Edisi Jumat Salam Bappeda NTB, Desa Taman Sari Punya Potensi Besar Hasil Alam dan Hasil Kriya.

Lombok Barat- Tidak jauh dari Mataram, Desa Taman Sari di Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat kali ini jadi tujuan silaturahmi Jumat Salam Bappeda NTB. Jumat, 24 November 2023. Tiba pagi hari diiringi kicau burung iring-iringan mobil dan motor Tim Bappeda NTB yang dipimpin Sekretaris Bappeda NTB, Dr.Mahjulan dan Kepala Bidang Perekonomian & Sumber Daya Alam, Iskandar Zulkarnain, ST., M.Si disambut senyum hangat Sekretaris Desa, Muzakir.

Membuka silaturahmi, M. Syukri, SP staf Bappeda NTB sampaikan bahwa kegiatan jumat salam dilaksanakan dalam rangka silaturahmi serta mengenal keadaan di desa baik dari segi stunting, kemiskinan, ataupun masalah lainnya yang di hadapi desa taman sari, akan menjadi laporan dan pertimbangan kepala daerah untuk menentukan bantuan apa yang cocok agar tepat sasaran di Desa Taman Sari.

Sambut hajat Pemprov, Sekdes sampaikan beberapa masalah yang masih dihadapi di desanya. Terkait stunting, menurutnya saat ini di desanya terdapat 90 balita stunting diantara 1000 lebih jumlah balita. Hal ini kemudian ditangani dengan pemberian makanan tambahan menggunakan dana desa yang dianggarkan setiap tahunnya. “Untuk cegah stunting, tidak hanya balita terindikasi stunting, ibu hamil juga kami berikan makanan tambahan. Dimana hal ini juga kemudian terbantu dengan berjalannya 15 posyandu pada 14 dusun setiap satu bulan sekali,” ujarnya.

Sementara itu terkait kemiskinan, ditengah masih adanya 59 KK dari 3450 KK yang mendapatkan bantuan kemiskinan. Desa Taman Sari juga miliki potensi usaha yang cukup besar. Membaginya dalam dua karakteristik, hasil kriya dan potensi alam. Sekdes jelaskan untuk wilayah selatan didominasi dengan pengrajin baik kursi, ingke dan berugak. Sementara itu di wilayah utara yang berkarakter perkebunan, mampu menghasilkan komoditi utama gula aren dan saat ini berkembang ke duren. “Pernah diberikan penyuluhan dan pelatihan terkait gula, juga Desa pernah berikan bantuan 15 alat pengolahan, dan ada bantuan juga dari dinas terkait terakhir tahun 2017,” ujarnya.

Tidak berjalan sendiri-sendiri, gotong royong di Desa ini masih berjalan baik. Hal ini tampak dari berbagai informasi kegiatan desa cukup diumumkan melalui toa-toa masjid. “Salah satunya kegiatan gotong royong kebersihan untuk menangani sampah desa di setiap jumat,” ujarnya.

Menutup dialog, ditengah situasi kekeringan saat ini. Masyarakat Desa Taman Sari yang sumber utama airnya dari sungai medas jadi mengalami krisis, karena sungai medas mongering. “Kami rencanankan akan membuat sumur bor untuk menanggulangi ini, per masing-masing dusun akan punya penampungan,” ujarnya.