Dalam rangka penyusunan dokumen pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim (PRKBI)Provinsi NTB yang nantinya akan diintegrasikan dalam dokumen RPD tahun 2024-2026. Bappeda NTB lakukan rapat evaluasi rencana aksi daerah gas rumah kaca (RAD-GRK) dan rencana aksi daerah adaptasi perubahan iklim (RAD-API). Bertempat di ruang rapat geopark Bappeda NTB, kegiatan ini dihadiri OPD terkait tingkat provinsi, akademiski, swasta, dan mitra pembangunan. Mataram, 27 Januari 2023.
Terkait potret capaian reduksi emisi gas rumah kaca sektor limbah di Provinsi NTB. Samsudin, S.Hut, M.Si, Sekretaris DLHK NTB sampaikan pengelolaan sumberdaya alam adalah isu penting saat ini. Paling tidak dua kerugian besar yang disebutkan Samsudin, baik materi salah satunya banjir di Sumbawa tahun 2012 sebesar 22,8 Miliar, dan dua korban jiwa Ketika banjir di Lombok tahun 2017.
Iklim ekstrem semakin dekat dan sering terjadi, beberapa penyumbang emisi gas rumah kaca yang disebutkan Samsudin, antara lain; alih fungsi lahan/hutan dan penebangan pohon, kebakaran hutan, polusi industry, polusi kendaraan bermotor, luas lahan sawah, dan produksi sampah. Untuk itu NTB lakukan tiga strategi pembangunan lingkungan hidup, NTB zero waste, NTB green and renewable energy, dan NTB net zero emission.
“Sayangnya dalam perjalanannya, masih dihadapai beberapa kendala” ujar Samsudin. Dinamika kebijakan pemerintah, masih adanya kebijakan atau program pembangunan yang belum mengarusutamakan penurunan emisi gas rumah kaca, ego sectoral, alokasi anggaran yang tidak jelas, dan masih perlu ditingkatkannya edukasi dan penguatan regulasi serta pengawasan intensif untuk jaga lingkungan.
Sementara itu terkait RAD API. Narasumber dari Konsepsi sampaikan, bahwa RAD API telah ditetapkan sejak tahun 2019 dalam Peraturan Gubernur NTB No.54. Dengan empat sector spesifik, pertanian, sumberdaya air, peisisir dan pulau-pulau kecil, dan Kesehatan. Konsepsi sebutkan, menurut data dari Bappenas tahun 2021, sector kelautan adalah penyumbang tertinggi potensi kerugian hingga tahun 2024 akibat perubahan iklim. Sebesar 15,32 T lalu disuse sector pertanian sebesar 3,37 T di NTB.
Mendukung perkembangan yaitu perubahan dari RAD-API menjadi KPBI daerah. Konsepsi NTB telah lakukan evaluasi anggaran melalui Program DECCAP (Deepening Climate Change Adaptation for Prosperity) didukung ForumCiv-IR Swedia-YRII. Berita baiknya Realisasi total belanja untuk pembiayaan program/kegiatan terkait mitigasi dan adaptasi perubahan iklim menunjukkan kecenderungan peningkatan selama periode 2019-2022, yang didominasi oleh aspek penyediaan/pembangunan infrastruktur. “Semoga ini bisa jadi catatan bermanfaat untuk peroses penyusunan dokumen PKBI”, ujar narasumber dari PKBI menutup paparannya.
#NTBGEMILANG
#NTBTangguhDanMantap
#NTBBersihDanMelayani
#NTBSehatDanCerdas
#NTBAsriDanLestari
#NTBSejahteraDanMandiri
#NTBAmanDanBerkah