Menuju Peningkatan Hasil Pembelajaran dalam Bidang Literasi dan Numerasi
NTB, 8 Juni 2017 – Bekerja sama dengan 6 Pemerintah Kabupaten yang menjadi dampingan, selama 6 – 8 Juni 2017, INOVASI menghelat District Planning Meeting (DPM). Dimulai di Kabupaten Bima dan Lombok Utara pada 6 Juni 2017, dilanjutkanpada 7 Juni 2017 di Kabupaten Lombok Tengah, dan dipungkasi pada 8 Juni 2017 di Kabupaten Dompu, Sumbawa serta Sumbawa Barat.
Bappeda Provinsi NTB dalam mendampingi kegiatan District Planning Meeting INOVASI, bersama dengan para pemangku kebijakan di tiap-tiap daerah seperti DPRD, Bappeda, BKAD, hingga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/Kota dan UPTD Pendidikan , kegiatan ini juga menghadirkan para pegiat pendidikan mulai dari guru hingga pengawas, serta elemen LSM yang bergerak di isu pendidikan.
Selain mendengarkan paparan terkaitaktivitas-aktivitas yang telah dilaksanakan INOVASI di masing-masing kabupaten, termasuk diantaranya hasil penelitian tim riset INOVASI di enam daerah dampingan, selama seharian penuh seluruh peserta didorong untuk secara aktif menggali permasalahan-permasalahan terkait isu pendidikan melalui pendekatan Problem, Driven, Iterative, Adaptation (PDIA).
Pendekatan ini dipilih dengan harapan agar dapat membantu para stakeholder di tingkat daerah, mulai dari pemangku kebijakan hingga level pelaksana di tingkat sekolah, termasuk guru kelas, bias mengindentifikasi permasalahan-permasalahan yang merekahadapi di bidang pendidikan, utamanya dalam hal membaca dan berhitung.
Menariknya, selama proses berlangsung, peserta takhanya diajak mengenali permasalahan-permasalahan yang ada, namun juga diajak menggali lebih dalam akar dari permasalahan-permasalahan yang dimunculkan, termasuk di dalamnya menganalisa dampak-dampakapa saja yang mungkin muncul akibat daripermasalahan-permasalahan tersebut.
Selanjutnya, dari analisa mendalam tersebut, peserta ditantang untuk mengerucutkannya menjadi 5 masalah prioritas, termasuk menentukan pihak-pihak mana saja yang memiliki kewenangan dalam menjawab permasalahan tersebut di lapangan.
Rangkaian aktivitas tersebut dilakukan taklepas daritujuan digelarnya kegiatanini, yakni untuk menggali dan mendapatkan informasi mengenai permasalahan pendidikan di tingkat kabupaten sekaligus untukmengetahui petaarah kebijakan APBD masing-masing kabupaten, utamanya di bidang pendidikan.
Harapannya, informasi-informasi yang tergali selama kegiatan kemudian dapat dijadikan dasar bagitim INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) untuk membangun dan mengimplementasikan kegiatan-kegiatan pilot di masa mendatang, utamanya untuk menjawab permasalahan pendidikan di masing-masing daerah, baik melalui pendanaan INOVASI maupun yang berkolaborasi melalui pengganggaran APBD di masing-masing daerah.
Hal ini sejalan dengan misi yang diusung oleh Program kemitraan antara Indonesia – Australia di bidang pendidikan ini, yakni menemukan cara-cara yang bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan membaca dan berhitung siswa Indonesia, utamanya dalam hal membaca dan berhitung. Dimana, Nusa Tenggara Barat merupakan provinsi pertama yang menjadi mitra INOVASI.
Sebelumnya, sejak diluncurkannya program ini pada 2016 lalu, para guru di enam kabupaten di NTB; Lombok Utara, Lombok Tengah, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, dan Dompu telah didampingi secara intensif untuk mengenali permasalahan yang ada di kelas yang diampunya. Lebihdari itu, mereka juga diajak menggali potensi-potensi yang ada disekitarnya untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang muncul tersebut melalui kegiatan Guru BAIK (Belajar-Aspiratif-Inklusif-Kontekstual).
Harapannya, melalui serangkaian kegiatan tersebut, kualitas pembelajaran di kelas dapat ditingatkan dan di saat bersamaan, para guru dapat mengembangkan keterampilan pemecahan masalah. Puncaknya, pada 22 dan 24 Mei 2017 lalu, para guru yang terlibatdalam Guru BAIK PILOT di Kabupaten Lombok Utara dan Sumbawa melakukan gelarkarya. Dimana di hari itu, 50 guru yang berasal dari 25 Sekolah Dasar tersebut memamerkan inovasi-inovasi yang telah mereka lakukan dalam proses pembelajaran di kelas masing-masing sekaligus menyajikan perubahan-perubahan positif apa saja yang terjadi dari inovasi-inovasi yang mereka gagas tersebut.