapak H. Muh. Amin – Wakil Gubernur NTB mengapresiasi hasil kerja tim inisiator yang bermuara pada keluarnya PP 13 tahun 2017 yang didalamnya memuat Global Hub sebagai Kawasan Andalan Nasional dan meminta semua tim dan para pihak terkait kian termotivasi dan kian bersungguh-sungguh ikhtiarkan percepatan pembangunan Global Hub.
Dr. Kurtubi, seperti biasa tampil semangat menyampaikan dukungan penuh terhadap pembangunan Global Hub ini. Seperti yang dipaparkannya dalam Musrenbang Propinsi NTB awal April lalu, Global Hub harus terus kita perjuangkan bersama-sama. Selaku wakil rakyat NTB dan sesuai kompetensi, saya juga akan perjuangkan Global Hub terintegrasi dengan Kilang Minyak yang tidak harus di bangun di Bontang bila minyak mentah tersebut adalah import bukan hasil kilang setempat. Untuk efisiensi distribusi BBM memenuhi kawasan Indonesia Timur dan untuk kepentingan Pertahanan Nasional, pembangunan kilang minyak di Global Hub Kayangan saya pikir sangat tepat. Selain itu, untuk pengolahan hasil produksi PT AMNT bahkan hasil produksi PT FREEPORT, Smelter harus segera di bangun di Pulau Sumbawa. Untuk memenuhi kebutuhan listrik bila Smelter dan Global Hub beroperasi sudah saatnya kita berpikir serius membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Jangan takut dan ragu, tekhnologi nuklir sudah berkembang pesat dan aman. Ini lebih effisien dan efektif. Semua negara maju sudah melakukannya. kata Bapak Kurtubi meledak-ledak. Sementara Prof. H Faroek Muhammad, tidak kalah semangatnya menceritakan sudah 6 kali pertemuan dengan para menteri terkait membahas Global Hub ini. Selaku Senator dari NTB tentu saya akan terus berjuang untuk realisasi Global Hub dan proyek2 strategis lainnya seperti kawasan SAMOTA dan lain-lain. Ayo kita terus bermimpi tentang kemajuan daerah lalu bangun wujudkan mimpi itu, kata Dae Faroek sambil ceritakan mimpinya waktu menjabat Gubernur PTIK di Jakarta.
Selanjutnya Bapak Arya dari Kementerian ATR/BPN memaparkan proses revisi Tata Ruang Nasional yang akhirnya mengakomodir keberadaan Global Hub. Kepala BPIW Kementerian PUPR Bapak Ridho menguraikan rencana dukungan pembangunan infrastruktur untuk terwujudnya Global Hub. Sebelum rapat malam ini, seharian saya sudah terjun ke lapangan melihat dari dekat lokasi pembangunan Global Hub termasuk meninjau Pelabuhan Carik, kata Bapak Ridho. Massimo Geloso Grosso dari OECD menyambut baik progress Global Hub dan akan melaporkan perkembangan ini pada pertemuan OECD di Kantor Pusat OECD di Paris. Pertemuan yang akan diikuti 35 negara anggota OECD ini, tentu peluang emas untuk mempromosikan Global Hub sehingga para investor dari 35 negara anggota OECD berlomba-lomba datang menanamkan modalnya di Global Hub Bandar Kayangan Lombok Utara yang awalnya dianggap sebagai mimpi di awang-awang.