Gerilya Populerkan Geopark, Dewan Pelaksana Geopark Rinjani Lombok Sambangi Kampus

Upaya mempopulerkan Geopark terus dilakukan ke semua kalangan. Setelah sebelumnya menyasar para siswa SLTP dan SLTA di pulau Lombok lewat kegiatan Geopark goes to School, Badan Pelaksana Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark (BP-RLUGGp) kali ini melakukan sosialisasi tentang geopark ke kalangan mahasiswa di lingkup Universitas Mataram.  Bertempat di aula Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Fakultas Ekonomi Universitas Mataram ibu Meli dari BP-RLUGGp memaparkan materi tentang Geopark kepada 15 orang calon anggota baru Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas Ekonomi Universitas Mataram (MAPALA FE UNRAM) angkatan 2019, kamis 28 November 2019 lalu.

Diawal penyampaiannya ibu Meli menyampaikan penghargaannya kepada MAPALA FE Universitas Mataram yang telah mengundang Geopark Rinjani sebagai pemateri, ini merupakan tahun kedua materi geopark menjadi salah satu materi wajib yang diajarkan dalam setiap kegiatan pendidikan anggota baru di organisasi kemahasiswaan yang telah berdiri sejak tahun 1980 silam itu. MAPALA FE dipujinya sebagai organisasi kepecintaalaman di NTB yang telah lama memulai melakukan aksi-aksi nyata pelestarian alam. Salah satu event yang mashur dikalangan pecinta alam Indonesia ditahun 90-an adalah kegiatan TAPAK RINJANI, yang mana dalam event tahunan itu, selain berupa lomba lintas gunung Rinjani, seluruh peserta juga diwajibkan melakukan aksi bersih gunung Rinjani dengan membawa sampah yang ada di sepanjang jalur pendakian. Dan sejak pertama kali digelar tahun 1996 silam, dengan melibatkan Kelompok Pecinta Alam di NTB dan dari seluruh Indonesia, tiap tahunnya mereka berhasil menurunkan beratus kilo bahkan ukuran ton aneka sampah plastik, botol dan kaleng dari Gunung Rinjani. “Upaya konservasi telah dilakukan MAPALA FE Unram sudah sejak lama, dan harus terus dilanjutkan oleh generasi berikutnya, karena pecinta alam adalah identik dengan pejuang konservasi, penjaga lingkungan. Harus malu ngaku pecinta alam kalau masih buang sampah sembarangan”, Kata Meli menyemangati.

Di sesi penyampaian materi, Ibu Meli banyak berbicara tentang pengertian dasar geopark. “terdapat 3 unsur utama yang harus ada dalam geopark, yaitu keragaman geologi, keragaman biologi dan keragaman budaya”, terang Meli. “Bila salah satu unsur tidak ada, maka tidak bisa disebut geopark”, Katanya.  “Ada 3 tujuan utama pengembangan geopark, yaitu upaya konservasi,  Pendidikan dan   pengembangan ekonomi berkelanjutan”, Lanjut ibu dua putra ini.  Selanjutnya, dijabarkan oleh Meli tentang konsep geopark yang harus memiliki keunggulan geologi yang unik dan memiliki international value. “Itu  yang membuat Geopark Rinjani Lombok tahun 2018 lalu resmi diakui oleh UNESCO sebagai geopark dunia”, Cerita Meli. Untuk memotivasi para peserta, Meli juga berbicara banyak tentang pengembangan geowisata di kawasan Geopark Rinjani Lombok yang bisa menjadi  peluang  ekonomi sekaligus tantangan buat para pegiat alam bebas seperti komunitas pecinta alam. “Peluang untuk membuat paket-paket wisata bertema geopark (geowisata) saat ini masih terbuka lebar untuk dikembangkan, karena yang paling tau ilmunya tentang aktivitas  di alam terbuka kan teman-teman pecinta alam”, Kata Meli.

Trend wisatawan saat ini suka akan hal-hal yang unik, yang tidak dimiliki ditempat lain. Dan itu semua ada di dalam konsep geopark. Kita memiliki banyak keunikan geologi, biologi, sosial budaya yang bila diramu sedemikian rupa dapat menjadi daya tarik wisata yang tiada duanya. Contohnya kita memiliki gunung Rinjani yang merupakan situs geologi andalan Geopark Rinjani Lombok. Hobby mendaki gunung komunitas pecinta alam adalah sebuah modal berharga untuk dikembangkan menjadi sumber penghasilan, misalnya dengan menawarkan paket mendaki gunung yang lain daripada yang lain. Caranya, dengan mengkombinasikannya dengan aneka atraksi petualangan lainnya   seperti panjat tebing, menelusuri gua, rafting, paralayang, diving dan lain sebagainya. “Juga tidak lupa memasukkan unsur kekayaan sosial budaya yang kita miliki menjadi salah satu pelengkap dari atraksi yang kita tawarkan dalam paket-paket geowisata”, beber Meli. “Di Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark sendiri, konsep geowisata  memiliki fokus pada pengembangan  4 produk tematik, yaitu Geo-Tour (paket wisata), Geo-Homestay (homestay), Geo-Kuliner (kuliner khas) dan Geo-Souvenir (souvenir khas)”, Imbuhnya.

“Nah, sekarang adek-adek Mahasiswa sudah tahu kan apa itu geopark. Bahwa tanah tempat kita sehari-hari tinggal, pulau Lombok ini ternyata adalah kawasan geopark atau taman bumi yang telah diakui keunikan dan keindahannya oleh UNESCO sebagai geopark  dunia. Tugas kita selanjutnya  adalah menjaganya untuk tetap lestari. Karena bila tidak, status geopark dunia itu bisa dicabut. Jadi mulai saat ini, mari kita jaga dan rawat taman bumi kita ini dengan tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak keindahannya seperti buang sampah sembarangan, merusak hutan dan isinya, merusak bebatuan, karang dan tebing dengan aksi vandalisme dan lain sebagainya”, himbau Meli menutup paparannya.

Di akhir pertemuan, dilakukan diskusi dan tanya jawab yang diikuti dengan antusias oleh seluruh peserta. Sebagai tindak lanjut dari penyampaian materi geopark hari itu, dalam waktu dekat akan diagendakan untuk menggelar diskusi lebih lanjut antara MAPALA FE Universitas Mataram dengan Dewan Pelaksana Rinjani Lombok UGGp terkait isu-isu lingkungan dan rencana aksi berkelanjutan. Salam Lestari ! (ramli-meiva/BP-RLUGGp)